Dalam bidang industri, istilah quality control (QC) tentu sudah tidak asing lagi.
Fungsi quality control dalam proses produksi memang sangat penting. Tentunya sebagai pebisnis, kamu ingin memberikan pengalaman terbaik bagi pelanggan.
Cara paling tepat yang bisa kamu lakukan untuk memberikan kepuasan terbaik pada konsumen adalah dengan memberikan produk kualitas terbaik. Untuk dapat menghasilkan produk terbaik, tentu dibutuhkan perhatian dan pengawasan ekstra.
Serangkaian proses produksi harus dilakukan dengan benar. Tidak cukup jika hanya mengandalkan bahan-bahan terbaik saja, namun alur produksi juga harus dilakukan dengan tepat.
Kesalahan dalam tahapan produksi tentu dapat merusak semua komponen yang ada. Dalam hal inilah fungsi quality control dimainkan.
Fungs-fungsi quality control memang sangat erat kaitannya dalam proses produksi. Bahkan tak hanya itu, quality control juga harus tetap dijalankan sebelum proses penjualan barang.
Tujuannya adalah agar barang yang diterima oleh konsumen tidak memiliki cacat dan mampu memenuhi harapan konsumen.
Sebelum membahas lebih jauh, kamu perlu mengetahui pengertian dan fungsi quality control dalam bisnis. Yuk, simak penjelasannya berikut ini.
Baca Juga: Cari Tahu Arti Supply Chain dan Pentingnya Bagi Bisnis
Apa Itu Quality Control?
Menurut Investopedia, quality control adalah proses dimana bisnis berusaha memastikan bahwa kualitas produk dapat dipertahankan atau ditingkatkan.
Proses QC mengharuskan perusahaan untuk mendorong pegawai agar berusaha menghasilkan produk yang sempurna.
Agar dapat mencapai mutu terbaik dari produk, ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Perusahaan bisa mengadakan pelatihan rutin bagi pegawai, menetapkan standar mutu, dan menguji langsung kualitas produk.
Quality control dilakukan untuk menekan kesalahan dalam proses produksi. Kegiatan QC dapat menghasilkan langkah-langkah kerja yang aman untuk memastikan agar produk-produk yang rusak tidak sampai di tangan konsumen.
Fungsi quality control akan menentukan hasil akhir dari mutu produk. Proses QC ini melibatkan pengujian beberapa sampel produk.
Tidak hanya untuk industri besar, fungsi quality control juga dapat dijalankan untuk industri kecil dan rumahan.
Jika kamu memiliki usaha makanan ringan, maka kamu bisa menjalankan proses QC dengan memilih bahan berkualitas, menentukan cara pembuatan yang baik, dan menyortir produk sebelum dijual ke konsumen.
Baca Juga: Ini Dia Perbedaan UKM dan UMKM yang Perlu Kamu Ketahui
Apa Manfaat dan Fungsi Quality Control?
Manfaat dari QC tentunya memastikan kualitas produk yang dihasilkan sesuai dengan standar mutu dan dapat memuaskan konsumen. Proses QC juga ditujukan untuk mengontrol biaya produksi dengan menghindari kesalahan.
Selain itu, proses QC juga memiliki beberapa fungsi. Dilansir dari Bizfluent, berikut ini beberapa fungsi quality control untuk bisnismu.
1. Pengujian
Fungsi quality control paling dasar adalah pengujian. Dalam menjalankan fungsinya, staff QC akan menguji proses produksi mulai dari awal, tengah, hingga akhir untuk memastikan agar kualitas produksi tetap sama di setiap tahapan.
Jika staff QC menemukan masalah, maka masalah tersebut harus segera diselesaikan bersama dengan tim produksi.
Selain diterapkan pada produk barang, proses pengujian ini juga bisa dilakukan bagi pelayanan jasa. Staff QC dapat menguji mutu pelayanan mulai dari awal hingga pemberian solusi.
2. Pengawasan
Fungsi pengawasan merupakan kelanjutan dari fungsi pengujian. Fungsi pengawasan dilakukan dengan melakukan pengujian berulang secara rutin. Hasil pengujian tersebut akan dicatat untuk dianalisa.
Nantinya, hasil analisa tersebut akan menunjukkan apakah mutu produksi mengalami penurunan, stagnan, atau mengalami peningkatan.
Apabila tren mutu produksi di satu tahap mengalami kenaikan atau bertahan, barulah pengwasan akan dilakukan di tahapan produksi selanjutnya.
