Business case menyajikan fakta-fakta sebagai pertimbangan pengambilan keputusan. Seperti apa contoh business case?
Dalam memulai atau mengembangkan bisnis, tentu kamu dituntut untuk dapat membuat keputusan-keputusan yang tepat. Pasalnya, arah bisnismu ditentukan oleh keputusan yang logis dan visioner.
Sebagai pebisnis, tentu kamu sudah memahami bahwa tren berubah sangat cepat. Alhasil, minat dan permintaan konsumen juga turut berubah. Kamu perlu cepat beradaptasi dengan perubahan ini.
Berbagai kebijakan dan keputusan penting perlu diambil berdasarkan fakta dan nilai yang aktual. Fakta dan nilai tersebut adalah bagian dari contoh business case. Jika diartikan, business case berarti kasus-kasus yang ada dalam bisnis.
Dengan kata lain, business case berisi berbagai skenario atas pengambilan keputusan. Bagaimanapun, pengambilan keputusan dan perubahan dalam perusahaan memang membutuhkan banyak pertimbangan.
Kamu perlu melakukan analisis mendalam dan peka dengan kondisi bisnismu saat ini. guna memahami situsasi tersebut, dibuatlah contoh business case sebagai bahan pertimbangan. Lantas, apa itu business case?
Baca Juga: 8 Tips Customer Service untuk Tingkatkan Layanan Pelanggan
Mengenal Contoh Business Case
Memahami contoh business case tentu dibuka dengan definisinya dahulu. Menurut Tech Target, business case adalah proposisi nilai atau fakta baik tertulis maupun verbal yang dijadikan sebagai masukan untuk mengambil semacam tindakan dalam bisnis.
Sederhananya, business case menjadi saran dalam pengambilan keputusan. Misalnya, kamu memiliki restoran yang buka hingga pukul 10 malam. Namun, kasus yang terjadi di lapangan adalah restoranmu sudah sepi pelanggan pada pukul 5 sore.
Berdasarkan fakta tersebut, tentu akan lebih bijak jika kamu mengubah jam operasional menjadi lebih singkat. Pasalnya, jika dipaksakan buka hingga jam 10 malam, kamu hanya akan membuang-buang waktu dan biaya.
Dapat disimpulkan bahwa business case berisi kumpulan kasus, fakta, maupun skenario sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Untuk masalah yang lebih kompleks, tentu perlu business case yang lebih hati-hati dan analisis mendalam.
Selain untuk pengembangan bisnis, contoh business case juga digunakan untuk menguraikan mengapa, apa, bagaimana, dan siapa yang perlu memutuskan apakah suatu proyek perlu dilanjutkan atau tidak.
Business case adalah dokumen yang lebih detail dibandingkan proposal bisnis. Itulah mengapa dokumen ini banyak digunakan oleh para stakeholder sebagai bahan pertimbangan untuk menerima, menolak, menangguhkan, atau membatalkan bisnis.
Baca Juga: Cara Menghitung Customer Churn Rate Produk Bisnis Kamu
Komponen Umum Business Case
Setelah memahami definisi dan contoh business case, kamu perlu mengetahui komponen dalam business case. Ada tujuh komponen business case, yaitu:
- Ringkasan eksekutif: bagian ini menjelaskan secara ringkas tentang masalah yang dihadapi, hipotesis, hasil yang diinginkan, sumber daya yang diperlukan, dan manfaat yang akan didapatkan.
- Pernyataan masalah: bagian ini menjelaskan tentang masalah atau kasus yang perlu ditangani.
- Analisis masalah: bagian ini menjelaskan tentang bagaimana masalah muncul dan apa dampaknya jika tidak segera ditangani.
- Pilihan: bagian ini berisi tentang hipotesis dan solusi yang dinilai paling efektif untuk mengatasi masalah yang dihadapi.
- Analisis biaya-manfaat: pada bagian ini, setiap solusi yang ada sebelumnya akan dievaluasi berdasarkan biaya dan manfaat yang akan dihasilkan. Termasuk menjelaskan alternatif opsi yang paling mungkin.
- Rekomendasi: bagian ini berisi rekomendasi solusi yang paling tepat untuk mengatasi masalah.
