Geliat bisnis coffee shop memang semakin menjadi-jadi, salah satu yang terkenal adalah Kopi Soe. Penasaran dengan kisah suksesnya?
Membahas perkembangan coffee shop di Indonesia memang tak ada habisnya. Bisnis yang satu terus bertumbuh di Indonesia dan semakin diminati.
Ada ratusan kedai kopi yang tersebar di setiap kota-kota besar di Indonesia. Dahulu, minum kopi hanyalah kebiasaan sebagian orang tua.
Pada awalnya minuman ini hanya disajikan dalam dua bentuk, yaitu kopi sachet yang dihargai murah, serta jaringan brand kopi ternama yang harganya mahal.
Antara kopi sachet dan kopi fancy ini, ada gap yang cukup besar. Kekosongan inilah yang dilirik oleh para pengusaha dalam mendirikan berbagai kedai kopi.
Baca Juga: 10 Peralatan Kedai Kopi yang Perlu Kamu Miliki untuk Usaha
Yup, kemunculan kedai kopi modern pada dasarnya adalah untuk mengisi kekosongan antara kopi warung dengan kopi fancy.
Kebanyakan coffee shop menjual minuman kopi kekinian dengan harga yang masih terjangkau, salah satunya Kopi Soe yang kini punya ratusan cabang.
Penasaran dengan bisnisnya? Berikut kisahnya untukmu!
Kisah Kopi Soe, Merintis Usaha Bersama Pasangan
Kedai Kopi Soe didirikan oleh pasangan pengusaha muda bernama Sylvia Surya dan Ferrianto Surya.
Pasangan ini mendirikan Kopi Soe pada akhir tahun 2017. Nama Kopi Soe sendiri (dibaca “su”) diambil dari bahasa Jawa Kuno, yaitu besar atau bagus.
Kedai kopi ini memang diharapkan mampu berkembang dan jadi semakin baik. Harapan tersebut kini sukses dicapai dengan hadirnya ratusan cabang di berbagai kota di Indonesia.
Kedai kopi ini mengusung konsep “tree to go”, dan menerapkan model bisnis kemitraan waralaba atau franchise. Dikutip dari Reviso, model bisnis waralaba membawa keuntungan untuk kedua pihak.
Bagi pihak pertama (pemilik bisnis), ia akan menerima bayaran atas pembelian lisensi dan kemudian menerima royalti berkelanjutan dari penjualan pihak kedua.
Sementara itu, pihak kedua (mitra) dapat menggunakan merek pihak pertama, strategi, model bisnis, dan mendapat pelatihan dari pihak pertama.
Artinya, pebisnis ini jadi tidak perlu repot-repot membangun brand dari nol.
Model bisnis waralaba inilah yang sukses mempercepat ekspansi bisnis Kopi Soe di Indonesia.
Tingginya animo konsumen untuk menikmati Kopi Soe namun terkendala jarak menjadi alasan mengapa model waralaba ini cepat berkembang.
Kurang dari dua tahun setelah menerapkan konsep waralaba, kedai kopi ini sudah memiliki 150 outlet dan akan terus bertambah.
Sebab, minum kopi bukan lagi sekedar tren sesaat, namun sudah menjadi kebiasaan.
Baca Juga: 6 Manfaat Manajemen Manpower bagi Perusahaan
Mengapa Kopi Soe Begitu Diterima di Pasar?
Pendiri kedai kopi ini melakukan pengembangan bisnis agar produk minuman kopinya dapat diterima oleh kalangan luas, termasuk oleh mereka yang bukan pecinta kopi.
Inovasi ini diwujudkan dengan hadirnya beragam menu minuman kopi yang tidak terlalu strong.
Selain itu, harga minuman kopinya juga reatif terjangkau, mulai dari ribuan per gelas.
Ia dan tim juga selalu melakukan inovasi untuk menciptakan menu baru. Salah satu menunya yang fenomenal adalah perpaduan kopi, es krim, croffle, dan saus caramel.
