Tahukah kamu soal bisnis umbi porang? Apakah itu?
Porang merupakan salah jenis tanaman umbi-umbian yang berasal dari spesies Amorphophallus muelleri.
Tanaman ini belakangan menjadi cukup terkenal karena muncul kisah seorang petani yang berhasil menjadi miliarder karena bisnis umbi porang. Belum lagi, Presiden Jokowi pernah mendorong bisnis ini untuk dilakukan karena berpeluang besar.
Umbi porang atau yang dikenal dengan nama iles-iles di beberapa daerah di Jawa, memang salah jenis tumbuhan yang punya nilai ekonomi tinggi.
Oleh sebab itu, penting untuk memahami budidaya porang dengan benar. Mari simak mengenai pengertian dan peluang bisnis umbi porang di Indonesia sebagai salah satu sumber bisnis yang menguntungkan!
Baca Juga: 20 Ide Jualan Makanan Online Paling Laris, Coba Yuk!
Apa itu Umbi Porang?
Tanaman porang adalah jenis umbi-umbian yang masih satu marga dengan tanaman walur dan suweg. Oleh sebab itu, awam akan melihat tanaman ini sama karena memang mirip jika dilihat sekilas.
Umbi porang ini memiliki peminat yang cukup besar. Permintaan ekspor akan jenis tanaman ini terbilang sangat tinggi saat ini.
Kandungan zat glukomanan di dalamnya membuat porang dimanfaatkan untuk menurunkan kolesterol, mengatasi diabetes, kontrol berat badan, serta digunakan sebagai prebiotik.
Umbi porang yang dianggap berkualitas dapat dilihat dari sisi kadar air yang terkandung di dalamnya. Semakin kering atau sedikit kandungan airnya, dapat dikatakan kualitas porang tersebut baik dan harga jualnya akan lebih mahal.
Pada tahun 2021, porang yang masih berbentuk umbi harga jualnya berkisar antara Rp6.500,- hingga Rp7.000,-/kg. Harga ini melambung tinggi apabila porang sudah berbentuk tepung. Harga jualnya menjadi berkisar di Rp100.000,- hingga Rp150.000,-/kg.
Baca Juga: 7 Tips Memulai Bisnis Tanaman Hias, Cocok Bagi Pecinta Flora
Syarat Budidaya Porang
Lalu, apa yang perlu diperhatikan untuk bisnis umbi porang guna menghasilkan kualitas porang yang unggul?
Kamu harus memerhatikan hal di bawah ini sebelum mulai budidaya umbi porang.
1. Kondisi Tanah
Kondisi tanah yang ideal untuk porang adalah tanah yang gembur dan juga tidak terlalu basah. Selain itu, usahakan kadar pH yang terkandung dalam tanah berkisar di antara angka 6 hingga 7.
Apabila bisa, pastikan struktur tanah digunakan sebagai media menanam porang merupakan pencampuran dengan tanah liat yang berpasir dan telah terbebas dari gulma.
2. Kondisi Iklim
Kondisi iklim ideal yang disarankan untuk melakukan budidaya umbi porang adalah iklim di dataran dengan ketinggian 100 mdpl hingga 600 mdpl.
Kondisi ini akan membuat cahaya matahari untuk umbi porang yang ditanam tercukupi.
3. Kondisi Lingkungan
Porang adalah tanaman yang memerlukan tanaman lain untuk dapat tumbuh. Tanaman lain itulah yang dijadikan inang atau tempat bernaung umbi porang untuk tumbuh.
Beberapa jenis tanaman yang dianggap baik sebagai inang porang adalah pisang, pinang, mahoni, dan jati.
Baca Juga: Untung Banyak! Ini 5 Ide Bisnis Tanaman Hias di Rumah
Keuntungan Bisnis Umbi Porang
Terdapat beberapa keuntungan bila kamu dapat menjalankan bisnis budidaya umbi porang. Apa saja keuntungan tersebut? Yuk, simak di bawah ini
1. Angka Ekspor yang Tinggi
Umbi porang punya nilai strategis untuk dikembangkan sebagai bisnis. Tanaman ini berpeluang cukup besar untuk diekspor.
Misalnya dalam Badan Karantina Pertanian mencatat bahwa ekspor porang pada tahun 2018 tercatat sebanyak 254 ton. Nilai eksponya bahkan mencapai Rp 11,31 miliar ke negara Jepang, Tiongkok, Vietnam, Australia dan lain sebagainya.
Di negara-negara tertentu, memang porang dijadikan bahan konsumsi. Misalnya di Jepang, porang menjadi bahan baku jamur shirataki. Permintaan seperti inilah yang membuat bisnis porang ke Jepang memberikan keuntungan yang besar bagi petani.
