Warehouse adalah gudang yang merupakan bagian dari sistem logistik suatu perusahaan.
Fungsinya, yakni untuk menyimpan bahan baku, produk setengah jadi, produk jadi, hingga suku cadang.
Selain itu, warehouse juga berfungsi untuk memberikan informasi pada bagian manajemen perusahaan tentang status, kondisi, dan posisi barang yang disimpan dalam gudang.
Biasanya, untuk usaha kecil atau baru, inventaris pergudangan dapat dilakukan dari rumah.
Namun, jika ruangan tersebut sudah melebihi kapasitas, sebuah bisnis harus menyewa ruang penyimpanan, menyewa gudang, atau mengalihdayakan logistik ke pihak ketiga dan menyimpan inventaris di fasilitas pergudangan.
Pemilihan gudang bergantung pada seberapa banyak stok barang yang dimiliki dan seberapa besar bisnis milik kamu.
Baca Juga: Jenis, Proses Operasi, dan Fungsi Gudang bagi Bisnis
Fungsi Warehouse
Dalam suatu perusahaan, gudang memiliki peran yang sangat penting.
Pasalnya, ruangan dibutuhkan untuk mengoordinasikan distribusi barang yang diakibatkan oleh tidak seimbangnya pasokan (supply) dan permintaan pasar (demand).
Jadi, jika terjadi ketidakseimbangan pasokan barang dengan permintaan pasar, barang ditempatkan di dalam warehouse untuk disimpan sebelum dikeluarkan atau dikirim ke pelanggan.
Tak hanya itu, warehouse juga memiliki berbagai fungsi lain yang penting bagi perusahaan, seperti:
- Pusat Pengiriman
Ketika gudang ditempatkan di lokasi yang sangat strategis, ini dapat menjadi pusat pengiriman yang menerima kiriman barang dari produsen sebelum barang dapat dipindahkan ke fasilitas penyimpanan lain di gudang lainnya.
Adanya warehouse juga dapat memastikan barang lebih mudah dan lebih cepat untuk dikirim ke pelanggan dalam satu lokasi.
Jadi, operasi bisnis lebih efisien karena dapat mengurangi biaya transportasi, meningkatkan fleksibilitas, dan mengurangi kebutuhan karyawan yang tak perlu.
Semakin dekat lokasi gudang dengan pasar, akan semakin efisien pula proses pendistribusian produk kepada pelanggan.
Pelanggan pun akan lebih mudah dalam mengakses atau mendapatkan barang yang menjadi kebutuhan mereka.
- Menjaga Barang Tetap dalam Kondisi Baik
Barang yang disimpan di dalam warehouse biasanya akan lebih terjaga kualitasnya.
Misalnya, ketika perusahaan kamu menyimpan barang di gudang yang memiliki kontrol suhu, maka stok barang kamu akan terlindungi dari pembusukan dan mencegah perubahan warna atau tekstur yang tidak diinginkan.
Dengan demikian, pengecer hingga pelanggan bisa tetap menerima pesanan barang mereka dalam kondisi baik.
Kepuasan pelanggan menjadi unsur penting yang tak boleh diabaikan oleh perusahaan. Jadi, perusahaan memerlukan gudang untuk menjaga kondisi barangnya tetap berkualitas sebelum sampai di tangan pelanggan.
- Tempat Perakitan
Ketika produk dikirim oleh produsen dalam beberapa bagian, perusahaan dapat mengalokasikan area di dalam gudang mereka untuk merakit produk sebelum dijual pada pengecer atau pelanggan.
- Meningkatkan Produktivitas
Pergudangan memungkinkan pengiriman dan distribusi produk bisnis kamu tepat waktu sehingga meningkatkan produktivitas tenaga kerja dan kepuasan pelanggan.
Dengan adanya warehouse juga membantu mengurangi kesalahan, kerusakan pada barang, dan mencegahnya hilang atau dicuri selama proses pemenuhan pesanan.
- Sewa Ruang Penyimpanan
Jika perusahaan kamu sedang mengalami penurunan penjualan atau memiliki gudang yang terlalu besar untuk persediaan saat ini, menyewakan ruang di gudangmu ke bisnis lain adalah pilihan yang baik.
Baca Juga: 9 Perbedaan Distributor dan Agen, Sudah Tahu?
Jenis-jenis Warehouse
Karena sebuah perusahaan menghasilkan berbagai jenis barang yang berbeda, maka diperlukan warehouse yang sesuai dengan barang yang disimpan.