Yup, selain menjual minuman, kedai kopi ini juga menjual aneka croffle manis, boba, dan minuman regal yang nikmat dan menyegarkan. Kesuksesan kedai kopi ini juga berkat model bisnis yang dikembangkannya.
Sistem kemitraan waralaba dan manajemen yang baik menjadi kunci untuk menjaga konsistensi rasa di setiap kedai kopinya.
Sebab, rasa kopi yang tak berubah ini menjadikan pelanggan betah menikmati lebih dari secangkir kopi.
Baca Juga: 11 Tips Foto Aesthetic Produk agar Lebih Menarik
Kunci Sukses Kopi Soe
Pengembangan model bisnis waralaba juga diikuti dengan pemanfaatan media promosi yang efektif.
Kesuksesan kedai kopi ini juga dipengaruhi dengan adanya promo yang diberikan kepada pelanggan setia.
Hadirnya layanan aplikasi makanan online juga turut membantu kemajuan bisnis kopi ini. pemberian promo secara berkala melalui aplikasi tersebut terbukti mendatangkan banyak keuntungan.
Setiap minuman yang disajikan juga sangat detail dan memperhatikan pelanggan, misalnya menyediakan susu kedelai yang bisa dicampur dengan susu sapi.
Kedai kopi ini juga menyajikan kopi hitam bagi penggemar kopi orisinal, dan minuman non kopi untuk mereka yang bukan pecinta kopi.
Menariknya, Kopi Soe selalu menggunakan kopi lokal yang diracik sesuai selera pasar.
Melihat mayoritas pelanggan kopi yang merupakan pekerja kantoran, maka kekuatan aroma lebih diutamakan ketimbang tren semata.
Kunci sukses lain dipengaruhi oleh konsistensi produk kopi yang diolah dengan mesin kopi yang canggih. Setiap hari, kedai kopi ini memproduksi kopi dalam jumlah besar menggunakan merek mesin kopi yang sama, yaitu merek Simoneli.
Kualitas biji kopi juga selalu dijaga, sebab kedai kopi ini selalu selektif dalam memilih biji kopi berkualitas.
Sangat penting menjaga hubungan yang baik dengan pemasok biji kopi untuk menjaga konsistensi produk.
Baca Juga: Kenali 4 Perilaku Konsumen Ini Agar Bisnismu Makin Untung!
Membangun Kemitraan dan Prospek Kedai Kopi
Pertumbuhan Kopi Soe mampu melampaui ekspektasi, penjualan kopi per gelas bisa mencapai 200 gelas per hari.
Untuk membangun kemitraan bersama kedai kopi ini, kamu perlu menyiapkan dana mulai dari Rp100 jutaan.
Jika lokasi kedai kopi berada di tempat yang strategi, dengan proyeksi penjualan hingga 200 gelas per hari, maka kurang dari setahun kamu sudah dapat balik modal.
Memilih lokasi di dekat perkantoran atau kampus akan lebih menjanjikan.
Meskipun persaingan bisnis kopi semakin ketat, nyatanya hal ini juga seirama dengan terus bertumbuhnya kedai kopi ini.
Kedai kopi memang tak pernah kehabisan pelanggan, sebab setiap orang biasanya cenderung mencoba berbagai minuman kopi.
Artinya, sangat mungkin terjadi pergerakan konsumen dari satu kedai kopi ke kedai lainnya. Apalagi jika suatu coffee shop meluncurkan menu baru atau memberikan promo spesial.
Baca Juga: Pendanaan Jangka Pendek: Pengertian, Jenis dan Manfaatnya
Itulah kisah sukses kedai Kopi Soe, kedai kopi waralaba yang sukses mempunyai ratusan cabang.
Kisahnya membuktikan bahwa membangun bisnis bersama pasangan memiliki romansanya sendiri, apakah kamu tertarik mencobanya?