VIVO Bensin Jual Lebih Murah dari Pertamina, Apa Bedanya?

Share this Post

VIVO bensin
Table of Contents
shopee pilih lokal

Di tengah berita kenaikan BBM, VIVO bensin menjadi salah satu sorotan banyak orang.

Sebab, VIVO sempat menjual harga BBM lebih murah daripada Pertamina.

Lantas, hal ini pun menuai pro dan kontra banyak orang. Namun, sebagian besar masyarakat menyambut baik harga VIVO bensin yang lebih terjangkau dari SPBU Pertamina lainnya.

Ketika pemerintah menaikkan harga BBM subsidi pada 3 September 2022, menjadi Rp10.000/liter dari harga Rp7.650/liter, PT Vivo Energy Indonesia justru menjualnya dengan harga di bawah pasaran.

VIVO bensin tersebut dijual seharga Rp8.900/liter. Sontak saja, VIVO bensin menjadi topik perbincangan hangat masyarakat di jagat maya.

Banyak masyarakat yang menyarankan untuk beralih ke VIVO bensin lantaran harganya lebih murah.

Baca Juga: Resmi Naik, Simak Harga BBM Hari Ini di Provinsi Indonesia!

Fakta Terkait VIVO Bensin yang Jual BBM Murah

fakta vivo bensin
(Foto VIVO SPBU. Sumber: motorplus-online.com)

Mari simak informasi lebih lanjut mengenai harga BBM yang dijual oleh VIVO dalam artikel berikut ini.

1. Revvo 89 Milik VIVO Lebih Murah Sebabkan Antrean Panjang

Pada saat Presiden RI Joko Widodo mengumumkan harga BBM naik, VIVO justru menjual harga bensin yang jauh lebih murah daripada milik Pertamina.

Usai pengumuman kenaikan harga BBM, Pertalite naik menjadi Rp10.000/liter yang awalnya Rp7.650/liter.

Sedangkan Pertamax naik menjadi Rp14.500/liter yang awalnya Rp12.500/liter. Solar subsidi juga alami kenaikan menjadi Rp6.800/liter dari sebelumnya Rp5.150/liter.

Di tengah kenaikan BBM tersebut, PT Vivo Energy Indonesia memasarkan BBM dengan harga termurah. Bernama Revvo 89 seharga Rp8.900/liter.

Harga murah itu pun langsung diserbu oleh masyarakat sehingga banyak orang yang melakukan pengisian bahan bakar di SPBU VIVO. Dokumentasi warga mengenai antrean panjang di SPBU VIVO yang terjadi pun viral di media sosial.

2. Daftar Lokasi SPBU VIVO di Jabodetabek

Dikarenakan adanya antrean panjang di sejumlah SPBU VIVO di Jabodetabek, masyarakat pun banyak mencari alternatif demi mendapatkan BBM murah.

Berikut daftar lokasi SPBU VIVO di Jabodetabek yang sempat diserbu masyarkat karena menjual BBM dengan harga lebih murah daripada Pertamina, dilansir dari laman Tirto:

  • SPBU Vivo MT Haryono

Lokasi: RT 11/RW 5, Tebet Barat, Tebet, Jakarta Selatan.

  • SPBU Vivo Pejaten

Lokasi: Jalan Warung Jati Barat, Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

  • SPBU Vivo Pasar Minggu

Lokasi: Jalan Raya Pasar Minggu, RT8/RW, Pancoran, Jakarta Selatan.

  • SPBU Vivo Antasari

Lokasi: Jalan Cipete Raya, RT 6/RW 1, Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan.

  • SPBU Vivo Kemang

Lokasi: Jalan Kemang Raya Nomor 32, RT 12/RW 5, Bangka, Mampang, Jakarta Selatan.

  • SPBU Vivo Bintaro 1

Lokasi: RT 8/RW 8, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

  • SPBU Vivo Bintaro Sektor 7

Lokasi: Jalan Moh. Husni Thamrin Nomor 7, Pondok Jaya, Pondok Aren, Tangerang Selatan.

  • SPBU Vivo Bintaro Sektor 9

Lokasi: Pondok Jaya, Pondok Aren, Tangerang Selatan.

  • SPBU Vivo Cideng

Lokasi: Jalan Cideng Timur Nomor 15P, RT 1/RW 5, Petojo Utara, Gambir, Jakarta Pusat.

