Kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah SKU, bukan? Kependekan dari Stock Keeping Unit ini biasanya digunakan oleh para retailer untuk mengidentifikasi dan melacak inventaris atau stok barangnya.
Dengan SKU, kamu bisa mengelola stok barang secara lebih mudah dan cepat. Hasilnya pun akan jauh lebih akurat sehingga bisa dijadikan pertimbangan dalam pengambilan keputusan bisnis.
Melansir laman InfluencerMarketingHub, stock keeping unit biasanya terdiri dari serangkaian kode unik yang terdiri dari delapan atau lebih karakter alfanumerik.
Setiap karakter alfanumerik atau kode unik dalam SKU ini akan mewakili informasi terkait produk, seperti harga, ukuran, gaya, warna, dan pabrik atau produsennya.
Disebut dengan kode unik karena setiap SKU biasanya berbeda dari suatu produk dengan produk lainnya.
SKU untuk suatu item juga akan memiliki kode unik yang berbeda dengan toko lainnya meskipun barang tersebut berasal dari ritel yang sama.
Baca Juga: 6 Cara Rumus Safety Stock untuk Manajemen Persediaan
Manfaat Stock Keeping Unit
Tentunya, pemberian kode unik untuk setiap barang ini tidak dilakukan tanpa alasan.
Ada beberapa manfaat dari penggunaan stock keeping unit dalam manajemen inventaris, di antaranya:
1. Bantu Kelola Inventaris dengan Akurat
Salah satu manfaat penggunaan SKU bagi bisnis, yakni bisa membantu kamu dalam mengelola inventaris dengan lebih mudah.
Hasil manajemen stok barang yang dilakukan pun akan jauh lebih akurat.
Hal ini karena pemberian kode unik pada setiap barang dapat mempermudah proses pelacakan item bisnis. Kamu juga akan lebih mudah dalam menemukan item tertentu di gudang persediaan.
Tidak hanya itu, kode dalam stock keeping unit juga bisa membantu kamu untuk memastikan tidak ada penyusutan inventaris. Misalnya karena produk yang rusak atau hilang.
Jadi, potensi kerugian bisa diminimalisir hingga sekecil mungkin. Keuntungan dan tujuan bisnis pun bisa dicapai dengan optimal.
2. Membuat Perkiraan Penjualan
Keuntungan lainnya dari penerapan SKU dalam pengelolaan stok barang, yaitu dapat membantu kamu dalam membuat perkiraan penjualan.
Dengan adanya basis data dan catatan produk fisik yang tepat penyimpanan stok, kamu bisa memperkirakan penjualan secara lebih baik.
Jadi, kamu bisa melihat produk mana sajakah yang memiliki tingkat penjualan rendah, tinggi, atau barang yang berpotensi laris manis.
Dengan semua data tersebut, kamu pun dapat mengantisipasi dan menjaga kebutuhan stok barang yang sesuai permintaan pelanggan.
3. Permudah Proses Pengklasifikasian Produk
Dengan stock keeping unit, kamu bisa mempermudah proses klasifikasi produk di toko.
Kamu pun bisa membedakan masing-masing produk secara lebih mudah dan cepat dengan adanya kode unik dalam SKU.
Setiap kode unik yang ada juga dapat membedakan satu produk dengan lainnya dalam supply chain perusahaan.
Jadi, kemungkinan kerugian bisnis dapat diminimalisir hingga sekecil mungkin.
Baca Juga: 8 Cara Menjual Dead Stock agar Bisnismu Tak Merugi
4. Tingkatkan Layanan Pelanggan
Dengan menggunakan stock keeping unit dalam pengelolaan inventaris, bisnis juga dapat meningkatkan pelayanan pelanggan, lho.
Sebab, penggunaan kode unik pada setiap produk bisa memudahkan petugas toko untuk menemukan barang yang dibutuhkan pelanggan.
Ini juga akan membuat proses pencarian produk alternatif menjadi lebih efisien.
