Jika kamu memiliki skill fotografi yang mumpuni, coba manfaatkan microstock untuk menghasilkan uang dari karya fotomu.
Dilansir dari Macrostock, microstock merupakan tempat bagi para fotografer yang bisa digunakan untuk menjual hasil foto dalam bentuk gambar bebas royalti.
Jadi, para pelanggan dapat menggunakan hasil foto kamu yang telah dibeli, tanpa harus membayar royalti setiap kali mereka menggunakannya.
Singkatnya, microstock merupakan situs yang menyediakan gudang gambar. Dalam situs ini fotografer bisa menjual karya mereka kepada seluruh pelanggan di dunia.
Baca Juga: 9 Tips Fotografi Produk untuk Hasil Terbaik, Catat!
Cara Kerja Kontributor Lewat Microstock
Foto Sedang Setting Kamera (Pexels.com)
Model bisnis microstock menawarkan fleksibilitas yang tinggi bagi kontributornya. Dalam langkah-langkahnya, pertama-tama, seseorang dapat mendaftar sebagai kontributor melalui situs atau agensi Microstock.
Cara kerja microstock dapat diuraikan lebih detail melalui langkah-langkah berikut:
1. Pendaftaran sebagai Kontributor
Langkah pertama adalah mendaftar sebagai kontributor melalui situs atau agensi microstock yang dipilih. Proses pendaftaran biasanya melibatkan pengisian formulir dan pembuatan akun.
2. Penilaian Contoh Karya
Setelah pendaftaran, perusahaan atau agensi akan meminta kontributor untuk mengunggah contoh foto atau gambar sebagai sampel karya. Tahap ini bertujuan untuk menilai kualitas dan relevansi hasil karya dengan standar yang ditetapkan.
3. Persetujuan dan Upload Karya
Jika contoh karya disetujui, kontributor dapat mulai mengunggah seluruh koleksi hasil karyanya ke dalam akun yang telah dibuat. Proses ini memungkinkan kontributor untuk memasukkan portofolio lengkap mereka ke dalam platform microstock.
4. Penjualan dan Keuntungan
Setelah berhasil diunggah, hasil karya kontributor menjadi tersedia untuk diunduh oleh pengguna lain yang membutuhkan gambar atau foto tersebut.
Keuntungan langsung diperoleh kontributor setiap kali ada orang yang mengunduh dan menggunakan karyanya.
Besaran keuntungan biasanya bergantung pada perjanjian dan kebijakan kompensasi dari platform microstock yang bersangkutan.
5. Fleksibilitas dalam Pekerjaan
Model bisnis microstock memberikan fleksibilitas yang tinggi, memungkinkan kontributor untuk bekerja dari mana saja dan kapan saja sesuai keinginan mereka. Hal ini juga memungkinkan kontributor untuk menjalankan pekerjaan lain secara bersamaan.
Dengan demikian, model bisnis microstock memberikan peluang bagi individu untuk memonetisasi hasil karya visual mereka tanpa harus terikat oleh keterbatasan lokasi atau waktu kerja.
Baca Juga: Bagaimana Cara Jual Foto di iStock? Ini Dia Tipsnya
Keuntungan Microstock bagi Fotografer
Fotografer Sedang Mengambil Gambar (Pixabay.com)
Ada beberapa alasan yang bisa meyakinkan kamu untuk memanfaatkan microstock, di antaranya:
1. Menambah Penghasilan
Dengan bergabung menjadi kontributor pada situs microstock, kamu berpeluang untuk mendapatkan penghasilan tambahan melalui hobi fotografi.
Kamu hanya perlu mendaftar ke situs jualan foto online dan melengkapi persyaratan sebagai kontributor. Lalu, mulai memasarkan karya fotografimu ke pelanggan.
Setiap situs microstock memiliki kebijakan tersendiri, sehingga kamu bisa memilih manakah platform yang bisa membayar karyamu dengan harga sesuai.
Menariknya lagi, situs microstock ini bisa digunakan oleh siapa saja dan dari mana pun. Baik orang yang hanya hobi fotografi, pemula, hingga profesional.
2. Menjadi Peluang Bisnis yang Menjanjikan
Microstock bisa menjadi peluang bisnis yang menguntungkan jika kamu ingin menghasilkan uang dari hobi fotografi.
Ini hampir mirip dengan menjalani bisnismu sendiri. Pasalnya, kamu bisa menentukan jenis foto apa yang akan dijual.
