Tahukah kamu, ada banyak perusahaan tambang terbesar di Indonesia yang tumbuh subur?
Kekayaan perut bumi Indonesia memang tak perlu diragukan lagi. Banyak komoditas dari sektor pertambangan yang menyumbang pemasukan besar bagi negara.
Menurut data Kementerian Perdagangan tahun 2021, ekspor nonmigas dari sektor pertambangan menunjukkan hasil yang positif.
Sepanjang bulan Januari-November 2021, nilai ekspor pertambangan mencapai USD 34,11 miliar.
Bahan bakar mineral menjadi komoditas yang menyumbang nilai ekspor terbesar. Kemudian diikuti dengan ekspor logam lainnya.
Bahkan, menurut International Energy Agency, Indonesia menjadi produsen batu bara terbesar keempat di dunia dan pemasok gas terbesar di Asia Tenggara.
Selain itu, menurut data Badan Pusat Statistik, batu bara menempati posisi kedua sebagai komoditas ekspor nonmigas terbesar di Indonesia.
Ada beberapa negara tujuan ekspor batu bara Indonesia, yaitu Jepang, China, India, Malaysia, Korea Selatan, Taiwan, dan masih banyak lagi.
Besarnya potensi sektor pertambangan menjadi ladang bagi banyak perusahaan tambang di Indonesia. Lantas, apa saja perusahaan tambang terbesar di Indonesia?
Baca Juga: Naik Turun Harga Minyak Dunia, Apa Penyebabnya?
Perusahaan Tambang Terbesar di Indonesia
Ada beberapa perusahaan tambang terbesar di Indonesia yang menggeluti sektornya masing-masing.
Apa saja perusahaan tersebut? Berikut daftarnya.
1. Pertamina
Perusahaan tambang terbesar di Indonesia yang pertama adalah pertamina. Perusahaan BUMN yang satu ini sudah sangat familiar.
Pertamina memproduksi dan menjual bahan bakar minyak, pelumas, gas, dan lainnya.
Pertamina menyediakan energi dan mengembangkan energi baru dan terbarukan untuk mendukung kemandirian energi nasional.
Pertamina membawahi lima subholding yang bergerak di bidang energi, yaitu:
- Upstream Subholding yang dijalankan oleh PT Pertamina Hulu Energi
- Gas Subholding yang dijalankan oleh PT Perusahaan Gas Negara
- Refinery & Petrochemical Subholding yang dijalankan oleh PT Kilang Pertamina Internasional
- Power & NRE Subholding yang dijalankan oleh PT Pertamina Power Indonesia
- Commercial & Trading Subholding yang dijalankan oleh PT Pertamina Patra Niaga
Selain itu, Pertamina juga menjalankan bisnis shipping company melalui PT Pertamina International Shipping.
Pertamina pertama kali didirikan tahun 1950an dengan nama awal PT Eksploitasi Tambang Minyak Sumatera Utara.
Pertamina memiliki tujuh kilang minyak dengan total kapasitas mencapai 1.051,7 MBSD, memiliki pabrik petrokimia dengan kapasitas produksi 1.507.950 ton/tahun, dan pabrik LPG dengan kapasitas produksi 102,3 juta ton/tahun.
2. Freeport Indonesia
Siapa yang tak kenal dengan Freeport? Perusahaan ini masuk dalam perusahaan tambang terbesar di Indonesia.
PT Freeport Indonesia merupakan perusahaan tambang mineral yang berafiliasi dengan Freeport-McMoran dan Mining Industry Indonesia.
Freeport Indonesia menambang dan memproses bijih yang menghasilkan tembaga, emas, dan perak. Hasil tambangnya dipasarkan ke seluruh dunia.
Freeport Indonesia beroperasi di tambang mineral Grasberg, Kabupaten Mimika, Papua.
Tambang Grasberg merupakan salah satu pertambangan tembaga dan emas terbesar di dunia.
Menurut The World Copper Factbook tahun 2021, tambang milik Freeport Indonesia memiliki kapasitas produksi tembaga hingga 700.000 ton.
Baca Juga: Resmi Naik, Simak Harga BBM Hari Ini di Provinsi Indonesia!
3. Kaltim Prima Coal
Perusahaan tambang terbesar di Indonesia yang selanjutnya adalah PT Kaltim Prima Coal.
