Apa Itu Lean Startup? Berikut Manfaat dan Langkah-langkahnya

Share this Post

lean startup
Table of Contents
shopee pilih lokal

Jika kamu ingin membangun bisnis startup, metode leans startup mungkin bisa menjadi salah satu alternatif. Apakah kamu tahu, apa itu lean startup?

Melansir laman University Lab Partners, lean startup merupakan metode mengelola dan membangun bisnis atau startup dalam waktu singkat.

Dengan cara bereksperimen, menguji, dan mengembangkan produk berdasarkan temuan dari pengujian dan feedback pelanggan yang eksplisit pada berbagai tahap dalam siklus pengembangan produk.

Perlu kamu ketahui bahwa metode lean startup pertama kali dikenalkan oleh Eric Ries pada tahun 2008 dalam buku yang ia tulis berjudul How Today’s Entrepreneurs Use Continuous Innovation to Create Radically Successful Business.

Buku ini memiliki isi yang berpusat pada penggunaan inovasi untuk menciptakan bisnis yang sukses. Eric menciptakan metodologi ini untuk meminimalkan risiko bawaan yang menyertai pembuatan startup.

Eric mengatakan bahwa, risiko pembuatan startup dapat diminimalisir dengan menciptakan produk minimum yang layak, belajar secara konsisten selama proses pengembangan, dan bereksperimen secara terus-menerus.

Baca Juga: Apa Itu Hustler, Hipster, dan Hacker? Ini Fungsinya dalam Startup

Apa Itu Lean Startup?

apa itu lean startup
(Foto penulis sedang membuat presentasi. Sumber: Unsplash.com)

Metode lean startup mengharuskan kamu untuk melakukan pengembangan produk dengan cepat. Oleh sebab itu, kamu benar-benar fokus dan komitmen.

Strategi startup yang satu ini melihat pengembangan bisnis sebagai sebuah eksperimen karena berfokus untuk melakukan pengujian.

Selain merancang produk, kamu perlu mengumpulkan feedback sehingga perlu melakukan pengujian langsung dengan memberikan sebagian produk pada pelanggan.

Feedback yang diberikan oleh pelanggan bisa menjadi sumber data perbaikan pada produk sehingga akan lebih berkualitas dan relevan dengan pelanggan saat dipasarkan.

Namun, kamu tidak perlu melakukan pengujian pada seluruh pelanggan. Sebaliknya, kamu harus memilih sebagian kecil pelanggan di berbagai demografi untuk dijadikan peserta pengujian produk atau layanan.

Penerapan metode lean startup ini sebenarnya bermanfaat bagi sebuah bisnis. Kamu bisa menghemat biaya karena hanya akan melakukan produksi setelah rancangan produk benar-benar siap.

Dengan begitu, perusahaan yang kamu rintis bisa memiliki peluang sukses yang lebih tinggi dalam jangka panjang.

Lean startup cocok digunakan dalam metode bisnis awal yang hanya memiliki sumber dana rendah dan sumber daya manusia yang sedikit, dengan penggunaan secara maksimal.

Baca Juga: Ini Perbedaan Startup dan Unicorn yang Perlu Kamu Ketahui

Manfaat Metode Lean Startup

manfaat lean startup
(Foto sedang merancang strategi model bisnis. Sumber: Unsplash.com)

Ada beberapa manfaat lean startup jika kamu menerapkannya dalam bisnis, di antaranya:

1. Perusahaan Lebih Produktif

Melansir The Business Model Analyst, menerapkan metode lean startup bisa membuat perusahaan kamu lebih produktif.

Pasalnya, perusahaan startup yang menerapkan metode ini akan lebih fokus dalam merancang dan mengembangkan produk atau layanan sebelum peluncuran resminya.

Dengan berfokus pada apa yang benar-benar penting, perkembangan perusahaan akan terjadi dengan cepat dan langsung.

Maka, produktivitas akan terus tumbuh dan kamu dapat menghemat uang sekaligus waktu.

2. Hemat Biaya

Ketika kamu melakukan produksi saat rancangan produk benar-benar siap, itu berarti perusahaan bisa memangkas lebih banyak biaya.

Pada akhirnya, perusahaan akan lebih hemat uang untuk pengeluaran yang tidak diperlukan.

Tentu saja, hal ini merupakan keuntungan tersendiri bagi perusahaan.

3. Membangun Kedekatan dengan Pelanggan

Pada saat perusahaan melakukan pengujian langsung melalui pelanggan untuk mendapatkan feedback, hal ini dapat menciptakan kedekatan dengan pelanggan.

