Toko ritel The Goods Dept mendadak viral pasca kasus pengunduran diri karyawannya. Siapa pemilik toko ritelyang satu ini?
Perusahaan ritel di Indonesia terus berkembang dengan ekspansi dan kemunculan lebih banyak gerai ritel di daerah-daerah.
Namun, perkembangan sektor ritel ini juga menuntut perubahan dari berbagai sudut, seperti pembangunan dan penetrasinya ke ranah dunia digital.
Pusat perbelanjaan pertama di Indonesia, Sarinah, didirikan pada 1963 dan diikuti oleh dibangunnya pusat perbelanjaan luar negeri pertama, Sogo pada awal 1990-an.
Sejak itu, pusat perbelanjaan semakin marak dibangun dan persaingan ritel semakin ramai. Salah satu di antaranya adalah toko ritel The Goods Dept yang menjual berbagai produk dari banyak brand ternama.
Selain memiliki toko fisik, The Goods Dept juga turut membangun ekosistem bisnis digital melalui website commerce-nya.
Pembentukan ekosistem digital ini disebut juga dengan istilah e-tailing. Menurut Corporate Finance Institute, e-tailing adalah platform penjualan berbasis internet dimana konsumen dapat membeli dan menjual barang secara online langsung dari bisnis atau produsen.
Penasaran bagaimana perjalanan bisnis The Goods Dept yang mendadak viral di media sosial? Simak sampai akhir, ya!
Baca Juga: Profil Bisnis Juragan 99 Bos Arema FC, Mau Tahu?
Siapa Pemilik The Goods Dept?
Anton Wirjono, sosok dibalik perkasanya jaringan bisnis ritel The Goods Dept di Indonesia. Namanya mungkin belum begitu akrab di telinga masyarakat, namun kiprahnya dalam industri kreatif tak perlu diragukan lagi.
Anton Wirjono merupakan seorang DJ yang kemudian berubah haluan menjadi pebisnis dan berhasil mengembangkan industri dan brand lokal. Ia dikenal luas karena sukses dengan Brightspot Market dan kemudian The Goods Dept.
Sebagai informasi, Brightspot Market merupakan sebuah marketplace musiman yang memasarkan barang-barang fesyen, musik, dan seni. Konsep ini mampu mendorong banyak industri kreatif dengan lahirnya brand-brand baru.
Berawal dari sana, Anton kemudian memiliki ide besar untuk membangun toko ritel guna menciptakan lokasi permanen bagi brand-brand lokal untuk memulai bisnisnya. Dari situ, lahirlah The Goods Dept yang kita kenal saat ini.
Dalam sebuah pernyataan, Anton terinspirasi dari konsep-konsep cool yang ada di Amerika. Kala itu, Ia mengadakan acara musik pertama dengan menggabungkan konsep musik, seni, dan fesyen.
Hasilnya, cara tersebut sukses didatangi oleh 700-an orang di sebuah klub yang tadinya sepi pengunjung.
Adapun konsep Brighspot Market yang dijalankan dengan melakukan kurasi terhadap brand-brand yang akan ditampilan di dalam platform-nya.
Kurasi merupakan proses memilih koleksi karya seni yang kemudian diadaptasi untuk pemilihan musik, produk atau konten menjadi sebuah koleksi tertentu.
Dengan terus berinovasi, Anton mendirikan The Goods Dept, sebuah ritel dengan konsep yang tidak biasa.
Toko ritel ini menggabungkan konsep belanja dengan nongkrong, konsep toko dengan gelari seni, dan memberikan pengalaman berbelanja sekaligus menikmati musik.
Baca Juga: 10 Crazy Rich Indonesia yang Mendunia, Siapa Saja Mereka?
Profil Bisnis The Goods Dept
Melansir dari laman resminya, The Goods Dept merupakan toko ritel di bawah naungan PT Cipta Retail Prakasa yang bertempat di Mampang, Jakarta Selatan.
Toko ritel ini didirikan pada tahun 2010 dan mulai membangun marketplace pada tahun 2012. Toko ritel yang satu ini menjadi rumah bagi beberapa brand lokal dan internasional.
Brand yang masuk dalam ekosistem toko The Goods Dept terlebih dulu melalui tahap kurasi untuk bersaing dengan produk internasional.
Toko ritel ini juga kerap kali menjadi lokasi berbagai acara, seperti pameran seni, film, peluncuran produk eksklusif, dan sebagainya.
Sesuai dengan visi bisnisnya, toko ritel ini ingin memberikan pengalaman belanja yang baru dengan menggabungkan konsep seni dan musik.
Ada berbagai kategori produk yang dipamerkan oleh toko ritel yang satu ini, mulai dari pakaian, tas, sepatu, topi, hingga aksesoris fesyen lainnya.
Produk yang dihadirkan juga merupakan karya dari berbagai desainer ternama, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Dengan menghadirkan produk lokal dan mancanegara pada satu tempat yang sama, dapat mendorong peningkatan kualitas produk lokal.
Selain bergerak dalam bidang fesyen dan ritel, The Goods Dept juga merambah sektor bisnis lain, seperti The Goods Café, The Goods Burger, dan The Goods Dinner.
Baca Juga: Daftar Orang Terkaya di Indonesia 2022, Siapa Saja Mereka?
Demikian profil bisnis The Goods Dept yang menggabungkan konsep pameran dan belanja dalam satu ruang yang sama.