Perusahaan tambang ini berlokasi di wilayah Sangatta, Kalimantan Timur dan menjadi produsen batu bara dengan tambang terbuka terbesar di dunia.
Kaltim Prima Coal didirkan tahun 1982 dan memiliki lahan tambang batu bara seluas lebih dari 84 ribu hektar. Pada tahun 2003, kepemilikan Kaltim Prima Coal berpindah ke PT Bumi Resources Tbk.
Kaltim Prima Coal memiliki pembangkit listriknya sendiri yang menggunakan tenaga uap. PLTU ini digunakan untuk kegiatan operasional dan untuk kebutuhan listrik warna Sangatta.
4. Aneka Tambang
PT Antam Tbk merupakan bagian dari MIND ID (Mining Industry Indonesia), dan merupakan holding BUMN di sektor pertambangan yang berorientasi ekspor.
Kegiatan Antam mencakup eksplorasi, penambangan, pengolahan serta pemasaran dari komoditas bijih nikel, feronikel, emas, perak, bauksit, dan batubara.
Antam memiliki konsumen setia di Eropa dan Asia.
Antam juga membentuk beberapa anak usaha dengan mitra internasional untuk dapat memanfaatkan cadangan yang ada menjadi tambang yang menghasilkan keuntungan.
Antam didirikan pada tahun 1968 sebagai BUMN. Pada tahun 1997, Antam menawarkan 35% sahamnya ke publik.
Komoditas utama Antam adalah bijih nikel, feronikel, emas, perak dan bauksit. Jasa utama Antam adalah pengolahan dan pemurian logam mulia serta jasa geologi.
Baca Juga: Ingin Coba Bisnis Bengkel Motor atau Mobil? Ini 8 Tipsnya
5. TIMAH
Perusahaan tambang terbesar di Indonesia selanjutnya adalah PT TIMAH.
Perusahaan ini didirikan tahun 1976 dan merupakan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang pertambangan timah.
Kegiatan PT TIMAH dimulai dari eksplorasi, penambangan, pengolahan hingga pemasaran timah.
Ruang lingkup kegiatannya meliputi bidang pertambangan, perindustrian, perdagangan, pengangkutan dan jasa.
Kegiatan utama PT TIMAH adalah sebagai perusahaan induk yang melakukan kegiatan operasi penambangan timah dan melakukan jasa pemasaran kepada kelompok usahanya.
PT TIMAH berdomisili di Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung.
6. Adaro Energy
Perusahaan tambang terbesar di Indonesia selanjutnya adalah Adaro Indonesia.
Perusahaan tambang batu bara terbesar di Indonesia ini berdiri sejak tahun 1966. Adaro Indonesia memiliki tiga lokasi tambang, yaitu daerah Tutupan, Paringin, dan Wara.
Kapasitas produksi Adaro Indonesia pada mulainya sebesar 1 juta ton tahun 1992. Pada tahun 2006, Adaro Indonesia memiliki kapasitas produksi 34,4 juta ton.
Kapasitas produksi Adaro Indonesia terus meningkat. Pada tahun 2020 lalu, kapasitas produksinya mencapai 54 juta ton.
Adaro Indonesia merupakan perusahaan terbuka. Sebagian besar sahamnya dimiliki PT Adaro Strategic Investments sedangkan sisanya dimiliki oleh publik.
Baca Juga: Perusahaan Manufaktur Adalah, Ciri, serta Contohnya
7. Bukit Asam
Perusahaan tambang terbesar di Indonesia berikutnya adalah PT Bukit Asam Tbk.
Perusahaan tambang yang satu ini mulanya didirikan dengan nama Perusahaan Negara Tambang Arang Bukit Asam (PN TABA) pada tahun 1950.
Pada tahun 1981, PN TABA berganti nama menjadi PT Bukit Asam. Kemudian tahun 2002 PT Bukit Asam berubah menjadi perusahaan publik dan terdaftar dalam bursa efek Indonesia.
PT Bukit Asam memiliki beberapa anak usaha, yaitu PT Barubara Bukit Kendi, PT Bukit Pembangkit Innovative, PT Bukit Asam Prima, PT International Prima Coal, PT Bukit Asam Banko, PT Bukit Asam Transpacific Railways, PT Huadian Bukit Asam Power, PT Bukit Asam Metania Enim, PT Bukit Asam Metana Ombilin, PT Bukit Energi Metana, PT Bukti Multi Investama, PT Bukti Energi Investama, dan PT Bukti Multi Properti.
