Apabila kamu memiliki lahan, tetapi bingung mendirikan bisnis yang cocok, mengapa tidak mencoba cloud kitchen?
Seperti kamu ketahui, saat ini usaha kuliner tumbuh subur di masyarakat. Bukan tanpa alasan, usaha kuliner adalah usaha yang tak pernah mati. Semua orang membutuhkan makanan.
Usaha kuliner juga sangat mudah divariasikan. Tak jarang bermunculan berbagai menu baru yang enak dan unik. Bahan baku beberapa menu makanan juga tidak sulit didapat.
Di balik besarnya peluang bisnis kuliner, tak sedikit orang yang justru kebingungan memilih jenis kuliner yang cocok.
Sebab, persaingan dalam bisnis ini juga cukup tinggi. Jika kamu masih ragu menjalankan model bisnis B2C, mengapa tidak menjalankan model B2B?
Kamu bisa menyediakan lahan dan ruang untuk mendirikan cloud kitchen. Cloud kitchen adalah salah satu bentuk B2B (Business to Business) yang mana kamu akan menyewakan dapur bersama untuk beberapa penjual.
Untuk lebih memahami model bisnis cloud kitchen ini, simak penjelasan berikut, ya!
Baca Juga: Inilah 9 Ide Usaha Handmade yang Menguntungkan
Apa Itu Cloud Kitchen?
Menurut Goteso, Cloud kitchen adalah ruang yang digunakan untuk menyiapkan makanan khusus untuk delivery order saja.
Cloud kitchen bertindak sebagai restoran virtual tanpa ruang makan fisik.
Ada berbagai nama lain yang diberikan untuk konsep cloud kitchen, seperti virtual kitchen, virtual restaurant, shared kitchens, commissary kitchens, ghost kitchen, shadow kitchen, dan dark kitchen.
Sederhananya, cloud kitchen diartikan sebagai dapur bersama yang hanya digunakan untuk menyiapkan makanan pesan-antar. Artinya, kamu tidak bisa memilih dine in atau makan di tempat.
Sebagai contoh, apakah kamu pernah mendengar istilah GrabKitchen? Kamu bisa menemukannya dalam aplikasi Grab khususnya GrabFood.
Grab Kitchen adalah salah satu contoh cloud kitchen dengan memberdayakan bisnis lokal dan brand makanan populer dalam satu dapur virtual.
Dalam satu GrabKitchen, terdapat beberapa merek makanan yang bisa kamu pesan. Semua menu makanan tersebut akan dibuat dan disiapkan di GrabKitchen dan diantar langsung ke tempatmu.
Baca Juga: 7 Cara Jualan Tanpa Modal, Kamu Pilih yang Mana?
Keuntungan Bisnis Cloud Kitchen
Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa cloud kitchen termasuk model bisnis B2B, maka dari itu kamu akan bermitra dengan pebisnis lain.
Berikut beberapa keuntungan bisnis cloud kitchen, yaitu:
- Tidak perlu memikirkan servis dan fasilitas
Cloud kitchen menghapus keberadaan layanan makan di tempat.
Artinya, kamu tak perlu menyiapkan lahan dan tempat duduk. Kamu hanya perlu menyiapkan area dapur yang ideal dan dekat dengan target pasar.
- Peluang ekspansi yang luas
Bagian terbaik dari cloud kitchen adalah adanya peluang ekspansi yang luas. Kamu tidak memerlukan investasi yang besar untuk memulainya.
Kamu bisa “menggandeng” beberapa mitra usaha kuliner lokal dahulu. Jika sudah stabil, kamu bisa membuka dapur bersama baru di lokasi lain.
- Hemat biaya overhead
Model bisnis dapur bersama ini juga menghemat biaya.
Jika mendirikan tempat makan, kamu perlu biaya untuk pegawai, biaya dekorasi, area parkir, dan pengadaan fasilitas lain.
Dapur bersama bisa menghemat begitu banyak biaya, bahkan kamu juga tak perlu pusing memikirkan pemasaran.
Sebab pada dasarnya kamu hanya berperan sebagai penyedia tempat saja.
