Reverse Psychology Marketing, Begini 5 Cara Penerapannya

Share this Post

reverse psychology marketing adalah
Table of Contents
shopee pilih lokal

Reverse psychology marketing merupakan salah satu teknik pemasaran yang bisa kamu terapkan ketika berbisnis. Namun, praktik ini masih cukup asing bagi pengusaha padahal hasilnya cukup menjanjikan.

Apa itu reverse psychology marketing? Dikutip dari laman Growth Ramp, reverse psychology marketing adalah proses untuk mempromosikan merek dengan melibatkan reaksi berlawanan yang diinginkan dari pelanggan.

Itu artinya, kamu menerapkan teknik pemasaran dengan membuat seseorang mengambil tindakan A (yang memang diinginkan), tetapi memberikan pilihan berupa tindakan B yang berkebalikan.

Strategi pemasaran seperti ini berbanding terbalik dengan marketing normal lainnya sehingga juga bisa disebut sebagai pemasaran manipulasi.

Lebih lanjut, berikut penjelasan mengenai pemasaran reverse psychology yang perlu kamu ketahui.

Baca Juga: 5 Manfaat Psikologi Bisnis, Bantu Optimalkan Usahamu!

Penggunaan Reverse Psychology Marketing

contoh reverse psychology marketing
(Foto iklan reverse psychology marketing. Sumber: reverseadvertising.in)

Walaupun mungkin masih jarang terdengar, akan tetapi teknik pemasaran reverse psychology ini cukup banyak diterapkan oleh berbagai merek dalam promosinya.

Sebagai informasi, pemasaran reverse psychology hadir karena sebagian besar orang tidak ingin mengikuti saran yang dianjurkan oleh orang lain.

Kebanyakan individu lebih suka memiliki kontrol atas dirinya sendiri, termasuk ketika membuat keputusan pembelian.

Oleh karena itu, kata-kata dalam pesan promosi yang mengarahkan pelanggan untuk melakukan pembelian justru menyebabkan mereka merasa enggan dan tidak tertarik.

Dari sinilah lahir strategi pemasaran reverse psychology, di mana merek menyarankan pilihan lain atau kebalikan dari sesuatu yang diinginkan.

Misalnya ketika kamu ingin target pasar melakukan pembelian, maka pesan pemasaran yang disampaikan harus terkesan kontra atau berkebalikan.

Dengan menggunakan kalimat, “Jangan beli makanan ini”. Bukan dengan mengarahkan audiens untuk melakukan pembelian.

Meski begitu, teknik pemasaran tersebut bisa efektif membuat target audiens merasa penasaran sehingga pada akhirnya mereka melakukan pembelian atas kehendaknya sendiri.

Baca Juga: 8 Makna Psikologi Warna dan Penerapannya untuk Bisnis, Penting!

Cara Penerapan Reverse Psychology Marketing

reverse psychology marketing
(Foto contoh reverse psychology marketing. Sumber: feg.ro)

Apabila kamu ingin menggunakan strategi pemasaran unik, seperti reverse psychology marketing, berikut beberapa cara penerapannya yang dapat dicontoh:

1. Gunakan Email Marketing

Salah satu cara menerapkan pemasaran reverse psychology, yakni dengan menggunakan email marketing.

Dikutip dari laman Eagle Bloom, sebagian besar penerima email marketing akan membuka pesan yang dikirimkan oleh merek apabila menggunakan judul menarik.

Sebanyak 33% penerima email marketing pun setuju akan hal ini. Menurut mereka, bagian subjek email marketing yang menarik dapat mendorongnya untuk membuka email dari brand.

Mengingat strategi pemasaran yang digunakan merupakan reverse psychology, maka kamu perlu menggunakan kata-kata kontradiksi.

Contohnya, “Jangan buka pesan ini”, “Kamu tidak perlu membuka pesan ini jika tak ingin mendapatkan keuntungan”, “Isi pesan ini sangat buruk”, dan kalimat bertentangan lainnya.

Kata-kata di atas justru bisa memancing rasa penasaran sang penerima email, lho. Sebagian besar dari mereka bahkan akan merasa tertantang karena kalimat tersebut.

Jadi, sebagian besar akan membuka pesan yang dikirimkan sebuah merek ketika menggunakan kalimat-kalimat di atas.

Hal ini karena manusia secara umum ingin mengetahui sesuatu yang dilarang oleh orang lain. Ketika kamu berusaha untuk melarang, mereka akan semakin penasaran dan mencari tahu sendiri.

Baca Juga: 40 Marketing Quotes yang Bisa Jadi Ide Pemasaran Bisnismu

2. Coba Jual Produk atau Layanan Berharga Tinggi

Cara menerapkan pemasaran reverse psychology selanjutnya, yakni cobalah untuk menjual produk atau layanan dengan harga yang tinggi.

Dengan menjual produk atau layanan berharga mahal, maka pelanggan mungkin beranggapan bahwa mereka bukanlah target pasar bisnismu.