8. PT Kideco Jaya Agung
Perusahaan tambang lainnya yang juga masuk dalam daftar bisnis terbesar Indonesia adalah PT Kideco Jaya Agung.
Perusahaan ini telah berdiri sejak tahun 1982 sebagai perusahaan yang berfokus pada pengembangan sumber daya.
PT Kideco Jaya Agung beroperasi Tambang Pasir yang merupakan tambang tunggal terbesar ketiga di Tanah Air.
Saat didirikan pada awal 1980-an, Kideco berhasil memproduksi 3 juta ton batubara di tahun 1993 silam. Hingga bulan Mei 2013, volume produksinya pun mengalami peningkatan hingga lebih dari 300 juta ton.
Hal ini karena Kideco melakukan perluasan infrastruktur dan perbaikan sistem pertambangan yang berkelanjutan.
Tak heran apabila saat ini, Tambang Pasir yang dioperasikan oleh Kideco mampu menghasilkan 40 juta ton batubara per tahunnya.
Tidak hanya memenuhi kebutuhan dalam negeri, salah satu perusahaan tambang terbesar di Indonesia ini juga melakukan ekspor ke berbagai negara dunia.
Baca Juga: Apa Itu Perusahaan Multinasional? Ini Pengertian dan Cirinya
9. PT Agincourt Resource
Perusahaan selanjutnya yang masuk ke dalam daftar perusahaan tambang terbesar di Indonesia, yaitu PT Agincourt Resource.
Perusahaan pertambangan ini berfokus pada bidang eksplorasi, penambangan, serta pengolahan mineral batangan emas dan perak.
Lokasi operasional PT Agincourt Resource satu-satunya ialah Tambang Emas Martabe di Sumatera yang memiliki luas penambangan sekitar 130.252 hektar atau 1.303 km².
Dengan area operasional di wilayah Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, dan Mandailing Natal.
Untuk kapasitasnya, operasi Tambang Emas Martabe ini mampu menampung hingga lebih dari 6 juta ton bijih per tahun.
Dengan menghasilkan lebih dari 300.000 ounce emas dan 2-3 juta ounce perak per tahunnya.
10. PT Vale Indonesia TBK
PT Vale Indonesia TBK merupakan perusahaan tambang mineral terkemuka yang masuk ke dalam jajaran perusahaan tambang terbesar di Indonesia.
Perusahaan yang telah didirikan sejak 25 Juli 1968 ini beroperasi dalam naungan Kontrak Karya yang telah diamandemen pada 17 Oktober 2014 dan berlaku hingga 28 Desember 2025.
PT Vale Indonesia TBK menambang nikel laterit untuk menghasilkan produk akhir berupa nikel dalam matte. Dengan menggunakan teknologi pyrometalurgi, yaitu meleburkan bijih nikel laterit.
Perusahaan ini beroperasi di area pertambangan yang memiliki luas lahan sekitar 118.017 hektar meliputi Sulawesi Selatan (70.566 hektar), Sulawesi Tengah (22.699 hektar), dan Sulawesi Tenggara (24.752 hektar).
Rata-rata volume produksi nikel per tahun yang dihasilkan oleh PT Vale Indonesia TBK, yakni mencapai 75.000 metrik ton.
Hasil produksi nikel dari PT Vale Indonesia TBK ini diimpor ke wilayah Jepang, sesuai perjanjian yang dilakukan oleh kedua negara.
Dalam menjalankan operasional bisnisnya, perusahaan tambang ini juga cukup peduli dengan lingkungan sekitar. Dilihat dari kontribusinya dalam melakukan reklamasi dan rehabilitasi di bekas lokasi tambang. Jadi, lingkungan sekitar penambangan tetap terjaga.
Baca Juga: Harga Gas Elpiji Naik, Cek Cara Jadi Agen Gas agar Bercuan!
11. PT Amman Mineral Nusa Tenggara
Perusahaan tambang terbesar di Indonesia lainnya adalah PT Amman Mineral Nusa Tenggara.
