Top Level Domain (TLD) merupakan istilah yang umum dalam website. Apa saja contoh dan fungsinya?
Era digital kini tak dapat dihindari. Semua pegiat bisnis harus siap memasuki bisnis digital yang serba modern. Jika tidak, maka bisnis akan sulit untuk berkembang dan kalah saing di pasaran.
Untuk dapat bersaing secara digital, kamu juga perlu menggunakan platform bisnis yang lebih modern. Kamu dapat membuat website toko online untuk menjangkau lebih banyak pelanggan.
Ada beberapa hal tentang website yang perlu kamu ketahui sebagai pebisnis. Setidaknya, pengetahuan ini dapat digunakan untuk mengelola website-mu dengan baik. Salah tau bagian penting dari situs web adalah domain.
Baca Juga: Apa Itu Website Single Page? Ini 8 Manfaatnya
Domain adalah bagian dari situs web atau blog yang merupakan pengetahuan paling dasar yang harus kamu ketahui. Ketika pertama kali membuat blog, kamu akan menentukan nama domain.
Dalam rangkaian nama domain, dikenal juga istilah top level domain. Ingin tahu lebih dalam tentang top level domain? Simak pembahasannya sampai akhir yuk!
Definisi Top Level Domain
Untuk memahami tentang top level domain, tentu kamu perlu mengetahui definisi dari domain itu sendiri.
Sementara itu, menurut Hostinger, nama domain adalah alamat web yang terdiri atas nama situs dan ekstensi nama domain.
Nama situs web bisa terdiri atas kombinasi huruf, angka, dan tanda hubung. Sedangkan ekstensi domain merupakan kombinasi dari beberapa huruf.
Sama seperti alamat rumah yang digunakan untuk memudahkan orang lain menemukan lokasimu.
Tujuan domain adalah membantu pengunjung menemukan situs web. Tanpa nama domain, pengguna hanya bisa mengakses situs web menggunakan alamat Internet Protocol (IP).
Namun, alamat IP sulit diingat karena terdiri dari banyak angka dan seringkali diacak. Jadi nama domain akan lebih memudahkan pengguna dalam menemukan situsmu. Berikut contoh penulisan nama domain, yaitu:
https://beritausaha.com/, istilah https:// merupakan protokol server, www. adalah subdomain, store.sirclo.com adalah nama domain, .com adalah top level domain, sedangkan /blog adalah page atau laman yang sedang dibuka dalam situs web.
Dilihari dari penjelasan tersebut, tentu kamu sudah dapat menyimpulkan apa yang dimaksud sebagai TLD.
Mengutip dari Techopedia, top level domain mengacu pada bagian terakhir dari nama domain, atau bagian yang diikuti setelah simbol “titik”. Misalnya, (.com), (.org), dan (.id) termasuk TLD.
Baca Juga: Mengenal Screaming Frog, Tools yang Permudah Kelola Website
Apa Kegunaan Top Level Domain?
Nama domain merupakan alamat situs web, sementara top level domain merupakan identitas dari situs tersebut.
Pemilihan TLD dapat menunjukkan isi atau jenis dari sebuah situs web. Contohnya, TLD (.org) yang menunjukkan sebuah web merupakan situs yang dimiliki atau dikelola oleh organisasi atau komunitas.
Ada beberapa jenis ekstensi domain yang dapat menunjukkan isi dari situs web, yaitu:
- (.co) atau (.com) digunakan untuk bisnis atau perusahaan.
- (.me) digunakan untuk blog pribadi.
- (.ac.id) digunakan untuk website kampus.
- (.sch.id) digunakan untuk website sekolah.
- (.org) digunakan untuk website organisasi.
- (.go.id) digunakan untuk website lembaga pemerintah.
- (.tv) digunakan untuk website stasiun tv.
- .biz adalah opsi lain dari .com.
Selain itu, TLD juga bisa digunakan untuk membuat beberapa situs dengan nama domain yang sama. Misalnya, membuat web tokobunga.com, tokobunga.org, dan tokobunga.id secara bersamaan. Namun, isi webnya berbeda.
Dari banyaknya pilihan, TLD (.com) adalah yang paling populer dan banyak digunakan. Penyebutan dan penulisannya juga mudah dilakukan oleh banyak orang. Jika bingung memilih TLD, kamu bisa menggunakan opsi (.com).
Baca Juga: 7 Kelebihan Menggunakan Template Website Toko Online
Jenis-Jenis Top Level Domain
Selain variasi TLD umum seperti yang disebutkan sebelumnya, ada beberapa jenis TLD yang juga perlu kamu ketahui. Apa saja jenisnya?
1. Generik Top Level Domain (gTLD)
Generik Top Level Domain merupakan jenis domain yang paling umum digunakan. Domain ini biasanya berisi tiga karakter atau lebih, dan dapat digunakan oleh siapa saja. Contoh domain sebelumnya merupakan bagian dari gTLD, seperti .com dan .org.
2. Sponsored Top Level Domain (sTLD)
Jenis domain ini disediakan dan digunakan oleh organisasi atau lembaga tertentu. Entitasnya dapat berupa bisnis, lembaga pemerintah, atau grup bisnis lainnya. Contohnya jenis domain ini adalah .gov, .museum, .travel, .jobs, .aero, dan lain-lain.
3. Country Code Top Level Domain (ccTLD)
Sesuai dengan namanya, jenis domain ini dibuat untuk mewakili setiap negara. Ekstensi domain ini dapat digunakan sesuai dengan kebijakan setempat dengan memenuhi standar budaya, bahasa, dan hukum di wilayah tersebut.
Contoh ekstensi domain ini adalah .id (Indonesia), .cn (China), .de (Jerman), .es (Spanyol), .eu (Uni Eropa), .jp (Jepang), .us (Amerika Serikat), dan masih banyak lagi.
Baca Juga: 3 Langkah Jualan Website yang Dapat Menghasilkan Uang
Tips Menentukan Domain
Setelah memahami tentang TLD, tentu kamu sudah dapat menentukan jenis TLD mana yang cocok untuk bisnismu.
Sebelum menerapkannya, kamu juga perlu memerhatikan beberapa tips menentukan domain berikut ini:
- Gunakan nama yang singat dan mudah diingat. Beberapa brand besar ada yang mempersingkat namanya dalam domain. Beberapa perusahaan juga memiliki nama usaha dan nama brand yang berbeda. Sebagai contoh, PT Koneksi Niaga Solusindo yang menggunakan nama brand SIRCLO, dijadikan sebagai nama domain webnya.
- Nama domain harus mudah diketik. Tips memilih domain ini sangat penting untuk kamu perhatikan. Sebab, nama domain yang sulit diketik akan membuat audiens malas membuka situsmu. Contoh yang kurang tepat, toko-bunga-fanny11.com.
- Sebisa mungkin sisipkan kata kunci yang relevan dengan bisnismu. Misalnya, jika kamu memiliki kedai bakso mang ujang dan ingin membuat domain blog. Kamu bisa menggunakan nama domain baksoujang.com, dengan menyisipkan kata kunci “bakso” dalam nama domainmu.
Nah, itulah penjelasan tentang top level domain yang perlu kamu ketahui. Yuk, miliki website toko online-mu sendiri!