2. Budidaya Masih Terbilang Sedikit
Porang sendiri belum banyak dikenal sebagai bahan konsumsi di Indonesia. Sejauh ini, umbi porang masih banyak yang berasal dari hutan dan belum banyak dibudidayakan.
Beberapa sentra pengolahan tepung porang saat ini hanya berada di beberapa daerah, seperti Pasuruan, Madiun, Wonogiri, Bandung serta Maros.
3. Didukung oleh Dinas Terkait
Nilai ekonomi yang tinggi dari menjadikan bisnis umbi porang didukung penuh oleh Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian (Kementan).
Kementan sekarang ini terus mendorong bisnis porang untuk bisa lebih dikembangkan lagi. Umbi porang saat ini masih banyak yang berasal dari hutan dan belum banyak dibudidayakan nantinya dapat dijadikan komoditas ekspor yang menguntungkan.
4. Nilai Ekonomi Yang Menggiurkan
Bisnis umbi porang dapat sangat menguntungkan sebab harga porang di pasar bernilai tinggi. Harga tersebut dapat meningkat berkali-kali lipat apabila porang telah diolah menjadi tepung atau diekspor.
5. Budidaya Tanaman yang Kaya Manfaat
Dengan melakukan bisnis umbi porang kamu juga telah membudidayakan tanaman yang manfaatnya sangat banyak. Selain punya nilai ekonomi yang cukup tinggi, konon porang dapat digunakan untuk mencegah penyakit jantung dan diabetes.
Selain itu, porang dianggap bermanfaat dalam mengatasi peradangan, membantu menurunkan berat badan (rendah kalori), perawatan kesehatan kulit, menurunkan risiko kanker usus.
Peluang Bisnis Umbi Porang dalam Industri Pangan
Potensi bisnis dalam budidaya umbi porang dalam industri pangan tentu menguntungkan seperti yang telah dijelaskan di atas.
Karena bagian dari sayuran, dilansir dari Okcredit, menjalankan bisnis sayuran merupakan salah satu cara untuk mendatangkan keuntungan yang cepat. Pasalnya banyak masyarakat yang menyukai sayuran.
Umbi porang punya prospek yang menjanjikan karena memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi. Manfaat porang yang banyak terutama untuk industri kimia dan kesehatan.
1. Modal Tidak terlalu Besar
Sebagai suatu peluang, bisnis umbi porang tidak memerlukan teknologi dan modal yang besar karena dengan sekali menanam kamu tidak perlu menanam bibit kembali.
Setidaknya kamu memerlukan modal untuk mendapatkan lahan di mana porang akan dibudidaya. Potensi keuntungan yang bisa diperoleh bisa menggantikan modal untuk pembelian lahan.
2. Keuntungan Panen
Waktu panen budidaya umbi porang berkisar 1,5 tahun pasca penanaman. Setiap tanaman nantinya akan memiliki berat kira-kira 2 kg. Jadi, bukan tidak mungkin dalam satu hektar kamu mampu menghasilkan 80 ton porang.
Asumsikan harga porang adalah Rp10 ribu per kg. Maka tiap hektar lahan porang berpotensi memberi keuntungan sebanyak Rp800 juta. Keuntungan ini pun belum termasuk panen katak atau buahnya.
Kamu harus tahu bahwa menjelang masa panen umbi porang, katak ini dapat dipanen hingga 2 kali lebih banyak. Harga katak porang, misalnya di Jawa Timur dijual dengan harga Rp 230 ribu per kg.
3. Antisipasi Risiko
Perhatikan, bahwa dalam tiap bisnis termasuk bisnis umbi porang terdapat risiko yang harus kamu hadapi. Terdapat beberapa hama yang sering menyerang tanaman porang yaitu belalang, ulat makasar orketti, ulat umbi araechenes dan nematoda.
Selain itu, porang dapat terjankit penyakit seperti busuk batang semu, layu daun oleh jamur Sclerotium sp, Rhyzoctonia sp, Cercospora sp.
Oleh karena itu, kamu bisa menyiapkan beberapa hal untuk mencegah risiko tersebut terjadi. Misalnya penggunaan pestisida dengan dosis tepa dapat menghalau beberapa hama pada umbi porang.
Demikian beberapa informasi mengenai keuntungan dan peluang dalam bisnis umbi porang. Bisnis ini sejatinya memberikan peluang yang begitu besar untuk mendapatkan keuntungan.
Baca Juga: Suka Baking? Intip 3 Tips Bisnis Kue Kering yang Bisa Jadi Uang!
Dengan menjalankan bisnis umbi porang, kamu telah membudidayakan tanaman yang kaya manfaat dan turut mengenalkan umbi porang kepada masyarakat luas.