Flywheel marketing adalah bagian dari strategi pemasaran yang muncul pada sekitar tahun 2018 lalu.
Dari sejak awal kemunculannya, flywheel marketing diyakini dapat menggantikan strategi marketing yang populer sebelumnya.
Strategi marketing yang dimaksud adalah marketing funnel. Sebelum adanya flywheel marketing, setiap perusahaan menerapkan strategi ini sebagai yang utama.
Banyak perusahaan dan para pelaku bisnis menganggap bahwa flywheel marketing lebih baik dan lebih efektif. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang strategi marketing ini, mari mulai dengan membahas pengertiannya terlebih dahulu!
Baca Juga: 4 Manfaat Telemarketing Bagi Bisnis, Sudah Tahu?
Apa Itu Flywheel Marketing?
Secara sederhana, kamu bisa mengartikan bahwa flywheel marketing adalah salah satu model strategi marketing yang fokus pada penggalaman pelanggan atau user experience.
Dilansir dari Content Bacon, flywheel marketing adalah strategi marketing mandiri yang dapat menghasilan prospek bisnis stabil dengan memberikan pengalaman berharga kepada pelanggan.
Kepuasan pelanggan yang tinggi dapat membuat roda pemasaran (flywheel) berjalan stabil dan memiliki prospek lebih menjanjikan. Terutama dalam hal penjualan dan pemasukan.
Flywheel marketing adalah istilah untuk pemasaran dengan analogi sebuah roda yang menjalankan sebuah mesin. Fokus pada pelanggan sebagai penggerak roda yang akan menjalankan mesin bisnis itu sendiri.
Baca Juga: 7 Jenis Marketing Channel yang Bisa Bantu Kembangkan Bisnis
Tahapan Flywheel Marketing
Karena menggunakan analogi sebuah roda, bentuk dari strategi flywheel marketing adalah putaran. Putarannya berdasarkan momentum yang bergantung pada tiga tahapan. Berikut ini penjelasannya:
1. Attract
Tahapan pertama adalah Attract. Dalam tahapan ini, tujuannya mendatangkan calon pelanggan sebanyak mungkin. Umumnya, tahapan Attract seperti sebuah kegiatan yang penuh rencana.
Biasanya dengan menggunakan beberapa cara, salah satunya dengan membuat konten, baik di sosial media,blog dan konten marketing lainnya.
Berkaitan dengan konten, biasanya akan menggunakan SEO (Search Engine Optimization) agar lebih optimal lagi.
2. Engage
Flywheel marketing adalah strategi marketing yang mengandalkan putaran, ibarat sebuah roda. Tahapan kedua dalam flywheel marketing adalah Engage.
Ketika tahapan pertama sudah mulai berjalan, tahapan selanjutnya dilakukan untuk lebih memberi banyak informasi dan edukasi. Tujuannya untuk meyakinkan calon konsumen terhadap produk yang ditawarkan.
Tahapan Engage biasanya akan memanfaatkan email untuk mengirimkan materi dan edukasi terkait konten.
Agar lebih optimal, biasanya pada tahapan ini akan bekolaborasi dengan tim sales untuk mengetahui hal-hal yang dibutuhkan oleh calon konsumen
3. Delight
Tahapan terakhir adalah Delight. Setelah dua tahapan sebelumnya berjalan dengan baik, hubungan kepada konsumen harus dibangun lebih erat lagi. Dalam titik ini, tahap Delight dibutuhkan.
Tahapan ini juga yang membedakan flywheel marketing dengan marketing funnel. Konsumen diminta untuk membuat ulasan sebuah produk. Hal ini sangat baik untuk meningkatkan kepercayaan produk terhadap konsumen.
Dengan begitu, hubungan antara konsumen dan perusahaan sebagai produsen akan semakin lebih erat. Citra perusahaan juga akan lebih baik. Ini karena terus mengikuti saran dan masukan dari konsumen yang berasal dari ulasan-ulasan yang diberikan.
Roda pemasaran (flywheel marketing) pun akan berjalan lebih baik dan terus berputar, dan menghasilkan konsumen baru setiap harinya.
Baca juga: Apa itu CPM? ini 4 keunggulannya bagi bisnis
Perbedaan Funnel Marketing dan Flywheel Marketing
Dilansir dari Trust Radius, perbedaan utama antara funnel dan flywheel marketing adalah prioritas terhadap konsumen sebagai sebuah output. Ini merupakan hal yang krusial.
