Kamu tahu belut? Ikan air tawar ini juga bisa jadi peluang bisnis belut, lho!
Jika kamu tertarik tidak ada salahnya mencoba bisnis belut dengan cara membudidayakannya.
Belut bisa diolah menjadi lauk, bisa juga dijadikan keripik. Salah satu daerah yang dikenal dengan keripik belut, yaitu di Godean, Yogyakarta.
Bukan hanya pasar dalam negeri, belut juga bisa diekspor ke luar negeri. Jadi, pangsa pasar belut cukup luas.
Belut juga kaya manfaat, lho. Rasa dagingnya bukan hanya enak dan kaya gizi, belut juga bisa membantu petani.
Lendir yang ada pada badan belut bisa menggemburkan tanah dan menjadikan media tanam menjadi lebih subur.
Kebutuhan akan belut terus meningkat, tetapi masih sedikit yang membudidayakannya. Jika kamu tertarik terjun ke bisnis belut, coba pelajari cara budi dayanya.
Kamu bisa menjadi pemasok belut ke restoran, tempat makan, pasar, atau ke produsen keripik belut.
Kamu tertarik? Yuk, berikut ini adalah ulasan singkat terkait bisnis belut. Simak sampai akhir, ya!
Baca Juga: Peluang Bisnis Beras Organik yang Menjanjikan, Ini Tipsnya
Peluang Bisnis Belut, Kamu Wajib Pelajari
Ketika memulai bisnis belut, skala usahanya tidak harus langsung besar. Kamu bisa memulainya dari bisnis kecil.
Modal yang dibutuhkan untuk budi daya belut dalam skala kecil pun tidak banyak. Melansir NS Farm House, bisnis belut relatif mudah dan lebih menguntungkan daripada budi daya ikan lainnya.
Budi daya belut tidak memerlukan bak air yang besar dan pakan khusus yang mahal. Bahkan, kamu bisa memulai bisnis budi daya belut di halaman rumah dengan tangki.
Lalu bagaimana peluang bisnis belut? Berikut ini berbagai peluang yang bisa kamu pertimbangkan
1. Belut Kaya Manfaat
Kamu harus tahu jika belut tidak hanya dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.
Belut dikonsumsi juga oleh sebagian masyarakat Eropa, Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, Selandia Baru, Tiongkok, dan negara-negara lain.
Belut punya rasa yang khas dan kaya manfaat terhadap kesehatan. Dengan mengonsumsi hewan air ini, kamu dapat menurunkan kolesterol, tekanan darah, dan radang sendi.
Belut juga bermanfaat untuk perkembangan otak, penglihatan yang baik, dan fungsi sistem saraf.
2. Permintaan Pasar Tinggi
Produksi belut dunia bernilai cukup tinggi. Tiongkok, Taiwan, dan Jepang adalah negara penghasil belut terbesar di dunia.
Belut merupakan salah satu ikan pangan penting saat ini secara global. Karena rasanya yang lezat, belut menjadi sumber protein yang populer di setiap negara.
Oleh karena itu, memulai bisnis belut cukup menjanjikan keuntungan berlipat bagi para pembudi daya ikan ini.
Konsumen belut di dalam negeri, kamu bisa menyasar restoran, rumah makan, dan produsen obat herbal yang menggunakan bahan baku belut.
Baca Juga: Usaha Pecel Lele, Ini Perhitungan Modal dan Cara Memulainya
3. Pemeliharaan Mudah
Belut adalah jenis ikan yang mudah dibudidayakan. Kamu tidak perlu tempat yang luas untuk budi daya belut.
Bahkan jika kamu hanya menggunakan tong air, kamu bisa memulai budi daya belut. Hal ini karena pemeliharaan belut tidak sesulit memelihara ikan lain.
Kamu hanya perlu menjaga kebersihan air kolam, memberi pakan secara rutin, dan mencegah agar belut tidak terkena penyakit.
4. Varian Olahan Belut
Selain membudidayakannya, kamu juga bisa menjual olahan belut. Sekaran ini banyak olahan belut yang laku keras di pasaran.
Misalnya saja kripik belut, pecel belut, rendang belut, belut krispi, bahkan ada juga, lho, yang membuat nugget berbahan dasar belut.
Jadi, bisnis belut yang kamu kelola, selain menjual belut segar, juga bisa menyediakan beragam olahan belut yang banyak dicari.
Jangan lupa promosikan usahamu ke media sosial agar pelanggan makin bertambah dan penasaran dengan olahan belut yang kamu buat.
Baca Juga: 5 Inspirasi Bisnis Jengkol, Olahan yang Bikin Makanan “Bau” Jadi Kekinian
Cara Budi Daya Belut
Salah satu kendala pengolahan makanan belut adalah minimnya supply bahan baku. Ini adalah peluang bisnis belut yang menjanjikan.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, dalam membudidayakan belut tidak diperlukan lahan yang luas.