PT Amman Mineral Nusa Tenggara mengoperasikan area pertambangan bernama Batu Hijau yang dibuka pada tahun 2000.
Bagi kamu yang belum tahu, tambang Batu Hijau merupakan area tambang tembaga dan emas terbesar kedua di Indonesia yang juga merupakan aset kelas dunia.
Lokasi penambangan PT Amman Mineral Nusa Tenggara adalah di Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara.
Hingga saat ini, PT Amman Mineral Nusa Tenggara telah berhasil memproduksi sekitar 3,6 juta ton tembaga serta 8 juta ounces emas, dengan massa tambang dan diikuti pengolahan stockpile jangka panjang.
Pada tahun 2020 lalu, perusahaan tersebut bahkan mencapai rekor produksi tertinggi sepanjang operasinya.
Dalam operasional bisnisnya, salah satu perusahaan tambang terbesar Tanah Air ini didukung dengan berbagai fasilitas terbaik.
PT Amman Mineral Nusa Tenggara memiliki armada peralatan tambang yang cukup besar, pembangkit listrik tenaga batubara 112 MW, pelabuhan dengan terminal kapal feri, layanan udara, pabrik pengolahan dengan kapasitas 120.000 ton per hari, hingga townsite yang tertata dengan baik.
12. PT Indo Tambangraya Megah TBK
PT Indo Tambangraya Megah TBK berdiri sejak tahun 1987 yang berfokus pada kegiatan pertambangan, pengolahan, dan logistik.
Bisnis utama dari PT Indo Tambangraya Megah TBK adalah penambangan batubara dan penjualan batubara. Namun, juga menjalankan kegiatan penunjang antara lain operasi terminal batubara, fasilitas pemuatan pelabuhan, operasi pembangkit listrik, dan kontraktor pertambangan.
Perusahaan yang masuk dalam jajaran perusahaan tambang terbesar di Indonesia ini telah mencapai nilai kapitalisasi pasar hingga Rp11 triliunan pada Maret 2020.
Kini, PT Indo Tambangraya Megah TBK telah memiliki enam tambang, lima pelabuhan, dan dua titik pemuatan batu bara.
Tiga pelabuhannya meliputi Balikpapan Coal Terminal dan Pelabuhan Bontang di Kalimantan Timur, serta Pelabuhan Jorong di Kalimantan Selatan.
Sementara itu, titik pemuatan batu bara terletak di Muara Berau dan Muara Jawa di Kalimantan Timur.
Sepanjang sembilan bulan pertama di 2021, PT Indo Tambangraya Megah TBK berhasil menjual 14,8 juta ton batu bara secara ekspor.
Pendapatannya pada 2021 pun berhasil mencapai angka US$ 1,3 miliar dengan keuntungan US$ 271 juta, terutama didapat dari hasil perdagangan batu bara.
Baca Juga: 3 Contoh Ekonomi Maritim dan Potensi Bisnisnya di Indonesia
13. PT Berau Coal
Perusahaan tambang terbesar di Indonesia selanjutnya, yaitu PT Berau Coal. Ini merupakan produsen batu bara terbesar kelima di Tanah Air.
Perusahaan tambang yang satu ini terletak di bagian timur Indonesia, tepatnya Kalimantan Utara. Dengan wilayah mengoperasikan lima tambang aktif, yakni Lati, Sambarata, Binungan, Gurimbang,dan Parapatan.
Dalam area penambangan yang memiliki luas 118.400 hektar tersebut, diperkirakan mampu menghasilkan 2,6 milyar ton batu bara. Dengan cadangan mungkin dan cadangan terbuktinya saat ini diperkirakan sebesar 512 juta ton.
Ketiga tambang tersebutmemproduksi batu bara termaldengan menggunakan teknik pertambangan terbuka konvensional. Hasil produksinya ini akan diekspor dengan negara tujuan utamanya adalah Tiongkok.
Nah, itulah deretan perusahaan tambang terbesar di Indonesia.
Dengan hasil produksi yang sangat besar, tak mengherankan Indonesia menempati posisi keempat sebagai negara produsen baru bara terbesar di dunia.
Sumber:
- https://www.iea.org/countries/indonesia
- https://www.idxchannel.com/economics/catat-ini-10-perusahaan-tambang-terbesar-di-indonesia-2023