Baca Juga: 5 Manfaat Key Opinion Leader Bagi Bisnis dan Tips Memilihnya
3. Audit
Dalam sebuah perusahaan, bagian QC biasanya dibedakan berdasarkan level pengalamannya.
Ada manajer QC yang lebih senior dan bekerja dalam skala yang lebih besar dalam perusahaan. Ada juga staff QC yang berfokus mengawasi bagian tertentu saja.
Dalam pelaksanaannya, manajer QC memiliki fungsi dalam mengaudit pekerjaan staff QC di bawahnya.
Proses audit bisa dilakukan dengan meninjau hasil laporan staff QC dan menentukan apakah cara pengujian atau pengawasan yang dilakukan sudah benar atau tidak.
4. Pelaporan
Fungsi quality control yang terakhir adalah membuat laporan untuk manajemen atau eksekutif perusahaan. Apabila terdapat banyak masalah pada mutu produk, berarti ada masalah dalam produksi dan ada banyak konsumen yang tidak puas.
Apabila ditemukan lebih banyak masalah, maka manajemen perusahaan akan mencari solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Bila kamu menjadi pemilik bisnis, tentunya akan lebih baik jika masalah tersebut ditemukan dan diatasi sejak awal.
Tentunya kamu tidak ingin mengecewakan konsumen. Oleh karenanya, menjalankan fungsi QC dengan efisien dapat membantu mempertahankan dan meningkatkan mutu produkmu sebelum diterima oleh konsumen.
Baca Juga: Apa Itu SNI dan Bagaimana Cara Mendaftarnya?
Bagaimana Cara Kerja Proses Quality Control?
Setelah memahami fungsi penting proses QC bagi bisnis, kamu juga perlu mempelajari cara kerja QC sebelum menerapkannya. Berikut ini langkah-langkah proses QC menurut Score.
1. Tetapkan Standar Mutu
Langkah pertama yang bisa kamu lakukan adalah menetapkan standar mutu. Proses QC dilakukan dengan meninjau kualitas produk, jadi tentunya kamu harus terlebih dahulu menetapkan standar mutu yang diinginkan.
Beberapa bidang industri ada yang mengharuskan para produsen memenuhi standaru mutu nasional atau internasional. Misalnya, industri kesehatan dan alat-alat keselamatan.
2. Tetapkan Standar Mutu Utama
Setelah menetapkan standar mutu untuk semua aspek, kamu harus menentukan standar mutu mana yang akan menjadi fokus utama. Biasanya, standar mutu utama tersebut memiliki efek yang cukup signifikan.
Misalnya, jikan kamu memiliki bisnis kuliner, maka standar mutu utama yang bisa kamu fokuskan adalah kebersihan dapur dan area makan. Sebab, mutu dapur dan area makan akan berdampak langsung bagi kepuasan pelanggan.
Baca Juga: Apa Itu Viral Marketing? Berikut 7 Tips Penerapannya
3. Susun Langkah Kerja QC
Tahap berikutnya adalah menyusun langkah kerja proses QC. Dalam tahap ini, kamu perlu menyusun alur kerja dari setiap kegiatan dalam bisnismu.
Misalnya, kamu bisa menyusun alur kerja proses pembuatan kentang goreng langkah demi langkah.
Dengan menyusun alur kerja yang jelas, kamu dapat menentukan bagian mana yang akan menjadi tolak ukur dalam pengujian QC.
4. Lihat Hasil QC Berikan Feedback
Selanjutnya, setelah proses QC dijalankan kamu perlu memeriksa hasilnya dengan baik. Kamu perlu menganalisa apakah hasilnya menunjukan mutu yang sesuai apa tidak.
Jika menunjukan mutu yang baik, kamu bisa memberikan feedback berupa apresiasi kepada pegawaimu. Bila hasilnya kurang baik, kamu bisa memberikan arahan atau pelatihan lebih kepada pegawai.
5. Perbaikan dan Evaluasi
Langkah terakhir dari proses QC adalah melakukan perbaikan dan evaluasi. Setiap hasil laporan QC, perlu kamu simpan dengan baik sebagai bahan evaluasi di kemudian hari.
Jika dirasa kurang, kamu dapat meningkatkan proses QC dengan memperbaiki alur kerja maupun standar mutunya.
Nah, itulah penjelasan mengenai fungsi quality control dan cara kerjanya. Kamu bisa menerapkannya dalam bisnismu agar dapat meningkatkan mutu produk. Selamat mencoba, ya!