Jual kucing online menjadi salah satu peluang usaha yang sangat menjanjikan mengingat banyaknya para pecinta kucing di Indonesia.
Membuka bisnis hewan peliharaan seringkali dianggap kontroversial. Ini karena tak sedikit pebisnis yang lebih mengutamakan keuntungan komersial tanpa memperhatikan kesejahteraan hewan.
Hal ini tentu bertolak belakang dengan misi memelihara hewan sendiri, yaitu memberi perlindungan dan rumah yang layak untuk mereka.
Hal ini diperkuat oleh Janssens dalam artikel ilmiahnya, Animal Business: an Ethical Exploration of Corporate Responsibility Towards Animals yang merangkum beberapa penelitian yang membuktikan bahwa hewan memiliki persepsi yang jauh lebih negatif ketika disakiti ketimbang manusia.
Ini karena mereka memiliki pemahaman situasi yang tidak sekompleks manusia. Hewan akan memberikan reaksi instan pada rasa sakit atau tak nyaman seperti mengerang, berteriak, melolong, bahkan menangis.
Pada era sekarang, pebisnis bisa melirik bisnis hewan peliharaan yang lebih ethical. Buat para pecinta kucing, coba beberapa tips jual kucing online yang bermartabat.
Menguntungkan buat pegiatnya, tetapi tidak mengabaikan hak hewan untuk hidup di lingkungan yang layak.
Baca juga: 7 Tips Bisnis Hewan Kurban, Manfaatkan Momen Idul Adha!
Kesalahan yang Sering Dilakukan Pebisnis Hewan Peliharaan
Saat menjalankan bisnis hewan peliharaan atau lebih spesifiknya jual kucing online, seseorang sering melakukan beberapa kesalahan seperti yang dirangkum oleh Wang dan Chan dalam jurnal International Business Research.
- Meletakkan kucing di kandang yang sempit dan padat penghuni.
- Memberikan obat-obatan dan suplemen untuk menambah berat badan dan mencegah penyakit.
- Memberikan makanan yang tidak organik.
- Diperjualbelikan hanya untuk kebutuhan hiburan, bukan sebagai teman atau keluarga untuk manusia.
Kesalahan dan penyimpangan di atas seringkali tumbuh subur karena tidak ada regulasi dan pengawasan yang tegas dan pakem, apalagi di negara berkembang seperti Indonesia.
Jalankan Bisnis dengan Kerangka Moral yang Kuat
Minimnya regulasi di Indonesia kemudian membawa kita pada konklusi bahwa pelaku sendiri yang harus bisa mengontrol diri dan mengubah perilaku.
Saat akan melakoni sebuah bisnis yang melibatkan hewan peliharaan, pendekatan moral perlu ditekankan.
Merujuk artikel Janssens, sama seperti anak-anak yang perlu diwakili suaranya, hewan peliharaan yang berada di bawah perlindunganmu juga harus diwakili suaranya. Pahami standar moral mereka dengan berkonsultasi pada ahli atau dokter hewan.
Pahami Kewajibanmu Sebagai Manusia Kepada Hewan
Sebagai manusia, kita diberkahi banyak kelebihan dibandingkan hewan peliharaan. Gunakan rasionalitasmu sebagai pebisnis dalam menjalankan bisnis.
Sesederhana hewan yang berada di pengawasanmu bergantung padamu dalam banyak hal. Mulai dari makanan, tempat tinggal yang layak, hiburan dan afeksi yang cukup, serta akses pelayanan kesehatan yang memadai.
Baca juga: Tips Mengembangkan Bisnis Hewan Peliharaan yang Sustainable
Jadikan Kemaslahatan dan Hak Hewan Sebagai Prioritas
Sama seperti penduduk suku pedalaman yang sangat berkomitmen dalam melestarikan alam karena kesadaran bahwa kehidupan mereka bergantung sepenuhnya pada alam, seorang pebisnis hewan peliharaan juga layaknya memiliki analogi pemikiran yang sama.
Pebisnis harus sadar akan pentingnya kemaslahatan hewan dalam menunjang keberlangsungan bisnis itu sendiri. Tentu hewan yang sehat dan bahagia akan mendatangkan lebih banyak konsumen.
Terutama konsumen yang benar-benar berkomitmen untuk menyayangi hewan peliharaan, termasuk kucing.
Bentuk Bisnis Kucing Online yang Ethical
Jika tertarik memulai bisnis hewan peliharaan, coba beberapa peluang jual kucing online yang ethical berikut ini.
1. Membuka Penangkaran untuk Kucing Liar
Peluang pertama adalah dengan membuka penangkaran atau shelter untuk kucing liar. Kucing liar dengan ras kucing kampung seringkali dipandang sebelah mata.
