Apa Itu Grafik Permintaan? Ini 3 Faktor Perubahannya

Share this Post

grafik permintaan
Table of Contents
shopee pilih lokal

Apa itu grafik permintaan?

Kamu perlu mengetahui seperti apa grafik ini, agar dapat membaca bagaimana permintaan konsumen di pasar.

Grafik permintaan masih ada hukum permintaan yang merupakan pengetahuan ekonomi dasar.

Hukum permintaan berbunyi, apabila harga suatu barang menurun, maka permintaan akan meningkat. Sebaliknya, apabila harga suatu barang meningkat, permintaan akan menurun.

Hubungan antara kuantitas dan harga akan mengikuti kurva permintaan selama keempat faktor penentu permintaan tidak berubah. 

Empat penentu tersebut, yakni harga barang atau jasa terkait, pendapatan pembeli, minat atau preferensi pembeli, dan harapan pembeli akan harga ke depannya.

Jika salah satu dari empat faktor penentu ini berubah, seluruh kurva permintaan bergeser. 

Hal ini karena jadwal permintaan baru harus dibuat untuk menunjukkan perubahan hubungan antara harga dan kuantitas.

Dalam artikel ini akan dibahas lebih lanjut mengenai grafik permintaan.

Baca Juga: 4 Faktor yang Mempengaruhi Kurva Permintaan dan Penawaran dalam Bisnis

Pengertian Grafik Permintaan

grafik permintaan
(Ilustrasi grafik permintaan. Sumber: Freepik.com)

Apa itu grafik permintaan?

Mengutip dari Investopedia, grafik permintaan atau kurva permintaan adalah representasi grafis dari hubungan antara harga barang/jasa dan kuantitas yang diminta untuk periode waktu tertentu. 

Dalam representasi tipikal, harga akan muncul di sumbu vertikal kiri, jumlah yang diminta pada sumbu horizontal.

Grafik permintaan akan bergerak ke bawah dari kiri ke kanan, yang menyatakan hukum permintaan. Jika harga komoditas tertentu meningkat, jumlah yang diminta menurun, semuanya sama.

Formulasi ini menyiratkan bahwa harga adalah variabel independen dan kuantitas variabel dependen. 

Pada sebagian besar disiplin ilmu, variabel independen muncul pada sumbu horizontal atau x, tetapi ekonomi merupakan pengecualian untuk aturan ini.

Misalnya, jika harga jagung naik, konsumen akan memiliki insentif untuk membeli lebih sedikit jagung dan menggantinya dengan makanan lain.

Jadi, jumlah total permintaan konsumen jagung akan turun.

Baca Juga: Apa Itu Hukum Pareto Marketing? Ini 6 Penggunaannya dalam Pemasaran

Tipe-Tipe Grafik Permintaan

grafik permintaan
(Ilustrasi grafik permintaan. Sumber: Freepik.com)

Setidaknya ada dua tipe yang terdapat pada grafik permintaan. Grafik permintaan tidak selalu sama untuk semua jenis produk atau layanan.

Mengutip dari The Balance, di dunia nyata, barang yang berbeda menunjukkan hubungan yang berbeda antara harga dan tingkat permintaan. 

Ini menghasilkan tingkat elastisitas permintaan yang berbeda. Berikut ini penjelasan lebih lanjut mengenai tipe grafik permintaan.

1. Permintaan Elastis

Dalam situasi permintaan elastis, penurunan harga menyebabkan peningkatan yang signifikan dalam jumlah yang dibeli dan sebaliknya. 

Layaknya karet gelang yang melar, jumlah yang diminta banyak bergerak hanya dengan sedikit perubahan harga.

Contohnya adalah daging sapi. Jika harganya turun hanya 25%, kamu mungkin membeli tiga kali lipat dari biasanya. 

Hal ini karena kamu tahu akan menggunakannya suatu hari dan dapat memasukkan daging sapi ekstra ke dalam freezer

Jika permintaan elastis sempurna, kurvanya terlihat hampir seperti garis datar horizontal.

Baca Juga: Hukum Penawaran dan Faktor-faktor yang Memengaruhinya

2. Permintaan Inelastis

Dalam situasi yang melibatkan permintaan inelastis, penurunan harga tidak akan meningkatkan jumlah yang dibeli. 

Contohnya adalah pisang. Tidak peduli seberapa murahnya, kamu hanya membeli dalam jumlah yang bisa kamu makan sebelum pisang tersebut membusuk.

Kamu tidak akan membeli tiga tandan bahkan jika harganya turun 25%. Jika permintaan tidak elastis sempurna, kurva terlihat hampir seperti garis lurus vertikal.

Alasan kamu lebih bereaksi terhadap penjualan daging sapi daripada penjualan pisang, yaitu karena utilitas marginal dari setiap unit tambahan. 

Utilitas marginal mengacu pada kegunaan dari setiap unit tambahan lebih jauh dari margin yang kamu gunakan. 

Karena kamu dapat membekukan daging sapi, membeli tiga kali lipat sama baiknya untukmu dengan membeli sedikit saja. 

Utilitas marginal daging sapi tinggi. Pisang kehilangan konsistensinya di dalam freezer, sehingga utilitas marginalnya rendah.

Baca Juga: 7 Dampak Resesi Global Terhadap Indonesia

Perubahan Grafik Permintaan

grafik permintaan
(Ilustrasi grafik permintaan. Sumber: Freepik.com)

Jika ada determinan permintaan selain perubahan harga, grafik permintaan akan bergeser. Ketika permintaan meningkat, seluruh kurva akan bergerak ke kanan. 

