Arti supply chain dalam bahasa Indonesia adalah rantai pasok.
Sementara menurut Investopedia, arti supply chain adalah jaringan antara perusahaan dan pemasoknya untuk memproduksi dan mendistribusikan produk tertentu kepada pembeli akhir.
Rantai pasokan ini terdiri dari berbagai aktivitas, orang, entitas, informasi, dan sumber daya. Supply chain management yang dioptimalkan dapat menghasilkan biaya yang lebih rendah dan siklus produksi yang lebih cepat.
Oleh sebab itu, rantai pasokan sangat penting bagi sebuah bisnis. Kamu pun sebagai pemiliki usaha perlu memahaminya.
Ini dia penjelasan arti supply chain bagi bisnis yang perlu kamu ketahui, dikutip dari berbagai sumber.
Baca Juga: 7 Tahapan Sales untuk Tingkatkan Bisnismu, Sudah Tahu?
Arti Supply Chain Bagi Bisnis
Dikutip dari laman Supply Chain Digital, supply chain penting untuk pemenuhan pesanan pelanggan bagi sebuah perusahaan.
Apabila dikelola dengan benar, rantai pasokan dapat membantu perusahaan untuk menghasilkan biaya yang jauh lebih rendah, dan siklus produksi yang lebih cepat.
Supply chain bukan hanya tentang menciptakan proses yang seefisien mungkin, tetapi juga penting untuk mengurangi risiko dan memastikan semua operasional bisnis berjalan dengan lancar.
Hal ini karena begitu banyak elemen yang membentuk rantai pasokan, mulai dari lokasi manufaktur dan gudang hingga transportasi, manajemen inventaris, hingga pemenuhan pesanan.
Tanpa supply chain yang baik, operasional sebuah bisnis bisa berantakan.
Baca Juga: Bingung Promosi Toko Online? Manfaatkan Media Promosi Ini!
Jenis-jenis Supply Chain
Dalam praktiknya, supply chain dibagi menjadi beberapa jenis, di antaranya:
1. Continuous Flow Model
Disebut juga dengan supply chain berkelanjutan. Model rantai pasokan ini bekerja dengan baik untuk perusahaan yang memproduksi produk yang sama dengan sedikit variasi.
Untuk menggunakan jenis continuos flow model, produk harus dalam permintaan tinggi dan hanya memerlukan sedikit atau tanpa desain ulang.
Dengan begitu, perusahaan hanya membutuhkan waktu produksi yang singkat sehingga stok persediaan tetap aman.
Dikarenakan permintaan pasar yang tinggi, perusahaan pun harus terus mengisi bahan baku untuk mencegah kemacetan produksi.
2. Fast Chain Model
Jenis supply chain ini paling cocok untuk perusahaan yang menjual produk berdasarkan tren yang mungkin memiliki daya tarik dalam waktu terbatas.
Bisnis yang menggunakan model ini perlu memasarkan produknya dengan cepat untuk memanfaatkan tren yang ada.
Contoh bisnis yang menggunakan rantai pasokan jenis ini adalah fast fashion. Di mana produk pakaian yang diproduksi akan terus berubah sesuai dengan tren yang ada di masyarakat.
3. Flexible Model
Supply chain jenis fleksibel ini biasanya diterapkan pada perusahaan yang memproduksi barang musiman.
Biasanya, perusahaan dengan flexible model akan mengalami lonjakan permintaan produksi dalam jangka waktu tertentu.
Agar menguntungkan, bisnis yang menggunakan flexible model harus akurat dalam memperkirakan bahan baku, persediaan, dan biaya tenaga kerja.
Baca Juga: Pengertian dan Peran PPIC dalam Perusahaan
Manajemen Supply Chain
Setelah memahami arti supply chain, kamu juga perlu mengetahui apa itu manajemen rantai pasokan ini.
Menurut Corporate Finance Institute, memetakan rantai pasokan adalah salah satu langkah penting dalam melakukan analisis eksternal dalam proses perencanaan strategis.
Manajemen supply chain dapat membantu sebuah perusahaan dalam menentukan pasarnya sendiri.
Oleh karena itu, kamu harus benar-benar mengelola pasokan dengan efektif agar operasional bisnis berjalan sesuai rencana.
Langkah-langkah kunci dalam rantai pasokan meliputi:
- Merencanakan inventaris dan proses manufaktur untuk memastikan pasokan dan permintaan seimbang secara memadai.
- Manufaktur atau sumber bahan yang dibutuhkan untuk membuat produk akhir.
- Merakit bagian dan menguji produk.
- Mengemas produk untuk pengiriman atau menyimpan persediaan sampai pelanggan melakukan pembelian di kemudian hari.
- Mengangkut dan mengirimkan produk jadi ke distributor, pengecer, atau konsumen.
- Memberikan dukungan layanan pelanggan untuk produk yang dikembalikan pelanggan.