Padahal mereka sama-sama memiliki hak hidup yang sama dengan kucing dari ras lain. Membuka penangkaran kucing liar dianggap ideal karena pegiatnya tidak melakukan upaya breeding melainkan mengoptimalkan populasi kucing yang sudah ada dan masih terlantar di jalanan.
Beberapa penangkaran memang menggratiskan proses adopsi kucing. Biasanya karena mereka sudah memiliki donatur tetap.
Namun, ada juga yang memasang biaya. Biaya ini tentu masuk akal misal untuk mengganti dana perawatan kucing serta sebagai bentuk apresiasi pada penangkaran tersebut.
Jika tertarik berbisnis di bidang ini, coba pahami beberapa tips membuka adopsi kucing berikut.
- Pastikan kamu memiliki waktu, tenaga, dan komitmen untuk menjalankannya.
- Sediakan fasilitas dan perlengkapan yang memadai.
- Cari relawan atau pegawai yang sama-sama punya kepedulian tinggi pada kucing.
Cari cara lain untuk mendapatkan biaya untuk menyelamatkan dan merawat kucing selain dari adopter, misal donatur dan cara-cara pengumpulan dana lainnya seperti menjual perlengkapan atau mainan untuk kucing.
2. Menjadi Ethical Breeder
Selain menjadi pengelola penangkaran kucing, kamu bisa menjadi seorang ethical breeder, kok. Sama dengan pengelola shelter, kamu harus memiliki waktu, tenaga, dan passion untuk menjalankannya.
Kecintaan dan kepedulian pada hewan juga jadi faktor penting untuk jadi seorang breeder yang beretika. Berikut beberapa kriteria yang harus dipenuhi.
- Menyediakan tempat tinggal yang layak untuk kucing.
- Selalu memperhatikan kebersihan dan kesehatan kucing.
- Mengenal dengan baik hewan yang berada di bawah asuhannya.
- Tidak melakukan breeding paksa pada hewan serta tidak menjual hewan yang usianya masih terlalu muda.
- Memperbolehkan calon cat parents untuk melihat kondisi kucing sebagaimana adanya. Termasuk jujur bila memang ada penyakit bawaan yang diidap hewan yang akan diperjualbelikan.
- Menetapkan harga yang masuk akal.
- Memberikan pemahaman yang menyeluruh pada calon cat parents tentang spesies kucing yang akan dibeli.
3. Menyediakan Kebutuhan Cat Parents
Jika ingin mendapat keuntungan lebih, kamu bisa jual kucing dan peralatannya. Selain kucing, silakan sediakan hal-hal lain yang mungkin dibutuhkan oleh cat parents.
Misalnya, pakan, mainan, wadah pakan, kandang portable, dan lain sebagainya. Menjual barang bisa menambah revenue bisnis tanpa membahayakan kesejahteraan hewan.
Baca juga: Bisnis Ikan Koi: Peluang Bisnis dan Tips Memulainya
Lakukan Upaya Pemasaran yang Tepat
Setelah tahu jenis mode jual kucing online mana yang paling cocok buatmu, saatnya untuk melakukan upaya pemasaran yang tepat. Berikut beberapa tips marketing yang bisa dicoba.
- Buat situs untuk mempromosikan kucing yang berada di bawah tanggung jawabmu. Jelaskan kondisi fisik kucing secara spesifik, mulai dari usia, warna bulu, warna mata, ukuran badan, hingga karakter psikis mereka.
- Buat akun media sosial dan tunjukkan kondisi di balik layar bisnismu. Imbangi pula dengan membuat konten-konten yang berkaitan dengan cat parenting.
Buat Rencana Darurat Bila Bisnismu Tidak Berhasil
Meski bisnis jual kucing online terlihat menjanjikan. Bukan berarti kamu bisa meraup keuntungan dengan instan di awal pembukaan.
Tak sedikit modal yang harus disiapkan terutama ketersediaan lahan untuk ruang hidup kucing. Belum lagi pakan dan tentunya tenaga untuk membersihkan kotoran dan sisa-sisa makanan mereka.
Untuk itu, di awal ada baiknya kamu memiliki sumber penghasilan lain untuk membiayai bisnis hewan peliharaan yang sedang dalam tahap perintisan tersebut.
Dengan adanya sumber penghasilan lain pula, kamu tidak tergoda untuk melakukan hal-hal yang tidak etis dan membahayakan keselamatan hewan saat menjalankan bisnis.
Merintis usaha jual kucing online bukan perkara mudah. Ada garis tipis yang membatasi antara kepentingan komersial dengan kecenderungan membahayakan keselamatan hewan peliharaan dan sering dilanggar pebisnis.
Siapkah kamu jadi pebisnis yang ethical? Silakan pikirkan masak-masak, ya.