Jika flywheel diibaratkan sebuah roda yang berputar, funnel dianggap sebagai sebuah corong. Dari konsep dan skema yang ditawarkan pun, jelas berbeda dan tentu saja akan menghasilkan output yang berbeda jauh.
Di dalam sistem funnel, konsumen yang telah melakukan transaksi sudah tidak dianggap penting dan dianggap memiliki peran lagi dalam sebuah sistem marketing.
Namun berbeda flywheel marketing, konsumen merupakan input yang dapat memegang peran penting dalam sebuah marketing. Bahkan, dianggap dapat mengantarkan konsumen dalam jumlah yang signifikan.
Manfaat Flywheel Marketing
Maka dari itu, setelah mengetahui perbedaan-perbedaan di atas, terdapat beberapa manfaat dari menerapkan marketing flywheel itu sendiri. Beberapa manfaatnya adalah sebagai berikut.
1. Menarik Lebih Banyak Konsumen
Hal pertama yang menjadi manfaatnya adalah dapat lebih banyak menarik konsumen. Tentu untuk menarik banyak konsumen (terutama konsumen baru) perlu usaha yang tidak mudah, terutama diperlukan strategi khusus yang digunakan.
Salah satunya dengan memanfaatkan konten di media sosial atau blog. Konten yang menarik dapat membuat konsumen penasaran dan mencari tahu produkmu. Kemudian, konsumen akan menemukan solusi dari produkmu untuk segala problem yang dialami oleh konsumen.
Setiap harinya, konsumen-konsumen baru akan berdatangan dan dapat meningkatkan penjualan bisnismu.
2. Meningkatkan Interaksi
Dalam flywheel marketing, interaksi antara konsumen dan produsen merupakan hal penting dan sekaligus lumrah terjadi. Berbeda dengan marketing funnel yang cenderung lebih kaku.
Bisnis bukan hanya tentang penjualan saja, meskipun penjualan merupakan hal penting. Karena konsumen adalah manusia, mahluk hidup. Maka dari itu, interaksi penting dilakukan.
Terutama yang berkaitan dengan kebutuhan konsumen. Berangkat dari kebutuhan tersebut, sebagai pebisnis kita harus menciptakan berbagai inovasi produk untuk menjawab kebutuhan konsumen tersebut.
3. Meningkatkan Penjualan
Selanjutnya manfaat dari flywheel marketing adalah tentu saja untuk meningkatkan penjualan. Segala hal yang dilakukan oleh pebisnis melalui produknya adalah untuk meningkatkan penjualan.
Penjualan meningkat berarti pemasukan bertambah. Pemasukan bertambah merupakan indikasi keuntungan yang meningkat.
Jika dalam funnel marketing penjualan adalah titik akhir dan sebuah indikasi, dalam flywheel marketing penjualan bukanlah akhir dari segalanya.
Karena mengadopsi bentuk lingkaran yang terus berputar seperti roda, setiap bagian penting untuk menunjang tahapan lainnya.
4. Memperbanyak Pembelian Berulang (Repeat Order)
Peran penjualan yang meningkat salah satunya oleh pembelian berulang dari pelanggan. Kondisi itu dikenal dengan istilah repeat order.
Dengan strategi flywheel marketing, kamu bisa sering mendapatkan repeat order. Ini karena faktor komunikasi dan interaksi yang terjadi dari strategi marketing tersebut.
Komunikasi dan interaksi yang baik dengan konsumen bisa memberikan kemungkinan terjadinya repeat order. Selain itu juga, konsumen akan memberikan ulasan yang baik yang dapat mendatangkan konsumen baru.
Bila dilihat secara keseluruhan, flywheel marketing merupakan sebuah roda yang dapat membuat bisnismu terus berjalan.
Baca Juga: Yuk, Ketahui Jenis dan Manfaat Email Marketing untuk Bisnis Online
Dari penjelasan di atas, kita bisa tahu bahwa flywheel marketing adalah sebuah model marketing yang sangat efektif untuk meningkatkan penjualan. Semoga penjelasan di atas bisa memberikan pemahaman yang lebih baik, terutama bagi kamu yang sedang menjalankan bisnis.