Outbound marketing atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai pemasaran keluar merupakan teknik penjualan yang dilakukan perusahaan dengan cara memulai percakapan dan mengirimkan pesannya ke audiens.
Melansir laman Wordstream, beberapa contoh outbound marketing yang banyak ditemui, yakni iklan TV, iklan radio, iklan cetak (iklan surat kabar, iklan majalah, pamflet, brosur, katalog, dll), pameran dagang, dan lainnya.
Teknik penjualan yang satu ini merupakan kebalikan dari inbound marketing. Karena menggunakan cara-cara konvensional yang melibatkan pelanggan secara langsung, outbound marketing membutuhkan lebih banyak biaya.
Meski demikian, outbound marketing masih banyak digunakan oleh perusahaan. Terutama, bagi mereka yang ingin menarik perhatian target pasar.
Selain itu, outbound marketing juga dapat menciptakan hubungan yang baik dengan pelanggan karena tingkat keterlibatan yang lebih tinggi dibanding strategi pemasaran lainnya.
Baca Juga: Ketahui Personalized Marketing, Pemasaran yang Bersifat “Customer-centric”
Manfaat Outbound Marketing bagi Bisnis
Ada beberapa manfaat yang bisa bisnis kamu dapatkan jika menggunakan teknik outbound marketing ini. Apa saja? Berikut penjelasannya:
1. Meningkatkan Brand Awareness
Keuntungan menerapkan outbound marketing yang pertama, yakni bisa memberikan hasil yang lebih cepat dalam brand awareness dibandingkan teknik penjualan lainnya.
Terutama, dalam meningkatkan kesadaran merek di benak para calon pelanggan potensial. Hal ini karena pemasaran keluar bisa menjangkau target pasar secara lebih luas.
Jangkauan yang luas memiliki potensi yang lebih besar dalam menghasilkan calon pelanggan potensial. Kamu pun bisa menggunakan outbound marketing ini untuk meningkatkan penjualan.
Baca Juga: Psikologi Warna dan Penerapannya untuk Pemasaran
2. Menjangkau Target Pasar Lebih Luas
Pemasaran keluar lebih banyak menggunakan metode konvensional, seperti iklan di TV, radio, atau media cetak. Jadi, target pasar yang kamu jangkau bisa lebih luas.
Kamu pun bisa mempromosikan bisnis ke lebih banyak orang dalam waktu yang singkat. Apalagi, pengguna TV, radio, atau media cetak masih cukup banyak meski di era digital saat ini.
Terutama, bagi masyarakat di desa yang mungkin sulit kamu jangkau melalui internet. Dengan begitu, merek kamu akan lebih banyak dikenal orang.
3. Meningkatkan Kredibilitas Merek
Karena bisa menjangkau target pasar yang lebih luas, brand awareness lebih tinggi. Secara tidak langsung, hal tersebut bisa meningkatkan kredibilitas merek kamu.
Apalagi, iklan yang terpasang di media cetak, TV, radio, dan lain-lain yang menarik dan berkualitas juga bisa menambah nilai positif bagi kamu.
Dengan kredibilitas yang tinggi, calon pelanggan pun bisa lebih percaya dan yakin untuk melakukan pembelian produk atau layanan kamu.
Baca Juga: Integrated Marketing Communication: Pengertian, Contoh, dan Strategi Penerapannya
4. Mudah untuk Diimplementasikan
Kelebihan lain yang bisa kamu dapatkan jika menerapkan outbound marketing, yakni mudah untuk diimplementasikan.
Kamu hanya perlu membuat konten iklan untuk TV, radio, media cetak, dan lainnya satu kali. Berbeda halnya dengan iklan online yang harus diperbarui berkala untuk meningkatkan keterlibatan audiens.
Saluran pemasaran yang digunakan pada outbound marketing juga relatif mudah dikuasai sehingga sangat baik untuk memosisikan merek di mata pelanggan.
Selain itu, pemasaran yang dilakukan melalui outbound marketing akan lebih cepat mendapatkan feedback dari pelanggan.
Kekurangan Outbound Marketing bagi Bisnis
Layaknya strategi pemasaran lainnya, outbound marketing juga memiliki kekurangan. Ini dia kekurangan teknik pemasaran ini yang bisa kamu jadikan pertimbangan:
1. Biaya Iklan Lebih Mahal
Perlu kamu ketahui, pemasaran yang dilakukan melalui media-media konvensional, seperti TV, radio, atau media cetak, jauh lebih besar biayanya.