Dalam manajemen supply chain, semua aktivitas yang diperlukan perusahaan untuk mengubah bahan mentah menjadi produk jadi yang kemudian dijual ke pengguna akhir akan dipantau dan dikendalikan.
Manajemen rantai pasokan ini pun menyediakan kontrol terpusat untuk perencanaan, desain, manufaktur, inventaris, dan fase distribusi yang diperlukan untuk memproduksi hingga menjual produk perusahaan.
Dari segi tujuan, manajemen supply chain berguna untuk meningkatkan efisiensi operasional perusahaan sehingga perusahaan itu bisa mencapai keunggulan kompetitif atas para pesaingnya dan meningkatkan kualitas produk yang dihasilkannya.
Hingga akhirnya, dapat menyebabkan peningkatan penjualan sekaligus pendapatan usaha.
Baca Juga: Apa Itu Evaluasi Usaha? Simak Pengertian, Tujuan, dan Tahapannya
Komponen dalam Manajemen Supply Chain
Memahami arti supply chain saja tidaklah cukup, kamu juga perlu mengetahui komponen-komponen dalam manajemen supply chain.
Berdasarkan informasi yang dikutip dari IBM, ada beberapa komponen penting yang harus ada dalam manajemen supply chain, di antaranya:
1. Planning
Dalam hal ini, perusahaan perlu merencanakan dan mengelola semua sumber daya yang diperlukan untuk memenuhi permintaan pelanggan akan produk atau layanan perusahaan.
Agar perencanaan supply chain berjalan dengan baik, kamu perlu menentukan metrik untuk mengukur apakah rantai pasokan itu telah efisien, efektif, memberikan nilai kepada pelanggan, dan memenuhi tujuan perusahaan.
2. Sourcing
Sourcing merupakan sumber untuk mendapatkan bahan baku sebelum memproduksi sebuah barang.
Dalam menentukan sourcing, pastikan kamu memilih pemasok yang bisa menyediakan bahan baku sesuai dengan kebutuhan produksi.
Kemudian, tetapkan proses untuk memantau dan mengelola hubungan pemasok. Mulai dari proses pemesanan, penerimaan, pengelolaan inventaris, dan otorisasi pembayaran pemasok.
3. Manufacturing
Manufacturing bertujuan untuk mengatur kegiatan yang diperlukan dalam menerima bahan baku, membuat produk, menguji kualitas, paket untuk pengiriman dan jadwal pengiriman.
4. Delivery and Logistics
Sesuai dengan namanya, komponen supply chain ini bertujuan untuk engkoordinasikan pesanan pelanggan, menjadwalkan pengiriman, mengirim muatan, menagih pelanggan, dan menerima pembayaran.
5. Returning
Returning adalah proses pengambilan kembali produk yang cacat, berlebih, atau tidak diinginkan.
Baca Juga: Apa itu Brand Story dan Bagaimana Pengaruhnya Bagi Bisnis?
Tips Manajemen Supply Chain Bagi Bisnis
Nah, jika kamu sudah memahami arti supply chain, kamu juga perlu mengetahui tips manajemen supply chain dalam sebuah bisnis.
Salah satu cara untuk lebih meningkatkan proses supply chain ini adalah dengan menganalisis data dari mitra rantai pasokan untuk melihat di mana letak kekurangan dan bagaimana cara perbaikan yang dapat dilakukan.
Misalnya, dengan melakukan analisis data pelanggan yang memesan produk dalam jumlah banyak. Dengan begitu, kamu tetap bisa memberikan layanan sebaik mungkin sehingga pelanggan tidak kecewa.
Sementara untuk menghindari pembuangan produk yang tidak terjual, kamu bisa menggunakan strategi penetapan harga dinamis, yakni menyesuaikan biaya produk sesuai dengan permintaan.
Dengan begitu, produk kamu akan tetap terjual sehingga bisa menambah pendapatan usaha.
Untuk mendorong manajemen supply chain yang efesien bagi bisnis, kamu juga bisa memanfaatkan teknologi perangkat lunak.
Perangkat lunak analitik dapat membantu kamu dalam mengalokasikan sumber daya secara dinamis dan menjadwalkan pekerjaan berdasarkan perkiraan penjualan, pesanan aktual, dan pengiriman bahan baku yang dijanjikan.
Perusahaan pun dapat mengonfirmasi tanggal pengiriman produk saat pesanan dilakukan untuk menghindari adanya kesalahan.
Pastikan teknologi ini beroperasi secara real time dengan kesalahan minimal untuk menjaga kualitas produk dan layanan, pengiriman, biaya, pengalaman pelanggan, yang pada akhirnya bisa menguntungkan bisnis dari segi pendapatan.
Semakin baik dan efektif manajemen rantai pasokan (supply chain) dalam perusahaan, maka akan semakin baik pula reputasi bisnisnya dalam jangka panjang.
Itu dia arti supply chain, beserta jenis-jenis, hingga tips manajemennya yang bisa kamu terapkan dalam menjalankan usaha. Semoga penjelasannya mengenai arti supply chain ini bisa bermanfaat, ya.