Jadi, kamu bisa meningkatkan kepuasan pelanggan dan meningkatkan efisiensi penjualan.
Selain itu, penggunaan SKU pada setiap produk yang dijual dapat mencegah kemungkinan kesalahan harga ketika dipindai menggunakan sistem point of sale.
Di toko ritel, penjual pun tidak perlu pergi ke ruang persediaan untuk memeriksa apakah produk tertentu masih tersedia.
Kamu cukup memindai kode produk menggunakan pemindai portabel untuk memverifikasi informasi yang diperlukan.
5. Memeroleh Keuntungan yang Lebih Besar
Penerapan kode unik dalam SKU produk yang dijual juga bisa membantu kamu dalam meningkatkan keuntungan perusahaan, lho.
Sebab, sistem SKU dapat membantu kamu untuk mencari tahu produk apa saja yang paling laku dan banyak terjual di pasaran.
Dengan informasi produk terlaris ini, kamu pun bisa menyusun strategi pemasaran yang paling efektif agar keuntungan bisnis menjadi lebih maksimal.
Misalnya dengan merencanakan positioning produk yang tepat baik pada platform offline maupun online, sehingga efektif dalam meningkatkan fokus pelanggan dan mengarahkan mereka untuk melakukan pembelian.
Selain itu, SKU dapat membantu kamu dalam memberikan saran berupa ‘produk terkait’ saat melakukan penjualan.
Jadi, kamu bisa menghasilkan lebih banyak keuntungan yang pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan bisnis.
6. Meningkatkan Pengalaman Belanja Pelanggan
Penerapan kode unik dalam SKU untuk setiap produk yang kamu jual juga dapat bermanfaat untuk meningkatkan pengalaman belanja pelanggan.
Kode produk ini dapat digunakan dalam penyusunan display barang berdasarkan merek, jenis, koleksi, dan lainnya.
Jadi, proses pengaturan barang dan pelacakan produk bisa dilakukan secara lebih mudah.
Dengan begitu, pelanggan dapat menemukan produk yang mereka butuhkan secara lebih mudah dan cepat.
Pengalaman belanja yang menyenangkan seperti ini tentu dapat membuat pelanggan jauh lebih puas. Mereka pun tidak akan ragu untuk melakukan pembelian berulang di lain waktu.
Bahkan, bukan tidak mungkin juga bagi mereka untuk merekomendasikan bisnis kamu kepada pelanggan lain.
Tidak hanya loyalitas pelanggan, kamu juga akan mendapatkan pelanggan baru secara lebih mudah sekaligus pendapatan yang lebih besar.
7. Bantu Proses Cross Selling
Manfaat lain dengan adanya stock keeping unit ialah dapat membantu kamu dalam melakukan cross selling.
Ini akan sangat menguntungkan bagi kamu yang menjual produk secara online.
Misalnya saat pelanggan menambahkan produk kamu ke keranjang belanja mereka, situs web jualan online milikmu bisa memberikan rekomendasi produk pelengkap berdasarkan SKU.
Contohnya ketika kamu menjual produk elektronik seperti smartphone.
Saat pelanggan menambahkan item tersebut ke dalam keranjang belanja, website kamu dapat memberikan rekomendasi produk pelengkap seperti pelindung layar, earphone, hingga paket perlindungan lainnya yang dibutuhkan.
Baca Juga: Buffer Stock dalam Pengelolaan Inventaris, Berikut Penjelasan Lengkapnya
Cara Membuat Kode Stock Keeping Unit
Bagi kamu yang ingin membuat kode unik SKU untuk mempermudah pengelolaan stok barang dan penjualan, bisa coba beberapa cara berikut ini:
1. Tentukan Nomor SKU untuk Produk
Langkah pertama yang perlu kamu lakukan untuk membuat pengkodean produk ialah menentukan nomor SKU.
Dua atau tiga digit/karakter pertama dari setiap stock keeping unit harus mencerminkan identifikasi utama.
Misalnya berupa departemen, kategori ritel/toko, atau bahkan vendor.
