Apakah kamu sudah paham dan mengetahui tentang apa itu grosir?
Dalam dunia bisnis, kamu mungkin sudah sering mendengar kata eceran dan grosir.
Grosir atau wholesaler adalah pihak perantara antara produsen dengan para pedagang eceran (retail).
Pedagang grosir biasanya akan membeli barang langsung dalam jumlah banyak dari produsen, dengan harga lebih rendah.
Kemudian, menjual produknya dalam jumlah besar ke pengecer.
Keuntungan yang didapatkan oleh grosir umumnya berasal dari adanya selisih harga antara harga barang yang dibeli dari pihak produsen dengan harga barang yang akan dijual ke pihak pengecer.
Pedagang grosir jarang terlibat dalam pembuatan produk yang sebenarnya, jadi mereka hanya berfokus pada distribusi produk.
Biasanya, pedagang grosir memerlukan lisensi untuk menjual produknya ke pengecer, dan produknya umumnya tidak akan tersedia bagi pelanggan dengan harga yang sama dengan pengecer.
Hal ini karena pengecer mendapatkan untung dengan menaikkan harga yang mereka bayarkan ke grosir.
Seorang pedagang grosir bisa saja merupakan spesialis dalam satu produk atau dalam kategori produk tertentu.
Tetapi, mereka juga bisa menawarkan banyak jenis barang untuk dijual kepada siapa pun.
Baca Juga: 4 Tips Membuka Outlet Bisnis yang Perlu Diketahui
Beda Grosir dan Eceran
Setelah tahu apa itu grosir, kamu juga perlu tahu perbedaan pedagang grosir dengan eceran. Pedagang grosir biasanya arang dengan kuantitas yang banyak dan harga yang murah.
Sedangkan pedagang eceran menjual barang pada konsumen tingkat akhir dalam jumlah yang kecil dengan harga yang relatif lebih tinggi dari penjual grosir.
Pedagang grosir akan menciptakan hubungan antara pihak produsen dengan pedagang eceran. Sementara pengecer menciptakan hubungan antar pihak grosir dan pelanggan.
Perbedaan lainnya dapat dilihat dari harga. Harga grosir pasti akan selalu lebih rendah daripada harga eceran.
Tentu saja, untuk menjadi pedagang grosir, kamu membutuhkan modal yang jauh lebih banyak dibanding menjadi pedagang eceran.
Jika pedagang eceran membutuhkan toko fisik dengan lokasi yang strategis, pedagang grosir tidak memerlukan hal ini.
Baca Juga: Ini 17 Grosir Barang yang Cepat Laku, Apa Saja?
Jenis-Jenis Pedagang Grosir
Sebenarnya, ada banyak sekali jenis pedagang grosir dalam dunia bisnis.
Namun, setidaknya ada 3 jenis grosir yang dibedakan berdasarkan dengan jenis barang yang dijual, luas daerah, dan lapangan kegiatannya.
Berikut penjelasan lebih lengkapnya, dikutip dari Bussines Management Ideas.
1. Jenis Grosir Berdasarkan Barang yang Dijual
Berdasarkan barang yang dijual, pedagang grosir dibagi menjadi beberapa jenis, yakni:
- The Specialist Wholesaler
Sesuai dengan namanya, pedagang grosir yang satu ini hanya menjual beberapa barang tertentu saja.
Pedagang grosir pun akan mengkhususkan diri pada barang dagangan terbatas atau bahkan barang dagangan tunggal. Mereka tidak menyimpan stok berbagai barang dagangan.
Misalnya, jika mereka berurusan dengan bahan makanan, mereka tidak menyimpan beberapa barang makanan, tetapi hanya menjual teh atau kopi sebagai spesialisasinya.
Jadi, pedagang grosir ini sangat mengetahui secara spesifik tentang barang yang mereka jual.
- The General Line Wholesaler
Berikutnya, ada the general line wholesaler atau pedagang grosir yang menjual berbagai jenis barang.