Pelanggan yang memiliki pengalaman dalam menggunakan produk atau layanan kamu bisa mengemukakan pendapat mereka secara langsung pada perusahaan.

Perusahaan yang memeroleh feedback pun akan menjadikannya sebagai evaluasi dalam mengembangkan produk atau layanan.

Ketika produk atau layanan berhasil sesuai dengan ekspetasi dan lebih relevan untuk pasar, pelanggan pun akan merasa lebih puas dengan perusahaan.

Tanpa disadari, hal ini dapat membangun kedekatan antara merek dengan pelanggan.

Ketika peluncuran resmi, produk atau layanan dari perusahaan startup kamu pun sudah memiliki target audiens yang menanti untuk melakukan pembelian.

Kedekatan ini pada akhirnya bisa menjadi langkah awal untuk mendapatkan pelanggan yang loyal.

Baca Juga: Apa Itu Startup? Ini Penjelasan Mudahnya agar Tidak Bingung

Langkah-langkah dalam Metode Lean Startup

langkah lean startup
(Foto meeting brainstroming. Sumber: Unsplash.com)

Dalam penerapannya, metode lean startup memiliki 3 langkah utama, yaitu:

1. Build

Langkah pertama dalam metode lean startup adalah build atau membangun. Dalam hal ini, kamu perlu memahami jenis produk atau layanan apa yang dibutuhkan oleh pasar.

Coba tanyakan pada diri kamu sebelum memutuskan untuk membuat produk atau layanan, apakah ada alasan yang mendasarinya dan apakah produk atau layanan tersebut bisa berkelanjutan sehingga dapat bertahan lama di pasaran.

Jadi, sebaiknya kamu menemukan jawaban-jawaban atas pertanyaan ini terlebih dahulu sebelum membuat produk atau layanan untuk bisnis startup.

Jika sudah memantapkan hati dan berhasil produksi, kamu bisa langsung melakukan pengujian pada pelanggan dengan meminta mereka untuk menggunakannya.

Baca Juga: 7 Jenis Pendanaan Startup yang Perlu Kamu Ketahui

2. Measure

Langkah kedua dalam metode lean startup ialah measure atau mengukur. Dalam hal ini, kamu perlu mengukur keberhasilan produk atau layanan yang telah kamu buat.

Usai meminta sebagian pelanggan untuk menggunakan produk atau layanan, mintalah feedback dari mereka. Coba tanyakan bagaimana pengalaman mereka saat menggunakan produk atau layananmu.

Dengan feedback, kamu bisa melihat kekurangan apa yang perlu diperbaiki sehingga produk atau layanan kamu lebih kaya fitur dan lebih siap untuk diluncurkan secara resmi.

Apabila hasil feedback yang diberikan oleh pelanggan tidak cukup baik, cobalah untuk terus memperbaiki sampai benar-benar memiliki kualitas yang baik.

Namun jika tidak ada perubahan dan minat pelanggan semakin berkurang, produk atau layanan yang kamu buat mungkin memang bukan ide bisnis berkelanjutan yang baik.

Jadi, janganlah memaksakan diri karena bisa saja kamu akan merugi di kemudian hari.

3. Learn

Langkah ketiga dalam penerapan metode lean startup, yakni learn atau mempelajari.

Ketika kamu telah membuat produk atau layanan, melakukan pengujian, dan memiliki feedback, inilah saatnya untuk mempelajari hal manakah yang perlu diperbaiki atau dihilangkan.

Dalam tahap ini, kamu harus sudah membuat keputusan apakah produk atau layanan tersebut bisa dijadikan ide bisnis yang berkelanjutan.

Cari tahu juga apakah produk atau layanan kamu bisa menarik minat pelanggan untuk membeli dan menggunakannya dan apakah ide bisnis kamu harus diubah atau diulangi agar lebih baik.

Temukan jawaban dari pertanyaan tersebut sebelum meluncurkan produk atau layanan kamu.

Jika kamu dapat belajar dari hasil pengujian produk, kamu harus dapat mengembangkan produk yang memenuhi kebutuhan target audiens.

Baca Juga: Kembangkan Startup dengan Bootstrapping, Ini 3 Tahapannya!

Ketika ketiga langkah lean startup di atas kamu terapkan dengan baik, kamu pun dapat menciptakan produk atau layanan yang benar-benar memecahkan masalah pelanggan.

Perusahaan yang kamu rintis juga sudah siap untuk menghasilkan beberapa pendapatan.

Itu dia informasi seputar metode lean startup yang dapat kamu terapkan dalam membangun bisnis startup. Apakah kamu tertarik untuk mencobanya?

Belanja Harga Murah + Gratis Ongkir + Cashback

X