Pemerintah akan menyalurkan bantuan langsung tunai atau BLT subsidi BBM kepada masyarakat secara bertahap. Siapa saja penerimanya?
Beberapa pekan terakhir, kelangkaan BBM khususnya Pertalite mulai dirasakan oleh masyarakat. Kelangkaan ini diperburuk dengan naiknya harga Pertalite secara merata. Hampir semua SPBU Pertamina dipenuhi pengendara yang ingin mengisi Pertalite.
Mundur beberapa waktu sebelumnya, Pemerintah juga mengajak masyarakat untuk daftar Subsidi Tepat MyPertamina. Tujuannya agar penyaluran BBM bersubsidi bisa tepat sasaran.
Kekhawatiran di masyarakat semakin menjadi-jadi beberapa waktu ini. Pasalnya, kelangkaan dan naiknya harga Pertalite bersamaan dengan naiknya harga barang-barang kebutuhan lain.
Misalnya, kenaikan harga mie instan, minyak goreng, telur, daging ayam, hingga tarif ojol. Mengatasi hal tersebut, pemerintah kembali menyalurkan BLT subsidi BBM kepada masyarakat tertentu.
Dana bansos ini diberikan sebesar Rp600 ribu kepada masyarakat terpilih. Lantas, bagaimana cara mendapatkannya?
Baca Juga: Pendaftaran DTKS Resmi Dibuka! Ini Syarat dan Cara Daftarnya
Pemerintah Salurkan 3 Jenis BLT Subsidi BBM
Menjelang kenaikan harga BBM, Presiden Joko Widodo menyalurkan tiga jenis BLT subsidi BBM yang diberikan kepada masyarakat sebesar Rp24,17 triliun.
Bansos pengalihan subsidi BBM ini diberikan untuk menjaga daya beli masyarakat di tengah kenaikan harga, termasuk harga BBM. Bansos akan diberikan dari tiga jenis dan bersumber dari dana subsidi BBM.
1. BLT Sebesar Rp12,4 Triliun
Ada tiga jenis BLT subsidi BBM yang akan disalurkan kepada masyarakat. Pertama, BLT (Bantuan Langsung Tunai) sebesar Rp600 ribu untuk 20,65 juta KPM (Keluarga Penerima Manfaat).
Bantuan ini akan diberikan selama empat kali, masing-masing Rp150 ribu melalui Kementerian Sosial. Sehingga total BLT yang diterima sebesar Rp600 ribu.
“Saya bersama dengan Mensos dan Gubernur Bank Indonesia (BI) diminta untuk menyampaikan kepada masyarakat bahwa pemerintah akan memberikan bantalan sosial tambahan sebagai bentuk pengalihan subsidi BBM Rp24,17 triliun,” Kata Menteri Keuangan Sri Mulyani di Istana Presiden, Senin (29/8).
Total bansos yang dikucurkan sebesar Rp12,4 triliun dan akan diberikan melalui saluran kantor pos di seluruh Indonesia.
Baca Juga: BI Luncurkan Kartu Kredit Pemerintah, Apa Keuntungannya?
2. BLT Subdisi Upah Rp9,6 Triliun
Kedua, BLT untuk pekerja dengan gaji di bawah Rp3,5 juta per bulan. Pemerintah telah mengalokasikan anggaran subsidi BBM sebesar Rp9,6 triliun untuk bansos pekerja.
Bansos ini akan diberikan kepada 16 juta pekerja, sebesar Rp600 ribu per pekerja per bulan. Bantuan ini akan disalurkan melalui Kementerian Ketenagakerjaan.
“Pak Presiden instruksikan juga untuk membantu 16 juta pekerja yang memiliki gaji maksimal Rp 3,5 juta per bulan,” kata Sri Mulyani.
3. Bansos dari Pemda
Selain BLT subsidi BBM, Pemda juga diminta untuk ikut memberikan bantuan sosial kepada masyarakat. Sri Mulyani mengatakan ada dana di Pemda sekitar Rp2 triliun lebih yang bisa digunakan untuk bansos tambahan.
“Pemerintah daerah juga diminta melindungi daya beli masyarakat. Dalam hal ini Kemendagri akan menerbitkan aturan, kami juga di Kemenkeu buat aturan. Di mana 2% dari DAU dan DBH diberikan ke rakyat,” ungkap Sri Mulyani.
Bentuk bantuan dari Pemda bisa berupa subsidi transportasi, bantuan untuk masyarakat tertentu, atau bantuan sosial lainnya.