  • SPBU Vivo Hankam

Lokasi: Jalan Raya Mabes Hankam RT 005/RW 2, Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur.

  • SPBU Vivo Kedoya

Lokasi: Jalan Panjang Nomor 13, RT 6/RW 5, Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

  • SPBU Vivo Daan Mogot

Lokasi: Daan Mogot, Tanjung Duren Utara, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

  • SPBU Vivo Modernland

Lokasi: Tangerang, RT 002/RW 006, Babakan, Kecamatan Tangerang, Tangerang, Banten.

  • SPBU Vivo Jatibening

Lokasi: RT 002/RW 001, Jatibening, Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat.

Baca Juga: Efek Domino Kenaikan Harga BBM, Ini 4 Tarif yang Juga Naik

3. Respon Pertamina saat VIVO Bensin Dijual di Bawah Harga Pasar

respon pertamina tentang vivo bensin
(Foto SPBU Pertamina. Sumber: mypertamina.id)

Harga VIVO bensin yang jauh lebih murah dibandingkan harga yang ditetapkan oleh pemerintah ini pun memicu tanggapan dari PT Pertamina.

Dikutip dari Kompas, Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, mengungkapkan bahwa BBM yang dijual SPBU Vivo dengan harga Rp 8.900 per liter tersebut berbeda dengan Pertalite.

“BBM yang dijual oleh Vivo merupakan jenis bahan bakar umum, sehingga masing masing badan usaha yang menentukan harga ecerannya sesuai dengan formula batas atas yang ditentukan Kementerian ESDM,” jelas Irto.

Revvo 89 dan Pertalite juga merupakan dua jenis BBM dengan spesifikasi berbeda. Revvo 89 memiliki research octane number (RON) 89, sedikit lebih rendah dari Pertalite yang memiliki RON 90.

Jadi, tidak sepadan rasanya jika membandingkan kedua jenis BBM tersebut hanya dari segi harga.

Ia pun menambahkan bahwa hal tersebut tidak akan memengaruhi penjualan Pertalite milik Pertamina di tengah kenaikan harga yang telah diumumkan.

Irto juga menyampaikan, SPBU VIVO pasti sama saja dengan perusahaan-perusahaan lain yang menjual BBM di Indonesia. Mereka pasti telah mengikuti regulasi formula batas atas dari Kementerian ESDM.

“BBM Pertamina Pertalite merupakan jenis bahan bakar minyak khusus penugasan yang harganya sudah ditentukan oleh pemerintah dan harganya sama di seluruh Indonesia,” sambungnya.

Apalagi, pemerintah telah menggelontorkan APBN untuk keperluan subsidi. Jadi, tak heran apabila harganya bisa berbeda dengan perusahaan swasta lain yang menjual BBM.

4. BPH Migas: Badan Usaha Miliki Kebebasan untuk Menetapkan Harga

Serupa dengan tanggapan yang diberikan oleh Pertamina, BPH Migas juga mengaku tak mempermasalahkan harga BBM yang ditetapkan VIVO.

Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Saleh Abdurrahman mengatakan bahwa badan usaha swasta, seperti SPBU Vivo bebas menentukan harga sepanjang tidak melampaui batas atas yang ditetapkan oleh Kementerian ESDM.

“Untuk jenis BBM umum atau Jenis BBM Umum (JBU) ditetapkan batas atas. Badan Usaha bebas menentukan harga sepanjang tidak melampaui batas atas,” katanya dikutip dari laman Celebrities.id.  

Meski demikian, pemerintah menetapkan formula Batas Atas, di mana harga BBM mengacu kepada harga acuan pasar MOPS/Argus dan biaya distribusi dengan margin Badan Usaha maksimal 10 persen.

Hal ini ditetapkan dalam Kepmen ESDM No 62.K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum dan/atau Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan.

Jadi, pemerintah akan menegur Badan Usaha apabila menjual BBM melebihi Batas Atas sehingga masyarakat tak perlu khawatir jika ada perbedaan harga jual BBM di beberapa tempat. 

Baca Juga: Cara Mendapat Bansos Pengalihan Subsidi BBM Pemerintah

5. Harga Revvo 89 Direvisi Jadi Lebih Mahal dari Pertalite

Meski sempat menjadi angin segar bagi masyarakat di tengah berita kenaikan harga BBM dari pemerintah, VIVO kemudian memasang harga baru mengenai BBM yang dijualnya.