Oleh karena itu, outbound marketing sangat mahal. Jadi, kamu harus menyiapkan modal yang sangat besar untuk melakukannya.
Teknik pemasaran keluar ini pun tidak direkomendasikan bagi kamu yang baru memulai usaha atau masih dalam status usaha kecil.
Faktanya, inbound marketing lebih efektif dalam menghasilkan prospek. Presentase atau jumlah perkiraan biayannya pun jauh lebih murah hingga 61%, lho.
Kamu memerlukan pertimbangan yang matang sebelum memutuskan untuk menggunakan outbound marketing. Jangan sampai kamu merugi karena telah menghabiskan banyak uang untuk iklan yang belum tentu berhasil.
2. Tingkat Keberhasilannya Sulit untuk Diukur
Kekurangan lainnya dari outbound marketing bagi sebuah merek, yakni tingkat keberhasilannya sangat sulit untuk diukur.
Ketika kamu memutuskan untuk beriklan melalui media cetak dalam bentuk surat kabar, majalah, brosur, dan lainnya, akan sulit mengetahui jumlah orang yang sudah melihat iklan merekmu.
Kekurangan yang satu ini justru akan sangat merugikan kamu karena bisa menghabiskan lebih banyak uang dan waktu. Padahal, prospek atau penjualan yang didapatkan tidak sebanding dengan jumlah uang, tenaga, dan waktu yang telah dikorbankan.
Jadi, sebaiknya kamu benar-benar memiliki pertimbangan yang matang terlebih dahulu jika memang ingin menerapkan outbound marketing ini. Apalagi bila bisnis kamu masih dalam skala kecil.
Diperlukan persiapan dan tekad yang kuat karena tantangan serta risikonya cukup besar. Jangan sampai menyesal karena strategi pemasaran yang salah dapat membuat keuangan usahamu terganggu.
Baca Juga: Waspada Marketing Myopia dalam Berbisnis, Ini Penyebabnya!
3. Tidak Mudah Mengubah Audiens Menjadi Prospek
Meskipun outbound marketing memiliki jangkauan target pasar yang lebih luas dibandingkan dengan teknik penjualan lainnya. Tidak mudah bagi kamu untuk mengubah audiens menjadi pelanggan potensial.
Pasalnya, outbound marketing tidak memungkinkan kamu untuk menargetkan audiens secara lebih spesifik. Jadi, orang yang melihat iklan kamu belum tentu tertarik untuk melakukan pembelian.
Meskipun tertarik dengan merek kamu melalui iklan yang dilihat, audiens pasti akan memiliki lebih banyak pertimbangan.
Audiens tersebut membutuhkan lebih banyak informasi terkait merek, produk, atau layanan yang ditawarkan.
Sementara itu, iklan yang dilihat hanya sekilas sehingga mereka tidak bisa langsung yakin untuk melakukan pembelian.
4. Iklan Tak Selalu Diperhatikan
Kekurangan outbound marketing yang lainnya, yakni audiens yang melihat iklan kamu belum tentu memerhatikan pesan yang disampaikan.
Apalagi, kepercayaan masyarakat umum terhadap iklan konvensional cenderung menurun drastis. Hal ini karena mereka lebih percaya dengan pengalaman pelanggan lain yang memberikan ulasan secara jujur.
Melansir laman B2B Marketing, kurang dari 10% klik internet dihasilkan melalui pemasaran keluar (outbound marketing). Sedangkan lebih dari 90% dihasilkan melalui pemasaran masuk (inbound marketing).
Selain itu, iklan cenderung dihindari oleh mayoritas orang. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya orang yang memutuskan untuk berhenti berlangganan newsletter email, memblokir telemarketing, menghindari situs web yang memiliki terlalu banyak iklan, melewatkan iklan televisi dengan cepat, atau tidak membuka email mereka.
Baca Juga: Hypnotic Marketing: Cara Meningkatkan Penjualan dengan Memengaruhi Pembeli
Itu dia penjelasan seputar outbound marketing, beserta kelebihan dan kekurangannya.
Semoga informasi yang diberikan tersebut bisa menjadi pertimbangan bagi kamu sehingga lebih bijak dalam menentukan strategi pemasaran.