- Proposal: dokumen ini berisi penjelasan rinci menganai bagaimana solusi yang dihasilkan dapat dilaksanakan. Bagian ini mencakup keseluruhan isi proposal pada umumnya.
Baca Juga: Ingin Buat SIUP? Ini Cara Membuat Izin Usaha Online
Kerangka Berpikir Business Case
Secara umum, tentu kamu sudah memiliki gambaran tentang contoh business case. Dalam penyusunannya, ada beberapa kerangka berpikir business case yang terdiri atas lima elemen, yaitu:
- Konteks strategis, artinya kasus yang dimuat dalam business case adalah yang berpengaruh pada perubahan bisnis. Jadi, tidak semua kasus atau masalah perlu ditulis dalam dokumen ini.
- Analisis ekonomi, yaitu mempertimbangkan berapa nominal yang akan didapat dari biaya pelaksanaan suatu proyek atau solusi dalam business case.
- Pendekatan komersial, artinya business case harus dilihat dari kedudukan dan pengaruhnya terhadap penjualan dan laba.
- Kasus keuangan, masalah dan solusi yang dihasilkan harus dapat diukur dengan biaya yang objektif.
- Pendekatan manajemen, artinya business case harus disusun secara sistematis, memiliki tata kelola, adanya tugas dan tanggung jawab, serta pengambil keputusan.
Dalam menyusun business case, tahap awal yang perlu kamu lakukan adalah menjawab empat pertanyaan berikut:
- Apa tujuan yang kamu harapkan?
- Apa masalah yang mengganggu?
- Berapa banyak perubahan yang dibutuhkan untuk mengatasi masalah tersebut?
- Apakah kamu yakin solusi yang ada dapat menyelesaikan masalah?
Jika kamu dapat mendukung atau membantah pertanyaan tersebut berdasarkan fakta, artinya kamu dapat mengambil keputusan. Namun, jika jawabanmu hanya berdasarkan asumsi, maka kamu perlu menyusun business case.
Baca Juga: 5 Cara Menghadapi Persaingan Usaha dan Tips Bagi UMKM
Cara Membuat Business Case
Setelah memahami contoh business case, selanjutnya tentu kamu dapat menulisnya sendiri. Tujuan dari business case adalah mengomunikasikan semua fakta dan solusi dalam bisnis. Maka dari itu, saat membuatnya ingatlah hal-hal berikut:
- Dibuat dengan padat dan jelas, cukup sampaikan hal-hal yang penting saja.
- Susunlah dengan menarik dan ringkas.
- Hindari memasukkan asumsi pribadi tanpa bukti yang jelas.
- Jelaskan visi jangka panjang.
- Tunjukkan nilai dan manfaat yang akan didapat.
- Pastikan tulisan mudah dipahami.
Selanjutnya, ada empat langkah dalam menulis businesss case, yaitu sebagai berikut:
- Teliti pasar, persaingan, dan alternatif solusinya.
- Bandingkan berbagai pendekatan bisnis yang sudah kamu terapkan sebelumnya.
- Susun data dan sajikan strategi, tujuan, dan opsi penyelesaian masalah.
- Gabungkan semuanya dalam ringkasan yang jelas dan mudah dibaca.
Business case adalah dokumen ringkas namun menyeluruh yang dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan tentang apa, mengapa, bagaimana, dan siapa pengambil keputusan dalam bisnis.
Baca Juga: 11 Faktor Keberhasilan Usaha yang Wajib Kamu Ketahui
Itulah mengapa langkah adalah meneliti pasar dan permasalahan yang ada. Sebab, dengan mengetahui kondisi aktual dan permasalahan yang kamu hadapi, kamu dapat membuat solusi sementara atas permasalahan tersebut.
Kemudian, kamu bisa menganalisisnya lebih lanjut dan merumuskan opsi lain untuk menyelesaikan masalah. Pastikan kamu menyusunnya berdasarkan fakta yang ada. Setiap opsi tentu membutuhkan biaya tertentu, pertimbangkan opsi yang paling efektif.
Setelah memilih opsi terbaik, barulah kamu dapat memperjelas cara menerapkannya. Nah, itulah penjelasan lengkap tentang contoh business case dan cara membuatnya. Mudah bukan?