Koperasi Anak Nagari Minangkabau baru-baru ini mengekspor 1 ton bumbu rendang ke Jerman. Bagaimana kisahnya?
Rendang merupakan salah satu makanan favorit masyarakat Indonesia dan menjadi menu wajib ketika menyantap makanan di rumah makan Padang. Sensasi rasa gurih, pedas, dan sedikit asin menjadi ciri khas olahan daging sapi yang satu ini.
Rendang sendiri adalah makanan khas Minangkabau, Sumatera Barat. Rendang biasa dimasak dengan suhu rendah dalam waktu lama dan menggunakan aneka rempah khas Indonesia.
Tak hanya juara di dalam negeri, rupanya rendang juga sukses go international. Menariknya, rendang juga diakui sebagai makanan terenak di dunia.
Popularitas rendang di dunia internasional ternyata mampu mengalahkan kuliner lain, seperti steak yang dikenal fancy.
Baca Juga: 7 Ide Bisnis Makanan Kreatif dan Inovatif, Pasti Laris Manis!
Kerennya lagi, baru-baru ini UMKM Minangkabau, Koperasi Anak Nagari berhasil mengekspor 1 ton bumbu rendang ke Jerman. Berita ini tentu patut diviralkan dan menjadi kabar baik untuk Indonesia.
Rupanya, masyarakat dunia juga sudah menerima dan menyukai rendang khas Indonesia. Penasaran apa saja fakta seputar rendang? Simak sampai akhir ya!
Koperasi Anak Nagari Ekspor 1 Ton Bumbu Rendang
UMKM Sumatera Barat, Koperasi Anak Nagari Minangkabau mendapatkan izin pengiriman bumbu rendang merek Dapur Mutiara ke Hamburg, Jerman. Hal tersebut sukses terlaksana setelah menjalani proses kurasi hampir 6 bulan.
Diungkapkan oleh Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi berharap pengiriman bumbu rendang ke depannya dapat terus ditingkatkan. Tak hanya di Jerman, namun juga di kota-kota lain di Eropa dan pasar benua lainnya.
Keberhasilan ekspor ini juga berkat bantuan dan dukungan dari para perantau asal Minangkabau yang ada di Jerman, di bawah koordinasi Rang Minang Jerman.
Selain bumbu rendang, produk lain yang dikirim adalah sampel gula semut yang diminati sebagai pemanis teh.
Keberhasilan bumbu rendang go international tentu dapat memberikan dampak baik bagi perekonomian, terutama pertanian. Sebab, bumbu rendang menggunakan banyak bahan dan rempah-rempah.
Menurut data Badan Pusat Statistik, ekspor RI mengalami kenaikan pada Juni 2022. Nilai ekspor yang semula US$18,55 miliar, kini menjadi US$26,09 miliar.
Jika dirinci, ekspor migas naik 23 persen menjadi US$1,53 miliar, pertanian dan perikanan naik 11,69 persen menjadi US$360 juta, industri pengolahan naik 29 persen menjadi US$18,27 miliar, dan pertambangan naik 103 persen menjadi US$5,93 miliar.
Koperasi Anak Nagari Minangkabau dan pelaku UMKM lain di Indonesia memang memiliki peran penting dalam pertumbuhan perekonomian nasional.
Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal, UMKM memiliki kontribusi terhadap PDB yaitu sebesar 61,97% dari total PDB nasional atau setara dengan Rp8.500 triliun pada tahun 2020.
UMKM juga menyerap 97% tenaga kerja pada tahun yang sama. Begitu vitalnya peran UMKM menjadikan pemerintah di berbagai daerah selalu berusaha mewadahi dan memberikan dukungan atas kemajuan UMKM.
Baca Juga: 20 Ide Usaha Makanan Serba 1000, Dijamin Laris!
Fakta Menarik Seputar Rendang
Keberhasilan ekspor bumbu rendang oleh Koperasi Anak Nagari Minangkabau membuka wawasan baru tentang kuliner yang satu ini. penasaran apa saja fakta menarik seputar rendang? Simak, yuk!
1. Rendang Makanan Terenak di Dunia!
Berita tentang rendang yang dinobatkan sebagai makanan terenak di dunia tentu sudah pernah kamu dengar. Pada tahun 2011, rendang menduduki peringkat pertama dalam daftar World’s 50 Most Delicious Foods versi CNN Internasional.
Kerennya, selama 8 tahun berturut-turut, rendang selalu menempati peringkat pertama makanan terenak hingga tahun 2019. Kemudian pada 2018 rendang ditetapkan sebagai salah satu dari lima kuliner nasional Indonesia.
Meskipun pada tahun 2021 lalu peringkat rendang sebagai makanan terenak turun ke urutan 11, kelezatan dan ketenarannya tentu tak perlu dipertanyakan lagi. Hal tersebut dibuktikan dengan kesuksesan Koperasi Anak Nagari Minangkabau.
2. Rendang Makanan Kaya Makna
Semua makanan tradisional Indonesia memiliki makna budaya yang menarik untuk dibahas, termasuk rendang. Dalam tatanan masyarakat Minangkabau, rendang memiliki posisi yang terhormat.
Rendang memiliki filosofi musyawarah dan mufakat, berdasarkan empat bahan pokok yang menggambarkan keutuhan masyarakat Minang.
Empat bahan tersebut adalah dagiang (daging sapi) melambangkan niniak mamak (para pemimpin suku adat), karambia (kelapa) melambangkan cadiak pandai (kaum intelektual), lado (cabai) melambangkan alim ilama yang tegas mengajarkan syariat agama, dan pemasak (bumbu) melambangkan keseluruhan masyarakat.
Baca Juga: Contoh Analisis SWOT Usaha Makanan, Yuk Catat!
3. Chef Gordon Ramsay Belajar Masak Rendang
Gordon Ramsay merupakan koki terkenal asal Inggris yang namanya sudah malang melintang di dunia kuliner internasional. Menariknya, Ia bahkan sampai datang ke Sumatera Barat untuk belajar memasak rendang bersama Chef William Wongso.
Gordon mengikuti semua cara memasak rendang yang ditunjukan oleh Chef William, uniknya Gordon malah membakar daging tenderloin sebelum dicampurkan dengan bumbu rendang.
Hal menarik lainnya adalah Gordon juga blusukan ke penjuru Sumatera Barat untuk mencari bahan-bahan masakan terbaik. Bahkan, Ia pun ikut mencoba mengulek bumbu tradisional menggunakan cobek saat berkunjung ke pasar tradisional.
4. Rendang Tahan Hingga 4 Minggu!
Fakta menarik lainnya dari rendang adalah makanan ini merupakan hidangan yang tahan lama. Rendang bisa tahan selama 3-4 minggu pada suhu ruang. Bahkan, rendang bisa tahan sampai 3 bulan jika proses masak dan penyimpanannya benar-benar baik.
Rendang bisa tahan selama itu karena menggunakan bahan-bahan alami, proses masaknya saja bisa memakan waktu selama 7-8 jam!
Baca Juga: 5 Inspirasi Bisnis Jengkol, Olahan yang Bikin Makanan “Bau” Jadi Kekinian
Nah, itu dia kabar tentang Koperasi Anak Nagari Minangkabau yang sukses ekspor bumbu rendang dan deretan fakta menarik lainnya. Apakah kamu juga penggemar makanan yang satu ini?