Total bansos sebesar Rp24,17 triliun dari pengalihan subsidi BBM akan didistribusikan mulai pekan ini, diharapkan bisa mengurangi tekanan masyarakat dalam menghadapi kenaikan harga barang-barang kebutuhan.
Baca Juga: 5 Cara Penulisan Harga yang Benar dalam Mata Uang Rupiah
BLT Pemerintah Cair Secara Bertahap
Pemerintah tengah menyalurkan BLT subsidi BBM dan subsidi gaji atau upah kepada masyarakat. Penyaluran bansos tersebut berjalan secara bertahap pada bulan September ini.
Kementerian Sosial melaporkan, hingga 7 September 2022 BLT yang merupakan pengalihan subsidi BBM baru tersalurkan kepada 83.608 keluarga penerima manfaat (KPM).
Artinya, baru 0,4% yang menerima bantuan dari total 20,65 juta KPM. Provinsi Jawa Timur menjadi wilayah dengan angka penyaluran BLT tertinggi, kemudian diikuti dengan wilayah Jawa Barat, Aceh, dan wilayah lain.
Sementara itu, beberapa wilayah seperti Papua dan Kalimantan tercatat memiliki angka penyaluran BLT yang paling rendah. Sebab, penyaluran BLT sendiri dilakukan oleh Pos Indonesia. Artinya, sangat mungkin terjadi kendala di lapangan bagi wilayah yang sulit dijangkau oleh Pos Indonesia.
Tak hanya BLT BBM, penyaluran BLT subsidi upah juga kini sedang dalam proses. Mulai pekan ketiga bulan September ini, penyaluran BLT upah sedang dalam tahap pencairan ke rekening Bank Himbara penerima.
Jika kamu termasuk dalam kategori penerima BLT upah dan sudah terdaftar, kamu bisa mengecek rekeningmu mulai minggu ini. Namun, tak semua pekerja berpenghasilan di bawah Rp3,5 juta atau di bawah UMP akan menerima bantuan ini.
Adapun yang dikecualikan adalah mereka yang telah menerima PKH (Program Keluarga Harapan), BPUM (Bantuan Produktif Usaha Mikro), Kartu Prakerja, ASN dan anggota TNI-Polri.
Cara Mendapat BLT Subsidi BBM dan BLT Subsidi Upah
Secara umum, penerima bansos dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama adalah masyarakat rentan, kelompok kedua adalah masyarakat dengan gaji di bawah Rp3,5 juta per bulan.
Perlu diketahui, sebelum masyarakat menerima bansos, terlebih dahulu namanya harus terdaftar dalam DTKS. Sebab DTKS menjadi sumber data pemerintah dalam menetapkan sasaran program perlindungan sosial dan penanggulangan kemiskinan.
Untuk memastikan apakan datamu terdaftar sebagai penerima bansos, kamu bisa memeriksanya dengan cara berikut:
- Kunjungi laman cekbansos.kemensos.go.id.
- Masukkan provinsi, kabupaten, kecamatan, dan desa atau kelurahan.
- Masukkan nama PM (Penerima Manfaat) sesuai KTP.
- Ketik 8 huruf kode dengan spasi sesuai yang tertera dalam kotak kode.
- Jika kode huruf kurang jelas, klik “refresh” untuk mendapatkan kode baru.
- Kemudian, klik “cari data”.
Jika datamu muncul, maka artinya kamu sudah terdaftar sebagai penerima bansos. Bantuan sendiri akan disalurkan oleh Pos Indonesia dan diantarkan langsung ke penerima.
Kemudian, kelompok kedua penerima BLT subsidi BBM adalah pekerja dengan gaji di bawah Rp3,5 juta. Melansir dari Kementerian Ketenagakerjaan, berikut cara mengecek status apakah kamu penerima bansos atau tidak.
- Kunjungi situs kemnaker.go.id.
- Masuk atau daftar jika belum mempunyai akun.
- Untuk membuat akun baru, kamu perlu melengkapi data diri seperti NIK, nama lengkap, dan nama ibu kandung. Aktivasi akun dengan menggunakan kode OTP yang akan dikirimkan ke nomor ponsel.
- Login ke akunmu.
- Lengkapi biodata diri berupa foto profil, tentang kamu, status pernikahan, dan tipe lokasi.
- Cek pemberitahuan.
Jika terdaftar sebagai penerima bansos, kamu akan mendapat centang hijau notifikasi sebagai calon penerima BLT.
Baca Juga: Mudah, Ini 5 Cara Cek BPJS Kesehatan Perusahaan
Nah, itulah penjelasan tentang BLT subsidi BBM yang tengah disiapkan pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat.