Tahukah kamu cara membuat analisis value chain? Berikut ini penjelasannya!
Perusahaan sangat perlu melakukan berbagai kegiatan analisis, termasuk yang berkaitan dengan kualitas produk. Hal ini karena dengan mengetahui kualitas produk, perusahaan dapat menjaga nilainya.
Bukan hanya itu, mengetahui kualitas produk juga berkaitan dengan konsumen. Kualitas produk yang baik, dapat memberikan kepuasan pada konsumen yang pada akhirnya dapat meningkatkan keuntungan perusahaan.
Secara sederhana, pengertian value chain adalah sebagaimana hal yang telah dijelaskan di atas. Namun, seperti apa pengertian dari value chain lebih lengkapnya? Kamu bisa pahami dalam penjelasan di bawah ini!
Baca Juga: 6 Manfaat Analisis SWOT bagi Evaluasi Bisnis
Apa itu Value Chain?
Value chain adalah sebuah konsep bisnis yang bertujuan untuk menciptakan produk bisnis agar lebih baik. Mulai dari perancangan, proses produksi, distribusi ke konsumen, hingga proses pemasaran.
Value chain adalah kegiatan yang berkaitan dengan kualitas produk dari sebuah perusahaan. Dilansir dari Investopedia, kegiatan ini perlu dilakukan untuk menjaga kualitas produksi tetap baik.
Dalam istilah lain, value chain juga dikenal dengan nama rantai nilai. Karena konsep atau sistem ini dapat menjaga nilai dari sebuah produk itu sendiri.
Baca Juga: Pengertian Evaluasi Usaha Beserta Tujuan, dan Tahapannya
Analisis Value Chain
Value chain adalah rantai nilai yang dapat mempertahankan kualitas produksi dan produk itu sendiri. Dalam prosesnya, konsep bisnis ini merupakan kegiatan yang terdiri dari beberapa rangkaian.
Analisis tersebut pertama kali dikenalkan oleh Profesor di Harvard Business School, Amerika Serikat, yaitu Michael Porter.
Pada tahun 1985, Porter menulis buku berjudul Competitive Advantage: Creating and Sustaining Superior Performance. Tidak lama setelah buku tersebut keluar, analisis value chain jadi andalan setiap perusahaan.
Pasalnya, analisis tersebut adalah strategi yang dapat digunakan untuk setiap aktivitas internal bisnis. Keunggulan yang dimiliki perusahaan dan kekurangannya pun dapat ditunjukan.
Dengan begitu, perusahaan akan dapat melaksanakan kegiatan bisnis yang sesuai dengan kebutuhan dan sesuai tujuan. Aktivitas analisis value chain sendiri terbagi dua, yaitu sebagai berikut:
1. Primary Activities
Aktivitas pertama adalah primary activities (kegiatan utama) yang berhubungan dan berkaitan langsung dengan produksi, penjualan, pengiriman, pengawasan dan pelayanan.
Dalam istilah bisnis, aktivitas ini dikenal dengan nama inbound logistics, operations, outbound logistics, marketing & sales, dan service.
Kegiatan utama dari value chain adalah seluruh kegiatan bisnis itu sendiri yang tujuannya mampu menciptakan nilai atau manfaat bagi para konsumen itu sendiri.
2. Support Activities
Aktivitas kedua adalah support activities. Ini merupakan aktivitas yang berhubungan dengan operasional perusahaan dan memiliki peran mendukung kegiatan utama.
Kegiatan ini akan berkaitan dengan proses seperti procurement (purchasing), human resource management, technological development, dan infrastructure.
Kendati merupakan kegiatan pendukung, support activities dalam value chain adalah hal yang sangat penting. Tanpa aktivitas ini, rantai kegiatan pada perusahaan mustahil terjadi. Jika pun berjalan, tidak mungkin akan berjalan dengan maksimal.
Baca juga: 4 Fungsi Quality Control Bagi Bisnis, Berikut Penjelasannya!
Tujuan dan Fungsi Penerapan Value Chain
Karena value chain adalah serangkaian kegiatan yang membentuk sebuah rantai, maka prosesnya memiliki tujuan dan fungsinya sendiri.
Tujuannya sendiri adalah untuk meningkatkan keuntungan perusahaan dengan menekan biaya produksi. Sementara itu, fungsinya untuk meningkatkan nilai (value) dan manfaat dari produk yang dihasilkan. Lebih spesifik lagi, fungsi dari value chain adalah sebagai berikut:
- Membantu perusahan untuk lebih mudah melakukan penelitian dan pengembangan produk.
- Membantu perusahaan merancang produk agar lebih berkualitas.
- Membantu perusahaan merancang proses pemasaran.
- Membantu perusahaan menekan biaya produksi.
- Membantu perusahaan meningkatkan peluang pasar dan proses penjualan.
Baca Juga: Cara Cek Traffic Website Gratis, Yuk Analisis Kinerja Bisnismu!
Cara Analisis Value Chain
Lantas bagaimana cara analisis dari value chain itu sendiri? Untuk melakukan analisis, terdapat dua pendekatan yang bisa dilakukan.
Pendekatan tersebut dapat digunakan tergantung pada jenis keunggulan yang ingin dicapai. Berikut ini adalah penjelasan lebih lengkap terkait dua cara analisis value chain:
1. Cost Advantage
Pendekatan pertama adalah cost advantege atau keunggulan biaya. Ini karena value chain sebuah sistem untuk meningkatkan keuntungan perusahaan. Salah satu pendekatan yang digunakan adalah keunggulan biaya.
Pendekatan analisis ini akan berfungsi untuk mengetahui sumber keuntungan dan kerugian biaya produksi. Dengan begitu bisa mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan rugi dan menyebabkan untung.
Perusahaan akan dapat mengidentifikasi kegiatan beserta dengan biayanya. Lalu, dapat mengidentifikasikan peluang untuk mengurangi biaya produksi.
2. Differentiation Advantage
Pendekatan kedua adalah differentiation advantage atau keunggulan diferensiasi. Pendekatan ini sangat cocok untuk perusahaan yang hendak membuat produk atau jasa yang memiliki keunggulan di pasar (branding).
Kita ambil contoh seperti Apple, Google, dan perusahaan raksasa lainnya. Beberapa perusahaan tersebut dapat mengidentifikasi aktivitas yang dapat menciptakan nilai pelanggan serta dapat melakukan evaluasi strategi diferensiasi.
Pendekatan ini juga dapat melakukan evaluasi strategi yang dapat mengidentifikasi setiap masalah terkait
Cara Membuat Analisis Value Chain pada Bisnis
Value chain adalah hal penting bagi perusahaan, maka analisis ini perlu diterapkan. Lantas seperti apa cara penerapannya? Berikut ini adalah langkah-langkah yang bisa kamu lakukan:
1. Mengidentifikasi Kegiatan Utama dan Pendukung
Cara pertama agar kamu dapat menerapkan value chain adalah dengan mengidentifikasi kegiatan utama dan kegiatan pendukung.
Jika menjalankan perusahaan, kamu harus mengetahui terlebih dahulu apa kegiatan utama dan pendukung di perusahanmu.
Jika perusahanmu bergerak di bidang jasa, kamu harus tahu apa yang menjadi kegiatan utama dan pendukung.
Dengan begitu kamu akan dapat fokus untuk melakukan kegiatan utama tanpa mengabaikan kegiatan pendukung. Rantai kegiatan pun akan berjalan sesuai fungsi dan tujuan dari value chain.
2. Menentukan Nilai dan Biaya
Cara kedua agar dapat menerapkan value chain adalah dengan menentukan nilai dan biaya dari masing-masing komponen bisnis. Hal ini dapat dilakukan setelah kamu mengidentifikasi setiap kegiatan dalam perusahaanmu.
Setelah setiap kegiatan teridentifikasi, makan tentukan nilai dan biaya dari masing-masing komponen, tentukan juga beberapa faktor seperti layanan untuk pelanggan. Dahulukan kepuasan pelanggan ketimbang mendapatkan keuntungan.
Karena pelanggan memegang peran penting dalam rantai sebuah rantai nilai bagi perusahaan.
3. Cari Tempat yang Tepat untuk Menciptakan Keunggulan
Setelah dapat mengidentifikasi kegiatan perusahaan dan menentukan nilai serta biayanya, kamu juga harus mencari tempat yang tepat untuk menciptakan keunggulan perusahaanmu.
Hal tersebut bertujuan agar perusahaamu dapat menciptakan produk atau jasa sebagai keunggulan utama, dengan tempat yang tepat keunggulan bisa ditemukan lebih efisien lagi.
Baca Juga: Margin of Safety Adalah Prinsip yang Digunakan dalam Investasi dan Akuntansi
Value chain adalah sebuah cara atau analisis yang dilakukan oleh perusahaan untuk lebih meningkatkan produksi barang/jasa demi meningkatkan keuntungan.
Semoga penjelasan di atas cukup dapat memberi penjelasan bagi kamu yang ingin mengetahui hal lebih dalam lagi terkait rantai yang ada di dalam sebuah perusahaan.