Harga batu bara naik hingga 5% hari ini. Kenaikan harga ini merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah, kok bisa?
Batu bara adalah salah satu sumber daya alam yang sangat penting. Batu bara biasanya digunakan sebagai sumber tenaga pembangkit listrik hingga bahan bakar industri.
Secara otomatis, kebutuhan industri terhadap batu bara tentunya sangat tinggi. layaknya hukum dasar permintaan, semakin tinggi permintaan maka harganya akan semakin naik.
Hari ini, harga batu bara semakin membara, bahkan jadi yang tertinggi sepanjang sejarah. Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi harga batu bara naik hari ini.
Kenaikan harga batu bara tentu berdampak pada melejitnya nilai saham sebagian besar perusahaan tambang batu bara. Bagi investor, momentum ini perlu dimanfaatkan sebaik mungkin.
Ingin tahu seluk beluk tentang batu bara dan mengapa harganya bisa naik? Simak penjelasannya sampai akhir ya!
Baca Juga: Daftar Perusahaan Asing di Indonesia, Apa Sektor Usahanya?
Harga Batu Bara Naik 5% Hari Ini!
Hari ini, harga batu bara sukses mencatatkan rekor baru. Harga batu bara naik sampai 5% pada perdagangan hari Senin (5/9). Harga batu bara di pasar ICE Newcastle ditutup di harga US$ 463,75 per ton.
Harganya melejit hingga 5,18% dibandingkan perdagangan terakhir pada pekan lalu. Dalam sepekan, harga batu bara sudah melonjak 11,6% secara point-to-point. Dalam sebulan, harga batu bara terbang 33,7% sementara dalam setahun melesat 160%.
Harga batu baras terus melejit sejak meletusnya perang Rusia-Ukraina pada akhir Februari 2022. Sumber daya alam yang mendapat julukan “emas hitam” ini sebenarnya sempat mengalami penurunan harga. Namun, kembali naik beberapa kali.
Dikutip dari CNBC Indonesia, harga batu bara biasanya anjlok begitu mendekati rekor tertingginya.
Pada 23 Mei 2022, harga batu bara sempat melambung dan menyentuh US$ 421,5 tetapi kemudian amblas 1,94% pada hari berikutnya. Pada 12 Juli 222, harga batu bara juga kembali melambung hingga ke titik US$ 438,40 tetapi langsung melandai 2,2%.
Menariknya, per hari ini (5/9) harga batu bara sukses mencatatkan rekor baru dan tidak amblas. Ada beberapa faktor yang menyebabkan harga batu bara naik, yaitu perang, bencana alam, embargo perdagangan batu bara, dan krisis gas alam.
Baca Juga: Resmi Naik, Simak Harga BBM Hari Ini di Provinsi Indonesia!
Penyebab Naik Turunnya Harga Batu Bara
Seperti disinggung sebelumnya, harga batu bara naik tajam sejak dimulainya peran Rusia-Ukraina. Buntut perang tersebut adalah beberapa negara Eropa dan Jepang memberikan sanksi kepada Rusia.
Salah satu sanksinya adalah melarang impor batu bara. Negara Barat juga sudah mengeluarkannya dari istem keuangan dunia Society Worldwide Interbank Financial Telecommunication (SWIFT).
“Persoalan pompa gas timbul akibat sanksi yang diberikan kepada kami dan perusahaan kami oleh Negara Barat, termasuk Jerman dan UK. Tidak ada persoalan lain yang menyebabkan persoalan pompa gas,” tutur juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, dikutip dari BBC.
Tak lama setelahnya, harga gas alam melambung hingga 30% sehari. Rusia melalui perusahaan Gazprom berkontribusi terhadap 35% pasokan gas Eropa. Pasokan gas saat ini terhenti karena Gazprom tengah melakukan pemeliharaan.
Kemudian, Rusia memutuskan untuk tidak memasok gas ke Eropa secara penuh hingga sanksi dicabut. Hal ini tentu menyulitkan negara Eropa, sebab kebanyaka negara tersebut sedang menyiapkan pasokan gas untuk musim dingin.
Alhasil, harga batu bara pun ikut melejit. Sebab, batu bara sendiri digunakan sebagai sumber energi alternatif. Mau tidak mau, negara Eropa terdesak untuk membuka kembali impor batu bara dari Rusia.
Permintaan impor batu bara dari Rusia juga diperkirakan akan semakin tinggi. Sebab, China saat ini sedang dilanda gelombang panas yang menyebabkan penggunaan listrik meningkat tajam.
Pada akhirnya, negara barat, China, dan negara lain pengimpor batu bara akan meningkatkan permintaannya sehingga harga batu bara naik signifikan.
Baca Juga: 13 Perusahaan Tambang Terbesar di Indonesia, Siapa Juaranya?
Apa Untungnya Bagi Indonesia?
Naiknya harga batu bara tentu saja mendatangkan keuntungan bagi negara pemasok batu-bara itu sendiri. Eropa, China, dan negara lain yang masih melarang impor batu bara Rusia, tentu akan mencari negara pemasok lain.
Menurut data Badan Energi Internasional (IEA) pada tahun 2019, Indonesia adalah negara eksportir batu bara terbesar. Indonesia sudah mengekspor 455 juta ton baru bara di pasar global.
Jumlah tersebut meningkat sebesar 4,8% dibandingkan tahun 2018 yang hanya mengekspor 434 juta ton batu bara.
Sementara itu, menurut data Statistical Review of World Energy pada tahun 2021, Indonesia menempati peringkat ketiga sebagai negara penghasil batu bara. Pada tahun 2021, produksi batu bara Indonesia sebanyak 606,2 juta ton.
Sementara itu, cadangan batu bara Indonesia diperkirakan sebanyak 34,8 miliar ton. Produksi batu bara Indonesia memang lebih banyak diperuntukkan untuk ekspor. Sisanya digunakan untuk kepentingan domestik.
Tren harga batu bara naik ini tentunya mendatangkan keuntungan bagi Indonesia. Secara umum, pendapatan negara dari ekspor batu bara juga akan meningkat. Selain ini, harga batu bara naik ini berdampak pada naiknya harga sejumlah saham tambang.
Ada beberapa perusahaan pertambangan batu bara di Indonesia, yaitu PT Kaltim Prima Coal Tbk, PT Adaro Energy Tbk, PT Atlas Resources Tbk, PT Bumi Resources Tbk, dan masih banyak lagi.
Kenaikan harga batu bara dunia umumnya berdampak positif pada kenaikan harga saham perusahaan-perusahaan tersebut. Jadi, jangan heran kalau dalam beberapa hari ke depan saham perusahaan batu bara akan semakin diincar.
Nah, itulah pembahasan tentang kabar harga batu bara naik yang membawa keuntungan langsung bagi perusahaan dan investor tanah air. Apakah kamu sudah memiliki saham perusahaan tambang tersebut?