Kamu pun bisa mengambil foto-foto dengan fokus tertentu. Misalnya, fotografi jalanan, fotografi kuliner, dan lain sebagainya yang menjadi keunggulanmu.
Selain itu, foto-foto yang diunggah pada laman microstock juga bisa kamu edit sesuai keinginan. Jadi, kamu akan lebih bebas dan nyaman dalam berekspresi.
3. Meningkatkan Kemampuan Fotografi
Sebelum mendapatkan penghasilan dari microstock, fotomu akan disortir terlebih dahulu oleh para editor dalam situs tersebut.
Beberapa alasan yang umum digunakan untuk menolak karya para fotografer, yakni noise, komposisi yang tidak tepat, pencahayaan buruk, white balance tidak sesuai, dan gambar buram.
Dengan begitu, kamu pun akan lebih termotivasi untuk meningkatkan kemampuan fotografimu.
Syarat-syarat dari microstock tersebut bisa membuat kamu berusaha lebih maksimal untuk memenuhi kelayakan penjualan foto.
Secara tidak langsung, skill fotografimu akan terus terasah. Selain itu, situs microstock dapat meningkatkan kreativitas.
Kamu dapat melihat berbagai foto dari fotografer dunia dan menjadikannya sebagai inspirasi dalam mengambil gambar.
4. Memanfaatkan Stok Foto yang Tak Terpakai
Keberadaan situs jualan foto online juga bisa kamu manfaatkan untuk menjadi wadah stok foto yang tak terpakai.
Daripada terbengkalai di memori penyimpanan atau dihapus begitu saja, cobalah unggah dalam situs microstock untuk menambah portofolio sekaligus jadi sumber penghasilan tambahan.
Meski mungkin kamu menganggap foto-foto tersebut tak terpakai, barangkali ada banyak pelanggan yang sedang mencari untuk menggunakannya.
Jadi, cobalah untuk mencari dan memanfaatkan segala peluang yang ada, sehingga kamu bisa mendapatkan keuntungan maksimal.
5. Menambah Portofolio dan Dikenal Banyak Orang
Melalui situs microstock, hasil foto kamu bisa menambah portofolio, sehingga kamu bisa membangun branding sebagai fotografer profesional.
Menariknya lagi, hasil foto dalam situs iniang terjual juga berpotensi terkenal. Barangkali, pelanggan yang membeli fotomu bisa menjadi cover suatu majalah ternama.
Dengan begitu, karyamu akan semakin dikenal secara luas. Hal ini pun dapat memberikan kepuasan dan kebanggan tersendiri, bukan?
6. Kerja Secara Remote
Work From Home (WFH) dan Work From Anywhere (WFA) adalah istilah yang semakin umum terdengar sejak pandemi Covid-19. Namun, microstock telah menawarkan konsep ini sejak tahun 2003, menjadi pilihan bisnis online di industri kreatif.
Jika kamu bermimpi membangun karier dengan bekerja dari rumah atau di mana saja yang kamu inginkan, menjadi kontributor microstock adalah langkah yang tepat. Kamu bisa berkarya dan menghasilkan uang secara online tanpa harus terikat pada jam kerja kantor.
7. Peluang Berpenghasilan Tinggi
Menjadi kontributor microstock memiliki beragam keuntungan, termasuk penghasilan yang dapat kamu peroleh dari setiap gambar yang diupload. Harga per download berkisar antara $0,25 (Rp3.768) hingga $0,36 (Rp5.426).
Jika dapat menjual banyak gambar yang diunduh oleh ratusan atau bahkan ribuan pengguna, bayangkanlah potensi keuntungan total yang bisa kamu capai.
Baca Juga: Bagaimana Cara Jual Foto di iStock? Ini Dia Tipsnya
Tips Jualan Foto dengan Microstock
Foto Sedang Memotret Makanan (Pixabay.com)
Nah, jika kamu tertarik memanfaatkan microstock untuk jualan foto online, berikut beberapa tips yang perlu diperhatikan:
1. Temukan Situs Microstock yang Sesuai
Langkah pertama sebelum mendapatkan penghasilan tambahan dari hobi fotografi adalah dengan mencari situs microstock yang sesuai.
Sejauh ini, ada banyak situs yang bisa kamu manfaatkan dan cobalah untuk menjadi kontributor foto mereka. Beberapa di antaranya:
- Shutterstock
Ini merupakan situs yang menguntungkan bagi para fotografer. Kamu bisa mendapatkan keuntungan 16-120 USD dari setiap foto yang diunduh pelanggan.