Jika kamu memiliki lebih dari satu unit bisnis, kamu juga dapat menggunakan nomor SKU untuk menentukan lokasi ritel.
2. Buat Kode Unik untuk Membedakan Setiap Produk
Langkah berikutnya, yakni buatlah kode unik dalam setiap SKU untuk membuat perbedaan dari masing-masing produk.
Gunakan digit tengah nomor SKU untuk mengaitkan kualitas khusus pada produk, seperti dimensi, warna, kategori produk, atau detail lain yang diperlukan.
Jadi, proses pengaturan produk nantinya akan lebih mudah untuk dilakukan.
3. Tambahkan Nomor Urut SKU di Bagian Akhir
Selanjutnya, tambahkan nomor urut SKU di kode bagian akhir.
Menggunakan penomoran berurutan untuk seri terakhir dari kode SKU, seperti 1, 2, dan 3 ini akan menyederhanakan proses manajemen inventaris serta dapat membantumu dalam membedakan barang lama dengan yang baru di antara semua produk yang ada.
4. Masukkan SKU ke Sistem Bisnis
Terakhir, kode produk yang telah kamu buat bisa dimasukkan ke dalam sistem bisnis, seperti point of sales atau sistem inventaris.
Baca Juga: Apa itu Stock Opname? Simak Pengertian, Cara, dan Manfaatnya di Sini!
Tips Membuat SKU Produk
Nah, dalam membuat kode produk untuk keperluan SKU, ada beberapa tips yang sebaiknya kamu terapkan, yaitu:
1. Buat SKU Secara Sederhana
Dalam membuat kode produk, pastikan SKU sederhana. Hindari membuatnya terlalu panjang atau rumit untuk dibaca.
Pilihlah 2-3 fitur yang ingin kamu sampaikan dalam nomor SKU produk untuk menghindari SKU yang terlalu panjang.
Apabila kamu tetap ingin menambahkan banyak fitur produk pada SKU, usahakan membuatnya tetap pendek.
2. Hindari Penggunaan Nomor Nol
Ketika membuat SKU produk, pastikan untuk menghindari nomor nol dalam kode barang.
Hal ini karena sebagian besar SKU saat ini dapat dipindai ke dalam sistem perangkat lunak dan angka nol di awal angka sering kali dianggap tidak ada.
Jadi, pastikan untuk tidak menggunakan nomor nol pada SKU agar tingkat kesalahan bisa diminimalisir dan bisnis tak mengalami kerugian.
Baca Juga: Microstock Bisa Menghasilkan Uang, Ini Tips Melakukannya
3. Tetap Konsisten
Umumnya, SKU digunakan untuk jangka panjang. Jadi, pastikan kamu membuat dan menggunakannya secara konsisten.
Ingatlah bahwa kode unik produk ini akan digunakan hingga beberapa waktu ke depan. Oleh karena itu, buatlah SKU dengan konsisten agar lebih efektif.
4. Hindari Penggunaan Huruf dan Angka yang Mirip
Dalam membuat SKU, hindari juga penggunaan huruf dan angka yang mirip. Misalnya nomor 0 yang mirip dengan huruf O seperti halnya L huruf kecil dan huruf besar I.
Untuk menghindari kesalahpahaman, usahakan untuk tidak menggunakan karakter yang menyerupai angka seperti contoh di atas.
Baca Juga: Bagaimana Cara Jual Foto di iStock? Ini Dia Tipsnya
5. Jangan Gunakan Kode Produk dari Pabrik
Mungkin terlihat lebih mudah menggunakan nomor pabrikan atau memasukkannya ke dalam SKU saat membuat skema penomoran.
Namun, sebaiknya hal ini kamu hindari. Sebab, hal ini akan menyebabkan kebingungan di masa depan.
Jadi, kamu sebaiknya membuat formula SKU khusus sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Itu dia penjelasan seputar stock keeping unit dalam pengelolaan stok barang. Semoga informasinya bermanfaat, ya.