Ada beragam istilah di dunia marketing yang mungkin masih terdengar asing bagi kamu. Namun, kamu tetap perlu memelajarinya, salah satunya lead. Apa itu lead?
Lead mengacu kepada sejumlah orang yang memiliki ketertarikan terhadap produk atau layanan yang kamu tawarkan.
Melansir Indeed, penjual maupun pemasar biasanya berusaha keras untuk membuat orang yang sudah memiliki ketertarikan dengan produk dan layanan tersebut, sehingga berubah menjadi pelanggan.
Lead merupakan aspek yang penting dalam pemasaran karena bisa memicu penjualan suatu perusahaan.
Sebaliknya, jika tim penjualan tidak memiliki lead untuk diajak bekerja sama, mereka mungkin harus menjangkau konsumen yang tidak tertarik secara aktif dengan perusahaan kamu. Cara ini tentu saja akan terasa lebih sulit.
Sementara itu, apabila kamu telah memiliki lead atau prospek yang menunjukkan ketertarikan terhadap produk atau layanan, tim penjualan hanya perlu memikat mereka untuk melakukan pembelian.
Baca Juga: Google Ads Vs Facebook Ads, Ini 4 Perbedaan dan Keunggulannya
Jenis-Jenis Lead
Foto: Freepik.com
Lead tidak hanya terbatas pada orang-orang yang memiliki ketertarikan terhadap produk atau layanan perusahaan kamu.
Namun, lead adalah bagian dari siklus hidup yang lebih luas yang diikuti konsumen saat mereka beralih dari pengunjung ke pelanggan.
Jadi, lead memiliki berbagai jenis yang dibedakan menurut kualifikasinya. Berikut berbagai jenis lead dalam bisnis berdasarkan kualifikasinya dan tahap siklus hidupnya, dikutip dari laman HubSpot.
1. Marketing Qualified Lead (MQL)
Apa itu Marketing qualified lead? Mereka terdiri dari orang sudah mengetahui dan tertarik dengan produk atau layanan perusahaanmu, tetapi mereka belum siap untuk menerima panggilan penjualan.
Biasanya, jenis lead yang satu ini diperoleh dari form yang ditautkan dalam landing page, sehingga kamu sudah memiliki beberapa informasi dan kontak pribadi.
2. Sales Qualified Lead (SQL)
Jenis lead berikutnya adalah sales qualified lead atau orang-orang yang telah memenuhi syarat penjualan.
Dalam hal ini, orang-orang tersebut telah mencari tahu tentang informasi produk atau layanan kamu secara lebih lanjut.
Kelompok ini pun lebih siap untuk membuat keputusan lanjutan, seperti melakukan transaksi pembelian pada toko kamu.
Baca Juga: Apa Itu Loyalitas Pelanggan? Ini Penjelasan dan 6 Pengaruhnya bagi Bisnis
3. Product Qualified Lead (PQL)
Apa itu Product Qualified Lead? Jenis lead yang satu ini terdiri dari orang-orang yang tertarik pada produk dan layanan kamu.
Mereka biasanya tertarik untuk melakukan percobaan produk atau layanan melalui pemberian sample atau promosi gratis.
Kemudian, mereka pun memutuskan untuk membayar produk/layanan dengan harga normal di kemudian hari.
4. Service Qualified Lead
Kelompok service qualified lead adalah mereka yang telah tertarik terhadap produk atau layanan bisnismu dan menghubungi tim penjualan untuk meningkatkan pelayanan.
Misalnya, dengan memberi tahu perwakilan layanan pelanggan bahwa mereka ingin beralih dari pelanggan biasa menjadi pelanggan setia dengan berlangganan produk atau layananmu.
Baca Juga: Apa Itu CRM? Berikut 7 Keunggulannya Untuk Bisnis
Cara Mendapat Lead
Foto: Freepik.com
Lantas, bagaimana cara mengumpulkan orang yang memiliki ketertarikan terhadap produk atau layanan yang kamu tawarkan? Berikut tips memperoleh lead yang bisa diterapkan:
1. Membuat Landing Page pada Website
Kamu bisa membuat landing page atau halaman arahan yang berisi formulir untuk mengumpulkan calon pelanggan.
Umumnya, formulir tersebut berisi data diri singkat pelanggan dan kontak pribadi mereka yang bisa dihubungi.
Ingat ya, sebaiknya kamu membuat formulir singkat dan tidak meminta data diri pelanggan secara berlebihan. Cukup nama lengkap, alamat email, atau nomor telepon saja.
Selain berisi formulir yang bisa diisi oleh pelanggan, landing page juga terdiri dari informasi mengenai produk atau layanan yang ditawarkan perusahaan.
Cara yang satu ini bisa kamu terapkan pada web jualan online dan terbukti cukup ampuh untuk mengumpulkan orang-orang yang tertarik terhadap produk jualanmu.