Hal ini berarti, jumlah yang lebih besar akan diminta pada setiap harga. Jika seluruh kurva bergeser ke kiri, artinya permintaan total telah turun untuk semua tingkat harga. 

Masih mengacu pada contoh pembelian daging sapi di atas, misalnya kamu baru saja kehilangan pekerjaan.

Jadi, mungkin kamu tidak membeli daging sapi tiga kali lipat, meskipun sedang diskon. 

Kamu mungkin hanya membeli daging sapi dengan jumlah awal dan senang karena mendapat diskon 25%.

Bervariasinya minat dan kebutuhan konsumen inilah yang sangat memengaruhi perubahan grafik permintaan. 

Agar lebih jelas, berikut ini sejumlah faktor yang dapat menyebabkan perubahan grafik permintaan pasar.

1. Perubahan Tingkat Pendapatan

Jika barang tersebut merupakan barang normal, tingkat pendapatan yang lebih tinggi menyebabkan pergeseran kurva permintaan ke luar. Adapun tingkat pendapatan yang lebih rendah menyebabkan pergeseran ke dalam. 

Ketika pendapatan meningkat, permintaan akan barang atau jasa normal akan meningkat.

Baca Juga: Ini 6 Contoh Bisnis SaaS, Salah Satunya SIRCLO

2. Perubahan Ukuran Pasar

Pasar yang berkembang menghasilkan pergeseran kurva permintaan ke luar, sedangkan pasar yang menyusut menghasilkan pergeseran ke dalam. 

Ukuran pasar yang lebih besar dihasilkan dari lebih banyak konsumen. Oleh karena itu, permintaan yang diakibatkan karena banyaknya konsumen, akan meningkat.

3. Perubahan Harga Barang dan Jasa Terkait

Ketika harga barang komplementer turun, grafik permintaan akan bergeser ke luar. Jika harga barang komplementer meningkat, kurva akan bergeser ke dalam. 

Hal sebaliknya berlaku untuk barang substitusi.

Misalnya, jika harga selai kacang turun secara signifikan, permintaan barang subtitusinya, selai cokelat, akan meningkat.

Baca Juga: 8 Strategi Penetapan Harga Jual Produk untuk Bisnismu

Perbedaan Kurva Permintan dan Penawaran dalam Bisnis

grafik permintaan
(Ilustrasi penawaran dan permintaan. Sumber: Freepik.com)

Sebelum mengetahui perbedaan kurva permintaan dan penawaran dalam bisnis, mari pahami terlebih dahulu apa itu kurva penawaran.

Kurva penawaran adalah jumlah barang dan jasa yang bersedia ditawarkan oleh produsen ke pasar dengan harga tertentu. 

Penawaran akan menunjukkan hubungan antara jumlah yang produsen pasok dan harga yang produsen bersedia untuk dijual. 

Hukum penawaran menyatakan bahwa kuantitas yang ditawarkan akan meningkat dengan meningkatnya harga produk/jasa. Adapun kuantitas yang ditawarkan akan menurun ketika harga produk turun.

Kurva penawaran secara grafis mewakili hukum penawaran, di mana sumbu y akan menjadi harga dan sumbu x akan menjadi kuantitas yang ditawarkan. 

Kurva penawaran miring ke atas dari kiri ke kanan, karena menunjukkan hubungan langsung antara harga dan kuantitas. 

Jika harga suatu produk adalah Rp50.000, penawarannya akan menjadi 50 unit. Ketika harga naik menjadi Rp100.000, penawaran akan meningkat menjadi 100 dan seterusnya. 

Jika harga turun menjadi Rp20.000, penawaran akan turun menjadi sekitar 20 unit. Lalu, di mana letak perbedaan kurva permintaan dan penawaran?

Permintaan dan penawaran adalah konsep yang sangat erat kaitannya satu sama lain dalam studi ekonomi. 

Namun, terlepas dari hubungan dekat keduanya, konsepnya sangat berbeda. Kurva permintaan melihat sisi konsumen untuk membeli barang dan jasa. Adapun kurva penawaran melihat sisi produsen untuk menjual barang dan jasa.

Untuk permintaan, harga dan kuantitas memiliki hubungan terbalik atau bergerak ke arah yang berlawanan. Jika harga meningkat, kuantitas yang diminta turun karena orang membeli lebih sedikit pada harga tinggi. 

Adapun pada penawaran, harga dan kuantitas memiliki hubungan langsung. Pasokan meningkat dan harga meningkat jika produsen akan memasok lebih banyak dengan harga lebih tinggi. 

Titik di mana kurva penawaran dan permintaan bertemu, yaitu titik ekuilibrium di mana permintaan sama dengan penawaran.

Agar memahami dengan lebih mudah, ini beberapa poin perbedaan kurva permintaan dan penawaran:

  • Kurva permintaan melihat sisi konsumen untuk membeli barang dan jasa, dan kurva penawaran melihat sisi produsen untuk menjual barang dan jasa.
  • Kurva permintaan akan miring ke bawah dari kiri ke kanan karena menunjukkan hubungan terbalik antara harga dan kuantitas yang diminta.
  • Kurva penawaran miring ke atas dari kiri ke kanan, karena menunjukkan hubungan langsung antara harga dan kuantitas.

Baca Juga: Perusahaan Leasing: Jenis, Fungsi, dan Cara Kerjanya

Itulah penjelasan mengenai grafik permintaan serta perbedaan antara kurva permintaan dan penawaran. Semoga informasi ini bermanfaat.

Belanja Harga Murah + Gratis Ongkir + Cashback

X