- Dreamstime
Dreamstime adalah situs microstock selanjutnya yang dapat kamu pilih untuk berjualan foto online. Di sini, kamu bisa mendapatkan penghasilan mulai dari 25-60% dari penjualan.
- Depositphotos
Depositphotos menawarkan pendapatan sebesar 1/3 dari total unduhan pelanggan. Situs ini menjual foto dengan cara subscription download atau langganan.
- Adobe Stock
Berikutnya, ada Adobe Stock yang menawarkan pendapatan sebesar 33-35% dari total penjualan. Di sini, kamu bisa menjual foto, video, maupun ilustrasi.
- iStock
iStock adalah situs yang bisa memberikan kamu penghasilan sebesar 15-20% dari total penjualan. Namun jika kamu berhasil menjadi kontributor ekslusif, penghasilan yang diberikan akan semakin besar.
- Getty Images
Getty Images menawarkan bayaran sebesar 20% dari total penjualan foto. Namun, foto yang dijual di sini bersifat ekslusif, jadi kamu tak bisa menggunakan foto yang sama untuk dijual ke situs lain.
- Canva
Canva merupakan pilihan menarik bagi fotografer dan desainer grafis. Dengan menawarkan royalti mulai dari $0.35 per desain, Canva menjadi platform yang menarik untuk mendapatkan penghasilan tambahan.
Layanan ini sangat populer di kalangan pengguna yang tidak terlalu mahir dalam desain manual karena menyediakan template yang mudah digunakan.
Kamu bisa menjual template desainmu di Canva dan menerima bayaran setiap kali desainmu digunakan. Karena persaingan di platform ini ketat, pastikan desain yang kamu unggah merupakan yang terbaik.
- Freepik
Freepik adalah platform microstock yang fokus pada ilustrasi dan vektor. Beroperasi sejak tahun 2010, situs ini telah memiliki pengalaman selama 12 tahun di industri stock foto.
Freepik menjadi sumber referensi bagi banyak orang yang mencari aset vektor dan ilustrasi berkualitas.
Ilustrator dapat mendaftar sebagai kontributor Freepik dan mendapatkan bayaran untuk setiap karya yang diunggah ke situs tersebut.
Sistem pembayaran untuk kontributor Freepik didasarkan pada jumlah unduhan dan portofolio. Kontributor menerima royalti sebesar 50% dari total jumlah aset yang diterbitkan oleh Freepik.
Metode pembayaran di Freepik melalui PayPal, Skrill, dan Payoneer. Untuk PayPal atau Skrill, jumlah pembayaran minimal adalah $100, sedangkan untuk Payoneer, pembayaran minimal adalah $50.
2. Perhatikan Kualitas Foto dan Deskripsi
Dalam menjual foto melalui microstock, pastikan kualitas fotomu baik. Jadi, selalu perhatikan pencahayaan, resolusi, komposisi, dan lainnya.
Jangan lupa untuk menambahkan deskripsi foto yang sesuai. Untuk membuat pelanggan tertarik, kamu bisa menggunakan key word yang banyak dicari.
3. Memahami Aturan Lisensi Fotografi
Hal lain yang tak kalah penting untuk kamu perhatikan sebelum berjualan foto melalui situs microstock, yakni memahami aturan lisensi fotografi.
Setiap lisensi fotografi tersebut memiliki harga yang berbeda, beberapa lisensi fotografi yang umumnya digunakan menurut situs B2C, yakni:
- Domain Publik: gambar yang diunggah di domain publik dapat diunduh dan digunakan secara bebas.
- Bebas Royalti (RF): lisensi ini memberi pembeli hak abadi untuk menggunakan gambar secara komersial tanpa batasan, dengan membayar biaya satu kali.
- Rights Managed(RM): lisensi ini memberi pembeli hak satu kali untuk penggunaan komersial gambar dan selanjutnya dapat diperpanjang pada penggunaan berikutnya.
- Eksklusif: lisensi ini memberikan hak kepada pembeli untuk menggunakan gambar secara eksklusif, artinya gambar tersebut tidak dapat dijual kembali kepada orang lain.
Baca Juga: 10 Situs Jual Foto Online untuk Mendapatkan Keuntungan
Itulah penjelasan mengenai apa itu microstock, keuntungannya, serta tips menghasilkan uang darinya. Semoga informasi ini bisa memberikan inspirasi untukmu!