2. Memanfaatkan Media Sosial
Di era yang serba digital seperti saat ini, kehadiran media sosial memberikan banyak keuntungan bagi manusia, termasuk dalam hal bisnis.
Cobalah manfaatkan media sosial ini untuk mengumpulkan orang-orang yang tertarik pada produk atau layanan tokomu.
Caranya, dengan mengunggah konten promosi dan lihatlah siapa saja pengguna media sosial yang melakukan interaksi atau menunjukkan ketertarikan terhadap brand milikmu.
Selanjutnya, kamu bisa mengarahkan mereka ke web jualan online kamu untuk mengisi formulir landing page.
Dengan begitu, kamu pun akan lebih mudah dalam membagikan konten promosi melalui kontak pelanggan yang tertera. Baik itu melalui email atau nomor telepon.
Baca Juga: Proses Pertama Customer Journey: Pengertian dan Manfaatnya
3. Menerapkan Optimasi Mesin Pencari (SEO)
Cara untuk mendapatkan lead berikutnya adalah dengan mengoptimasi teknik SEO. Caranya ialah dengan meningkatkan kualitas web, sehingga memiliki peringkat tinggi di laman pencarian Google.
Dengan begitu, web jualan kamu akan lebih mudah untuk diakses pelanggan. Selain itu, kamu juga dapat mempublikasikan konten yang menarik dan berkualitas untuk mendorong lebih banyak pengunjung ke situs web.
Misalnya, kamu bisa menyediakan blog di situs web yang berisi berbagai konten terkait dengan brand dan kata kunci menarik.
Kamu pun akan mendapatkan lebih banyak traffic secara organik. Untuk memaksimalkan traffic, usahakan kamu membuat konten semenarik mungkin bagi audiens.
4. Mengadakan Webinar
Kamu juga bisa memikat banyak orang agar tertarik pada produk atau layanan yang ditawarkan melalui webinar. Cobalah buat webinar dengan tema atau topik yang mungkin memiliki banyak peminat.
Webinar ini bermanfaat untuk mendidik dan sebagai ruang diskusi bagi audiens. Jadi, pastikan kamu mengelolanya sebaik mungkin sehingga audiens berpikir bahwa perusahaan kamu merupakan ahlinya.
Selain menghadirkan pembicara dari lingkup perusahaan yang bisa menjelaskan produk atau layanan sedetail mungkin, kamu juga dapat menyertakan ahli/profesional di bidang tertentu, sehingga lebih kredibel.
Dengan mengajak mereka untuk terlibat, kamu bisa memeroleh informasi pelanggan dan kontak pribadi mereka yang bisa dihubungi sebelum atau sesudah webinar berlangsung.
Kamu pun dapat menindaklanjuti interaksi tersebut dan mengarahkan mereka pada pembelian produk atau layanan tertentu.
Baca Juga: 9 Tipe Pelanggan di Bulan Puasa yang Perlu Kamu Ketahui
5. Menggunakan Teknik Copywriting Menarik
Copywriting merupakan salah satu teknik pemasaran atau promosi suatu produk dan layanan melalui tulisan. Kamu pun bisa memaksimalkan teknik copywriting ini untuk memeroleh lead.
Umumnya, copywriting berisi pesan singkat yang menarik, sehingga audiens mau melakukan perintah yang kamu inginkan.
Misalnya, dengan mencantumkan kalimat ajakan atau promosi produk dan layanan yang kamu tawarkan.
6. Menyediakan Konten Digital
Cara mendapatkan lead berikutnya adalah dengan menyediakan konten digital yang memikat perhatian audiens.
Konten adalah cara yang bagus untuk memandu pengguna ke landing page pada website, sehingga audiens bisa memberikan data diri singkat dan kontak pribadi mereka. Konten yang menarik biasanya berisi sebuah informasi bermanfaat dan gratis bagi audiens.
Dengan konten tersebut, kamu pun bisa menambahkan tombol CTA (call to action) berupa gambar atau tulisan yang mendorong audiens untuk melakukan transaksi tertentu.
Semakin senang pengunjung dengan konten yang kamu buat, maka semakin besar kemungkinan mereka untuk mengklik ajakan CTA dan pindah ke landing page.
Selain iklan digital, iklan konvensional juga bisa membantu brand kamu dalam memeroleh lead. Misalnya, dengan membuat poster atau brosur.
Lalu, cantumkanlah alamat web kamu pada iklan fisik tersebut, sehingga audiens dapat mengunduh konten lainnya seperti worksheet, checklist, dan panduan singkat yang tersedia.
Baca Juga: Yuk, Ketahui Jenis dan 11 Manfaat Email Marketing
Itu dia penjelasan tentang apa itu lead, jenis-jenis, dan tips memerolehnya bagi keperluan bisnis. Semoga membantu!