Dikabarkan, Traveloka tutup 3 layanannya sepanjang tahun 2022. Platform perjalanan online ini juga baru saja mendapat suntikan dana!
Traveloka menyebut dirinya sebagai lifestyle superapp di Asia Tenggara yang memungkinkan pengguna untuk menemukan dan memesan beragam produk perjalanan, local services, dan layanan keuangan.
Layanan yang dimiliki oleh Traveloka termasuk pemesanan tiket untuk transportasi seperti tiket pesawat, bus, kereta api, penyewaan mobil, airport transfer, serta akomodasi terbesar di Asia Tenggara, termasuk hotel, apartemen, guest house, homestay, resort, dan villa.
Traveloka juga menyediakan layanan local services yang menyajikan beragam tempat rekreasi dan aktivitas lainnya di area tertentu saja. Termasuk menyediakan layanan e-groceries, pesan antar makanan, dan pengiriman barang.
Menariknya, ketiga layanan yang baru diluncurkan beberapa bulan tersebut dikabarkan akan segera ditutup dalam waktu dekat.
Dalam waktu yang nyaris bersamaan, Traveloka juga mendapat suntikan dana segar dengan nilai mencapai triliunan rupiah. Berikut fakta dan berita selengkapnya.
Baca Juga: Ini 5 Aplikasi Jual Makanan Online, Banyak Promonya!
Traveloka Tutup 3 Layanan Dalam Waktu Dekat
Rencana Traveloka tutup 3 layanannya dalam waktu berdekatan nampak akan segera direalisasikan. Startup yang satu ini dikabarkan akan segera menutup layanan Traveloka Eats, Send, dan Mart.
Dilansir dari berbagai sumber, Traveloka tutup ketiga layanan tersebut sebagai bagian dari strategi bisnis dan prioritas Traveloka.
“Dapat kami informasikan bahwa kami memberhentikan layanan Traveloka Eats dan Send sebagai bagian dari strategi bisnis dan prioritas perusahaan. Seiring dengan bangkitnya sektor perjalanan, kami sangat antusias menyambut hal ini kedepannya,” kata Narasumber Traveloka, dikutip dari CNBC Indonesia, Senin (3/10/2022).
Akan tetapi, tidak dijelaskan kapan Traveloka tutup ketiga layanan tersebut, yang pasti dalam waktu dekat ini.
Sebelumnya, pada akhir Agustus lalu Traveloka tutup layanan e-grocery Traveloka Mart. Padahal, layanan tersebut baru diluncurkan pada bulan Maret 2022 lalu.
Pihak Traveloka mengatakan bahwa perusahaan sedang menambahkan proses transisi yang akan dilakukan sesuai aturan yang ada dan akan berkoordinasi dengan mitra layanannya.
Sementara itu, dikabarkan dari berbagai sumber, Traveloka akan menghentikan layanan Traveloka Eats pada 31 Oktober. Pada tanggal tersebut, Traveloka Eats tidak lagi menerima transaksi baru.
Sebelum tenggat waktu tersebut, Traveloka akan fokus kepada karyawan, mitra, dan konsumen yang terdampak. Termasuk melaksanakan kewajiban pembayaran atau pengembalian dana, jika diperlukan.
Sebagai informasi, Traveloka memang gencar masuk ke ranah lifestyle superapp sejak awal pandemi. Platform ini berusaha agar tetap relevan dengan kebutuhan dan gaya hidup masyarakat.
Traveloka Eats sendiri sudah hadir sejak 2021 dan sudah menjangkan beberapa kota besar di Indonesia. Sementara itu, layanan Traveloka Send didukung oleh armada pengantaran sendiri dan armada Lalamove.
Tak hanya itu, Traveloka juga dikenal kerap menghadirkan layanan yang unik jika dibandingkan kompetitornya. Termasuk bekerja sama dengan Pegadaian untuk menghadirkan layanan investasi emas.
Baca Juga: Mirip TikTok, Aplikasi Douyin Kini Makin Populer!
Traveloka Dapat Dana Segar Triliunan Rupiah
Industri pariwisata memang terus mengalami peningkatan pasca pandemi. Co-founder & CEO Traveloka Ferry Unardi menyampaikan bahwa bisnisnya baru saja menerima fasilitas pinjaman.
Traveloka mengumumkan bahwa bisnisnya mendapat dana segar mencapai US$300 juta atau Rp 4,5 triliun. Pendanaan itu berasal dari Indonesia Investment Authority (INA), BlackRock, Allianz Global Investors, Orion Capital Asia, dan lembaga keuangan global terkemuka lainnya.
Traveloka juga mendapatkan investor baru dari Thailand pada 26 juli 2022 lalu. Traveloka menandatangani kesepakatan dengan PTT Oil and Retail Business Public Company (OR).
OR yang merupakan ritel BUMN Migas dan berinvestasi lewat PTTOR International Holdings (Singapore) Pte. Ltd.
Dana segar tersebut akan digunakan untuk memperkuat neraca bisnis sekaligus membangun bisnis di masa depan, kata Ferry Unardi.
Kondisi pandemi lalu memang menjadi pukulan telak bagi industri pariwisata Indonesia.
Menurut Laporan Industri Perjalanan & Pariwisata Dunia, sebelum pandemi, industri pariwisata Indonesia menyumbang 5,9% dari total PDB negara dan mempekerjakan sekitar 13,1 juta orang pada 2019. Kontribusi itu terhenti selama pandemi.
Membaiknya situasi saat ini menjadi langkah baru untuk membangkitkan pariwisata Indonesia.
Baca Juga: Ini 10 Aplikasi Reseller Tanpa Modal yang Bikin Jualan Lancar
Itulah berita terbaru tentang rencana Traveloka tutup 3 layanannya sebagai fokus bisnis utama.