SPBU milik swasta yang sempat diserbu masyarakat tersebut diminta untuk menyesuaikan harga BBM.

Melansir CNBC Indonesia, Dirjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Tutuka Ariadji mengaku sudah ada pembicaraan dengan manajemen Vivo terkait hal tersebut.

Menurut Tutuka, harga BBM VIVO yang sempat dijual murah di tengah kenaikan harga BBM Pertamina disebabkan oleh niat perusahaan yang ingin menghabiskan stok bahan bakar jenis Ron-89 mereka, yakni Revvo 89.

“Sebelumnya dan sampai saat ini, Vivo menghabiskan stoknya Ron 89 sampai 2 bulan ke depan dengan harga yang terjangkau masyarakat,” kata Tutuka.

Kini, VIVO pun menjual Revvo 89 dari harga Rp8.900/liter menjadi Rp10.900/liter. Harga tersebut tentu saja jauh lebih mahal sedikit dari Pertalite milik Pertamina yang berada pada angka Rp10.000/liter.

BBM jenis Revvo 92 juga ikut mengalami penyesuaian harga, yang semula dijual Rp17.250/liter menjadi Rp15.400/liter. Sedangkan BBM jenis Revvo 95 awalnya dijual Rp18.250/liter sekarang menjadi Rp16.100/liter.

6. Solusi Kenaikan Harga BBM

solusi kenaikan BBM
(Foto SPBU. Sumber: Unsplash.com)

Pengumuman naiknya harga BBM yang ditetapkan pemerintah tentu menimbulkan kontra dari sebagian besar masyarakat.

Hal tersebut pun memicu adanya demo yang dilakukan oleh serikat buruh. Aksi demo itu dilakukan besar-besaran pada 6 September 2022 secara terpusat di depan Gedung DPR.

Melihat fenomena tersebut, para pengamat ekonomi pun menyuarakan pendapatnya mengenai solusi kenaikan BBM.

Dikutip dari ANTARA, peningkatan kualitas dan kuantitas transportasi publik bisa menjadi solusi kenaikan BBM yang bagus untuk dilakukan.

Menurut pengamat ekonomi dari Universitas Jember, Adhitya Wardhono PhD, digalakannya transportasi publik sebagai solusi kenaikan BBM ini juga sebaiknya tidak dipatok dengan harga mahal.

Jadi, setiap lapisan masyarakat bisa menjangkaunya dengan lebih mudah. Faktor kenyamanan transportasi pun sebaiknya turut menjadi perhatian.

Selain itu, himbauan untuk menggunakan transportasi publik kepada masyarakat dapat menurunkan emisi karbon.

Solusi kenaikan harga BBM yang disarankan oleh para ekonom ini juga mencakup usulan untuk menerapkan kebijakan batas kecepatan kendaraan serta lebih cepat melakukan elektronifikasi.

Dengan disiapkannya energi alternatif lain yang lebih terjangkau, masyarakat pun bisa tetap bermobilisasi dan menggerakan roda perekonomian negara.

Baca Juga: Mari Kenali Bisnis Eco Racing, Bisnis Penghemat BBM dengan Sistem MLM

7. Pemberian BLT BBM Rp600 Ribu untuk Masyarakat

Subsidi yang sebelumnya diperuntukkan untuk menjaga stabilitas harga BBM, kini dialihkan pemerintah dalam bentuk BLT (Bantuan Langsung Tunai) kepada masyarakat.

Dikutip dari Liputan6, Bantuan Langsung Tunai BLT Bahan Bakar Minyak (BLT BBM) ini pun sudah siap disalurkan kepada lebih dari 18,4 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) atau kurang mampu, dari target 20,65 juta (KPM).

Besaran BLT BBM yang diserahkan pemerintah, yakni Rp600.000 dan akan diberikan selama empat kali, masing-masing Rp150 ribu melalui Kementerian Sosial. 

Bantuan dari pemerintah dalam bentuk BLT BBM ini rencananya akan disalurkan dalam dua tahap, yakni pada bulan September ini dan nanti pada awal Desember. Melalui saluran kantor pos di seluruh Indonesia.

Itu dia informasi seputar harga BBM yang mengalami kenaikan. Yuk, pantau terus berita seputar harga kebutuhan pokok melalui SIRCLO Blog.

Belanja Harga Murah + Gratis Ongkir + Cashback

X