Baca Juga: 10 Ide Usaha yang Cocok untuk Pemula di Pedesaan
Jenis-Jenis Cloud Kitchen
Dilansir dari Limetray, ada beberapa jenis dapur bersama yang perlu kamu ketahui. Apa saja jenisnya? Berikut uraiannya:
- Independent cloud kitchen: yaitu dapur tunggal yang dimiliki oleh satu merek saja. Model bisnis ini adalah variasi dari brand makanan populer yang ingin memfokuskan diri untuk penjualan makanan secara online saja.
- Rebel foods: yaitu dapur bersama yang diisi oleh beberapa merek makanan yang bisa berasal dari grup bisnis yang sama atau berbeda.
- Freshmenu: yaitu dapur bersama yang diisi oleh satu merek saja. Dapur bersama ini adalah mashup antara layanan takeaway dan cloud kitchen. Artinya, pelanggan masih dapat membeli makanan langsung di tempat, tetapi bukan untuk dine in.
- Swiggy access: jenis dapur bersama ini bisa diisi oleh beberapa merek yang bermitra. Nantinya, restoran yang menempati dapur bersama ini akan membawa peralatan dapur dan staffnya sendiri.
- Zomato infrastructure services: jenis dapur bersama ini berada dalam jaringan Zomato. Nantinya, pesanan akan diurus secara online oleh Zomato. Pelanggan juga bisa datang untuk memesan makanan langsung sebab tersedia juga etalasi fisik untuk memesan makanan.
- Model bisnis kitopi: model dapur bersama ini menggunakan konsep outsourcing. Layanan dapur bersama ini disediakan oleh Kitopi. Nantinya, Kitopi akan menerima dan menyiapkan pesanan pelanggan, kemudian pesanan tersebut akan diteruskan kepada pemilik resto. Nantinya, resto hanya tinggal memoles makanan tersebut.
Baca Juga: Contoh Bisnis Kreatif, atau Seni Mengolah Ide
Cara Mendirikan Cloud Kitchen
Untuk mendirikan dapur bersama, ada beberapa cara yang bisa kamu coba. Cara-cara berikut perlu kamu coba dan kamu siapkan agar dapur bersamamu berjalan dengan optimal.
1. Tempat
Sebelum mendirikan dapur bersama, tentunya kamu harus memiliki tempat yang ideal. Pilihlah lokasi yang mudah diakses, terjangkau, adanya ventilasi udara yang baik, dan terdapat sistem keamanan seperti alat pemadam api.
2. Teknologi
Ingatlah bahwa dapur bersama dijalankan dengan pemesanan online, artinya kamu perlu menyiapkan platform yang sesuai.
Misalnya, kamu bisa mendaftar ke aplikasi pemesanan makanan online populer seperti GoFood dan GrabFood. Jika memungkinkan kamu bisa membangun aplikasi sendiri.
Selain itu, kamu juga perlu menyiapkan sistem manajemen pesanan dengan rapi dan cepat. Sediakan juga peralatan dapur yang memadai untuk memproses makanan dengan cepat.
3. Izin Usaha
Setiap pendirian usaha tentu membutuhkan izin. Apalagi jika bisnismu bekerja sama dengan bisnis lain. Maka dari itu, dalam mendirikan dapur bersama pastikan kamu sudah mendapat izin usaha dan disiplin membayar pajak ya!
Baca Juga: Ide Bisnis Digital yang Cocok untuk Gen Z
4. Sumber Daya Manusia
Mendirikan dapur bersama bukannya tanpa melibatkan pegawai. Kamu tetap membutuhkan pegawai yang berperan sebagai staf kebersihan, keamanan, koki, hingga kurir pengiriman pesanan.
Meski begitu, secara umum jumlah pegawai yang dibutuhkan memang lebih sedikit dibanding membuka restoran sendiri.
5. Pemasaran
Langkah terakhir mendirikan bisnis cloud kitchen tentunya pemasaran. Jangan lupa untuk mengajak mitra usaha untuk menyewa dapurmu. Kamu bisa mengirimkan proposal langsung kepada brand populer.
Kamu bisa juga menawarkannya kepada pebisnis makanan lokal. Jangan lupa untuk memperkenalkan dapur bersama milikmu di media sosial, ya!
Nah, itulah beberapa penjelasan tentang model bisnis cloud kitchen yang menarik dan patut dicoba.