Sebelum memulai bisnis minyak jelantah, ketahui dahulu apa itu minyak jelantah serta tips memulai bisnisnya.
Minyak jelantah secara sederhana dapat diartikan sebagai minyak yang telah digunakan lebih dari dua atau tiga kali penggorengan.
Oleh karena itu, minyak ini dikategorikan sebagai limbah karena dapat merusak lingkungan dan merugikan kesehatan.
Kamu dapat menemukan minyak jelantah dalam industri pemrosesan makanan seperti rumah makan dan restoran cepat saji, serta di skala rumah tangga sebagai hasil dari kebutuhan masak sehari-hari.
Baca Juga: 6 Strategi Negosiasi Bisnis yang Ampuh untuk Capai Kesepakatan
Amankah Menggunakan Minyak Jelantah?
Kamu boleh saja menyimpan minyak jelantah untuk kemudian digunakan kembali. Namun, jangan lupa untuk menyaring minyak tersebut dengan saringan kopi atau kain katun tipis.
Gunanya adalah untuk memisahkan minyak dengan remahan atau sisa makanan dari penggorengan sebelumnya.
Penting untuk diingat juga bahwa minyak jelantah tidak boleh digunakan lebih dari 2 kali penggorengan.
Pasalnya, komposisi kimia pada minyak jelantah telah mengandung senyawa karsinogenik (yang dapat jadi penyebab kanker) akibat proses penggorengan terus-menerus.
Kamu harus memahami bahwa memakai kembali minyak jelantah berarti kualitasnya juga semakin turun.
Bagaimana Cara Mengetahui Minyak yang Sudah Tidak Layak Dikonsumsi?
Kamu bisa memerika terlebih dahulu kondisi minyak dengan mencium baunya.
Jika sudah berbau tidak sedap, kamu harus menggunakan minyak baru dan mengalihkan kegunaan minyak jelantah tersebut untuk keperluan lain.
Kamu juga dapat menilai kualitas minyak jelantah berdasarkan warnanya. Semakin gelap dan pekat warnanya, semakin buruk kualitas minyak jelantah tersebut.
Baca Juga: Cara Jualan Online Mudah Melalui Chat Commerce WhatsApp Business
Apakah Minyak Jelantah Dapat Dimanfaatkan?
Minyak jelantah sebenarnya masih masih memiliki nilai guna. Minyak jelantah sebagai limbah masih dapat kamu manfaatkan mulai dari untuk keperluan rumah tangga hingga industri.
Di sinilah peluang bisnis minyak jelantah bisa kamu ambil. Untuk kepentingan rumah tangga, minyak jelantah dapat dimanfaatkan untuk keperluan lain selain memasak.
Minyak jelantah misalnya bisa dimanfaatkan sebagai alat pelumas rumah tangga, seperti untuk engsel. Minyak ini juga dapat digunakan untuk menghilangkan noda cat di kulit dan sebagai pupuk kompos tanaman.
Sedangkan di bidang industri, minyak jelantah bisa menjadi bisnis yang menjanjikan. Hal ini karena minyak jelantah memiliki nilai pasar yang cukup tinggi.
Minyak jelantah memiliki harga yang relatif tinggi. Ini disebabkan daur ulang minyak jelantah dapat menghasilkan produk turunan berupa biodiesel.
Biodiesel ini kemudian dapat dimanfaatkan sebagai pengganti minyak solar untuk mesin diesel pada alat transportasi maupun industri.
Tahukah kamu, Indonesia adalah negara yang rajin melakukan ekspor minyak jelantah? Pada tahun 2019, Indonesia telah mengekspor minyak jelantah sebanyak 184.090 kiloliter dengan harga US$90,23 juta.
Bisnis minyak jelantah sendiri sudah mulai ada di beberapa kota. Dalam bisnis ini, konsep penerapan ekonomi kreatif diterapkan dalam bidang daur ulang minyak jelantah.
Tidak diangka-sangka, produk limbah yang banyak terbuang sebenarnya dapat menghasilkan uang. Peluang besar ini yang kemdian mendorong banyak orang mulai tertarik ikut serta dalam dunia bisnis minyak jelantah.
Baca Juga: Jenis Segmentasi Pasar dan Manfaatnya bagi Bisnis
Manfaat Bisnis Minyak Jelantah
Hasil penelitian awal dari TNP2K dan Traction Energy Asia mengenai “Potensi Minyak Jelantah untuk Biodiesel dan Penurunan Kemiskinan di Indonesia (2020)” mendapati beberapa poin penting tentang minyak jelantah.