Jadi secara tidak langsung, kamu tak ingin pelanggan untuk membelinya. Padahal, strategi pemasaran seperti ini justru akan membuat pelanggan semakin penasaran.

Harga jual yang mahal bisa membuat target pasar berandai-andai, seberapa berkualitas kah produk atau layanan yang kamu pasarkan.

Oleh karenanya, mereka akan lebih mungkin untuk melakukan pembelian sebagai bentuk pembuktian atas asumsinya.

Beberapa pelanggan juga mungkin akan membeli produk atau layanan kamu yang mahal sebagai tanda bahwa anggapanmu ternyata salah.

Dengan begitu, pelanggan akan tetap melakukan pembelian meski harganya cukup mencekik kantong mereka.

3. Buat Kata-kata Menarik untuk CTA

reverse psychology marketing adalah
(Foto cara marekting dengan menggunakan CTA. Sumber: Unsplash.com)

CTA (Call-to-Action) merupakan desain yang berisi tulisan untuk menarik pelanggan sehingga dapat melakukan sesuatu yang dikehendaki. Misalnya untuk mendaftar berlangganan, melakukan pesanan, atau pembelian produk dan layanan.

Hal ini sangat diperlukan saat membuat pesan penawaran sehingga audiens yang menjadi target pasar kamu bisa bertindak sesuai harapan. Jadi, kamu bisa menghasilkan lebih banyak konversi.

Dalam strategi pemasaran apapun, termasuk teknik reverse psychology marketing menggunakan CTA. Namun, CTA yang digunakan haruslah berbeda dari kalimat pada umumnya.

Kamu dituntut untuk lebih kreatif dalam membuat kata-kata CTA sehingga mendorong audiens melakukan sesuatu yang dikehendaki.

Apabila kamu biasa menggunakan CTA dengan kalimat “Klik di sini”, “Pesan sekarang”, atau “Daftar hari ini”, tinggalkan segera kata-kata tersebut dan carilah sesuatu yang unik.

Dalam reverse psychology marketing misalnya, kamu bisa menyediakan dua pilihan dalam kalimat CTA. Contohnya, “Apakah kamu tertarik untuk bergabung dengan buletin kami agar menjadi pengusaha sukses?” kemudian berilah dua pilihan, seperti “Ya, saya tertarik!” dan “Tidak. Saya tidak tertarik!”.

Penggunaan CTA berisi dua pilihan seperti ini biasanya cenderung berhasil. Sebab, kebanyakan orang ingin melakukan sesuatu yang bernilai positif.

Pilihan pertama dalam CTA di atas terlihat lebih positif dengan pilihan kedua, maka audiens akan cenderung memilih opsi pertama.

Mereka tak ingin terlihat berbeda, apalagi jika dipandang secara negatif.

Baca Juga: Jenis-Jenis Visual Marketing yang Baik untuk Pemasaran Bisnismu

4. Ciptakan Urgensi untuk Tingkatkan Penjualan

Cara lain yang bisa kamu terapkan dalam strategi reverse psychology marketing adalah dengan menciptkan urgensi.

Teknik pemasaran seperti ini dinilai cukup efektif karena urgensi menyebabkan target audiens untuk mengambil tindakan dengan cepat.

Mengutip laman Omnikick, sebagian besar audiens akan berpikir cukup lama atau bahkan tidak merespons ketika kamu melakukan penawaran.

Oleh karenanya, menciptakan rasa urgensi bisa mendorong mereka untuk melakukan pembelian secepat mungkin. Sebab, urgensi memberikan sedikit waktu bagi mereka untuk berpikir.

Ada berbagai cara yang bisa kamu lakukan untuk menciptakan urgensi di benak pelanggan sehingga mereka tak ingin ketinggalan dalam berbelanja.

Misalnya dengan mengumumkan bahwa stok produk sudah menipis dan belum ada rencana restock hingga waktu tertentu.

Bisa juga dengan menjual dalam batas waktu tertentu yang memicu rasa takut untuk ketinggalan.

5. Buat Pelanggan Berpikir dan Memutuskan Tindakan

Strategi lainnya yang dapat kamu terapkan dalam melakukan reverse psychology marketing adalah dengan membuat pelanggan berpikir.

Maksudnya, kamu perlu membuat pesan penawaran yang memengaruhi alam bawah sadar target pasar. Dengan mempertanyakan pesan-pesan promosi dalam diri mereka sehingga mendorongnya melakukan tindakan tertentu.

Misalnya dengan menyoroti hal-hal di luar keunggulan produk atau layanan yang dijual sehingga mengarah pada manfaatnya.

Jadi, mereka akan melakukan pembelian sebagai bentuk pembuktian apakah benar bahwa produk atau layanan yang dijual memiliki keunggulan tersebut.

Baca Juga: Gimmick Marketing, Teknik Pemasaran Berpotensi Viral!

Itu dia penjelasan mengenai reverse psychology marketing yang dapat kamu gunakan sebagai teknik pemasaran.

Belanja Harga Murah + Gratis Ongkir + Cashback

X