Berdasarkan karakteristik barangnya, warehouse dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:
1. Raw Material Storage (Stock Room)
Jenis warehouse yang pertama adalah raw material storage (stock room). Warehouse ini berfungsi untuk menyimpan setiap material yang dibutuhkan perusahaan selama proses produksi.
Secara umum, warehouse ini dibagi lagi menjadi 2 jenis ruangan, yakni warehouse di dalam bangunan pabrik (ruang produksi indoor) dan warehouse yang berada di luar bangunan pabrik (outdoor).
2. Working Process Storage
Selanjutnya, ada jenis warehouse yang bernama working process storage.
Barang-barang yang disimpan dalam warehouse ini merupakan barang atau material yang sedang dalam proses pengerjaan atau produksi.
Biasanya, warehouse yang satu ini dimiliki oleh perusahaan di industri manufaktur.
Hal ini karena industri manufaktur membutuhkan material yang perlu melewati seleksi operasi dan pengerjaan produksi terlebih dahulu.
3. Finished Goods Storage
Jenis warehouse berikutnya adalah finished goods storage yang digunakan untuk menyimpan produk atau barang yang telah selesai diproduksi.
Baca Juga: Ini 5 Cara Mengatur Rak Toko agar Menarik Minat Pembeli
Proses Warehousing
Meski setiap warehouse memiliki proses yang berbeda tergantung pada jenis perusahaan dan kebijakan manajemennya, tetapi setidaknya ada 5 proses dasar pergudangan yang biasa dilakukan.
Berikut ini 5 proses yang di antaranya adalah:
1. Menerima Barang
Penerimaan barang merupakan salah satu proses terpenting dalam pergudangan. Dalam hal ini, warehouse menerima barang dari produsen.
Proses penerimaan barang melibatkan banyak aktivitas penting dan tidak boleh keliru selama pengerjaannya.
Pertama, barang yang diterima diperiksa dengan dokumen pengepakan pemasok. Kemudian barang diperiksa untuk melihat apakah ada kerusakan.
Jika ada kerusakan fisik, penyelidikan menyeluruh terhadap semua barang dalam pengiriman harus dilakukan.
Setelah diperiksa, barang baru bisa dibawa ke area pemindahan.
2. Memindahkan Barang
Ini adalah proses pemindahan barang dari daerah penerima ke tempat penyimpanannya. Proses ini melibatkan penghitungan kebutuhan sumber daya dan ruang untuk setiap item.
Barang-barang yang mirip satu sama lain biasanya disimpan bersama-sama sehingga dapat ditemukan dan didistribusikan dengan mudah.
Dalam proses pemindahan barang, operator gudang biasanya akan melakukan konfirmasi mengenai lokasi penyimpanan dan memastikan semua barang disimpan ke dalam slot yang sudah ditentukan.
Baca Juga: Mengenal Lebih Jauh Tentang E-Commerce Enabler
3. Mengambil Barang
Proses pengambilan terdiri dari mengumpulkan barang sesuai pesanan pelanggan sebelum perusahaan mengirimkannya.
Pengambilan menggunakan sejumlah besar sumber daya dan biasanya membutuhkan 60% atau lebih staf gudang untuk melakukan proses tersebut.
Untuk proses kerja yang lebih efisien, biasanya operator gudang menggunakan berbagai alat bantu, seperti pallet mesh, forklift, drum gripper auto, container, hingga handlift dalam mengambil dan memindahkan barang.
Jadi, para karyawan yang bekerja di gudang tidak kewalahan dalam mengurus stok barang.
Tentu saja, akan lebih menghemat waktu dan bisa menghemat biaya operasional karena perusahaan tidak perlu mempekerjakan terlalu banyak karyawan.
4. Mengemas Barang
Sebelum perusahaan mengirimkan barang kepada pengecer dan pelanggan, tentu saja perlu dikemas.
Proses ini melibatkan pengemasan barang dalam wadah yang sesuai, menimbang pesanan yang dikemas, mencetak label yang relevan, dan memilih layanan kurir yang tepat untuk menyelesaikan pengiriman.
5. Mengirim Barang
Terakhir, adalah mengirimkan barang. Biasanya, barang yang sudah dikemas akan langsung dikirimkan untuk menghindari antrean terlalu panjang.
Jadi, perusahaan dapat terhindar dari keterlambatan pengiriman barang sehingga pelanggan bisa lebih puas saat menerima pesanan mereka.
Itu dia informasi seputar warehouse dan fungsinya dalam sebuah bisnis.