Tercatat pada 2019, konsumsi minyak goreng sawit nasional telah mencapai 16,2 juta kilo liter (KL). Dari angka ini, rata-rata minyak jelantah yang dihasilkan berada pada kisaran 40-60% atau berada di kisaran 6,46-9,72 juta KL.
Sayangnya minyak jelantah yang terkumpul di Indonesia baru mencapai 3 juta KL atau hanya 18,5% dari total konsumsi minyak goreng sawit nasional.
Kajian tersebut juga sampai pada simpulan bahwa hanya sebagian kecil minyak jelantah yang dimanfaatkan sebagai biodiesel.
Belum banyak orang mngetahui bahwa minyak jelantah dapat dimanfaatkan untuk keperluan biodiesel.
Kebanyakan orang hanya memandang jelantah menjadi limbah yang dibuang sembarangan. Padahal, minyak jelantah dapat mencemari lingkungan khususnya air sungai.
Proses penguraian minyak jelantah menjadi senyawa kimia lain dapat merubah warna air menjadi kecokelatan, bahkan hitam pekat. Kondisi tersebut tentu sangat merusak mencemari sungai.
Oleh karena itu, sebaiknya minyak jelantah dimanfaatkan sebagai peluang bisnis. Kamu bisa mendapatkan keuntungan yang cukup menjanjikan darinya sekaligus membantu menyelamatkan lingkungan.
Tips Sukses Memulai Bisnis Minyak Jelantah
Apabila kamu ingin memulai bisnis minyak jelantah tetapi bingung bagaimana memulainya, kamu bisa membaca tips berikut:
1. Memastikan Adanya Kebutuhan Minyak Jelantah
Sebelum memulai bisnis minyak jelantah ini, kamu harus melakukan riset terlebih dahulu akan kebutuhan barang tersebut. Ini penting supaya kamu dapat mengetahui sejauh mana kebutuhan minyak jelantah.
Amatilah kebutuhan dalam negeri. Misalnya sedang terjadi kelangkaan BBM di beberapa daerah dan minyak jelantah dibutuhkan untuk pasokan biodiesel. Tentu hal ini jadi peluang yang bisa kamu ambil.
Selain itu, akan lebih baik lagi kalau kamu memiliki pengetahuan akan kebutuhan minyak jelantah di luar negeri. Ini dilakukan mengingat harga ekspornya jauh lebih tinggi.
Selama ini misalnya ada berbagai negara dari Eropa maupun Asia yang menjadi tujuan ekspor minyak jelantah seperti Belanda, Singapura, Korea Selatan, Malaysia, dan China.
Baca Juga: Daftar Perusahaan Riset Pemasaran yang Harus Kamu Ketahui
2. Menyusun Jejaring Bisnis
Hal penting lainnya adalah membangun jejaring bisnis. Cara ini perlu untuk saling bertukar informasi dan menjalin koneksi bisnis dengan banyak orang.
Kamu dapat bergabung dengan organisasi seperti Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) yang mungkin sangat berguna untuk mendapatkan relasi dengan visi serupa.
3. Libatkan Masyarakat Sekitar
Dalam memulai bisnis minyak jelantah pengusaha minyak jelantah harus melibatkan masyarakat demi kelangsungan bisnisnya.
Masyarakat bisa menjadi sumber pemasok minyak jelantah dalam bisnis kamu. Kamu dapat membantu mereka dengan memberi imbalan saat memperolah minyak jelantah dari mereka.
Hal ini tentunya memberi keuntungan, baik untuk kamu sebagai pemilik bisnis minyak jelantah maupun masyarakat yang sudah tidak menggunakan minyak jelantah.
4. Lakukan Inovasi Terus-menerus
Inovasi menjadi salah satu aspek yang selalu penting dalam kegiatan berbisnis. Hal ini juga harus dilakukan dalam bisnis minyak jelantah.
Inovasi bisa dilakukan pada cara pengumpulan maupun saat penjualan minyak jelantah.
Misalnya, pada cara mengumpulkan minyak jelantah, kamu dapat menerapkan sistem bak sampah sebagai cara mendapatkan barang tersebut.
Cara ini dapat dilakukan dengan membuat bak jelantah per RT atau RW.
Apabila berhasil mencapai target, artinya inovasi ini telah berhasil dan efektif untuk memudahkan masyarakat dan kamu sebagai pelaku bisnis minyak jelantah.
Baca Juga: Ini 5 Perbedaan Supplier dan Distributor, Jangan Tertukar ya!
Itulah tadi pembahasan mengenai bisnis minyak jelantah dan cara yang bisa kamu coba saat memulainya.
Semoga kamu bisa tertarik dengan bisnis minyak jelantah, karena selain turut menjaga lingkungan, kamu juga berpeluang mendapatkan profit yang tidak sedikit.