Bahkan kamu bisa memulai budi daya belut hanya dengan menggunakan tong. Berikut ini langkah-langkahnya:
1. Mempersiapkan Media Ternak
Langkah pertama adalah menyiapkan tong air cukup besar yang akan digunakan untuk budi daya belut.
Kamu bisa menggunakan tong bekas oli yang tentu saja sudah dibersihkan terlebih dahulu.
Kemudian buatlah lubang secara memanjang lebih kurang 30 cm secara memanjang dari atas sampai ke bawah.
Kamu juga bisa memasang beberapa drum sampai memanjang. Ingat, kamu harus mengelas drum agar tidak bocor saat diisi air.
Perlu kamu ingat juga, setelah dibersihkan, drum harus dicat untuk menghindari karat. Setelah cat kering, tambahkan lumpur sekitar 50 cm. Kemudian, isi air sampai kurang lebih permukaan air 5-10 cm di atas lumpur.
Kamu juga bisa menambahkan enceng gondok agar tong mirip habitat asli belut. Enceng gondok juga berfungsi sebagai oksigen alami bagi belut.
2. Menjaga Asupan Air
Setelah memastikan kolam yang baik untuk belut, selanjutnya kamu harus pastikan bahwa ada aliran air keluar dan masuk yang lancar.
Kolam budi daya belut harus mendapatkan sirkulasi air bersih, meski alirannya kecil. Sirkulasi air yang lancar juga membuat asupan oksigen tetap terjaga dengan baik. Selain itu juga mengantisipasi agar kolam tidak cepat keruh.
Jika tidak ada sirkulasi, kamu akan kerepotan, sebab harus rutin mengganti air setiap dua atau tiga hari sekali.
Baca Juga: Gurihnya Bisnis Kerupuk, Ini 6 Jenisnya yang Terlaris!
3. Rutin Memberi Pakan
Pastinya kamu harus rutin memberi pakan pada belut. Pemberian pakan pada belut bisa dilakukan satu kali dalam sehari.
Waktu yang tepat adalah sore hari, karena belut tergolong hewan nokturnal yang mencari pakan pada malam hari. Apalagi jika jenis belut yang kamu budidayakan adalah belut sawah.
Apa saja yang bisa menjadi pakan belut? Ada beberapa hewan yang bisa jadi pakan belut, misalnya keong emas, cacing sutera, bekicot, dan ikan kecil.
Kamu juga bisa mencampurkan pakan belut dengan komposisi 1:1. Misalnya 1 kilogram ulat sutera dengan 1 kilogram ikan kecil.
Untuk banyaknya pakan yang diberikan, kamu bisa menyesuaikan dengan jumlah belut yang dipelihara.
Jika kamu membudidayakan belut super, porsi makannya harus lebih banyak ketimbang jenis belut lainnya.
4. Rutin Memeriksa Kondisi Belut
Belut punya sifat kanibalisme, ia bisa memakan sesamanya. Itu sebabnya, selain mengontrol makanan, kamu juga harus melihat kondisi belut.
Setiap empat atau enam minggu, belut harus dicek dan dipisahkan sesuai ukurannya.
Jika belut besar dan belut kecil digabungkan dalam satu kolam, ada kemungkinan belut besar akan memakan belut lebih kecil.
5. Berhati-hati Ketika Panen
Belut siap dipanen ketika sudah berusia sekitar empat bulan. Namun kamu harus memperhatikan belut ketika dipanen.
Belut akan mengalami perubahan kondisi dari kolam ke tempat lain, kamu perlu berhati-hati agar belut tidak mengalami stres. Pasalnya itu bisa memengaruhi kondisi kesehatan belut.
Caranya, belut berukuran besar dan siap panen dipindahkan ke air bersih. Tujuannya untuk membuang kotoran yang ada di tubuh, sekaligus agar kualitas belut tetap terjaga.
Pemberian makan juga dihentikan sekitar satu atau dua hari menjelang panen. Barulah belut yang siap dipasarkan, didinginkan dan dimasukkan ke kantong yang berisi oksigen.
Akan tetapi, tetap harus ada air yang cukup untuk menjaga kelembapan kulit belut. Selanjutnya, belut siap dikirim ke produsen atau dijual ke pasar.
Baca Juga: 10 Tips Usaha Ternak Kuda dengan Omzet Hingga Puluhan Juta
Demikian ulasan singkat terkait bisnis belut, peluang bisnis belut, dan bagaimana membudidayakannya. Kamu tertarik untuk memulai bisnis belut? Selamat mencoba!