Pedagang grosir specialist biasanya akan memilih lini tertentu, seperti bahan makanan, obat-obatan, peralatan listrik, tekstil, dan lainnya.
Pada lini tertentu yang mereka pilih, mereka akan menjual sejumlah merek dan varietas.
2. Jenis Grosir Berdasarkan Luas Daerah Usaha
Jika dilihat berdasarkan luas daerah usahanya, pedagang grosir dibagi menjadi:
- The Regional Wholesaler
Merupakan pedagang grosir yang mempunyai luas daerah pemasaran untuk semua wilayah di dalam suatu provinsi ataupun negara bagian tertentu.
Dalam beberapa kasus, mereka juga memperluas operasi mereka ke negara bagian terdekat.
- The Local Wholesaler
Pedagang grosir lokal adalah grosir yang memiliki luas daerah dalam satu kota tertentu saja, seperti tingkat kotamadya, kabupaten, atau karesidenan.
Pedagang grosir jenis ini biasanya akan menjual barang ke pengecer lokal saja.
- The National Wholesaler
Jenis pedagang grosir yang satu ini memiliki toko grosir yang mempunyai luas daerah pemasaran untuk semua wilayah di dalam suatu negara.
Pedagang grosir nasional mempunyai kantor pusat di tempat yang strategis dan mendistribusikan barang-barang hingga seluruh negeri.
Melalui kantor dan gudang mereka yang tersebar jauh dan luas.
- The International Wholesalers
Pedagang grosir ini bergerak dalam perdagangan impor dan ekspor.
Beberapa dari mereka mungkin hanya berurusan dengan perdagangan impor atau perdagangan ekspor, sementara beberapa dari mereka mungkin menangani kedua jenis perdagangan tersebut.
Pedagang grosir hanya berurusan dengan perdagangan impor, mengimpor barang dari berbagai negara dan menyimpannya di gudang mereka.
Dari gudang-gudang ini, barang-barang tersebut kemudian dikirim ke pengecer yang berbeda.
Pedagang grosir hanya berurusan dalam perdagangan ekspor, mengumpulkan barang-barang dari produsen di dalam negeri dan kemudian mengekspor barang-barang ini ke luar negeri.
Baca Juga: 5 Tips Membangun Usaha Grosir Sembako, Omzetnya Bisa Jutaan!
3. Jenis Grosir Berdasarkan Lapangan Kegiatan
Sementara itu, berdasarkan lapangan kegiatannya, pedagang grosir dibagi menjadi:
- The Service Wholesaler
Merupakan grosir yang jenis kegiatan usahanya secara murni dan penuh melakukan aktivitas pembelian serta penjualan yang umumnya dilakukan oleh suatu grosir.
- The Whole Collector
Apa itu grosir whole collector? Ini merupakan pedagang grosir yang bergerak dalam menghimpun barang tertentu untuk keperluannya sendiri atau karena pesanan dari pihak lain.
- The Limited Function Wholesaler
Jenis grosir ini adalah grosir yang hanya bisa melakukan sebagian jasa dari apa yang seharusnya dilakukan oleh pihak grosir secara penuh.
- Truck Wholesaler/Truck Jobber/Wagon Jobber
Adalah pedagang grosir yang melakukan kegiatan penjualan barang dagang dengan cara memberikan suatu jasa layanan pengiriman barang.
Pedagang grosir ini biasanya mengkhususkan diri dalam mengirimkan produk seperti makanan siap saji, perlengkapan mandi, permen, dan lain-lain yang mereka simpan di truk mereka sendiri.
- Cash Carry Wholesaler
Dalam jenis ini, pedagang grosir melakukan aktivitas penjualan barang dagang secara tunai dan tidak bisa memberikan jasa layanan antar barang pada konsumennya.
- Drop Shipment Wholesaler/Dropshipper
Apa itu pedagang grosir dropshipper?
Mereka adalah grosir yang melakukan aktivitas penjualan barang dan pengiriman barang secara langsung dari produsen ke pembeli.
Pedagang grosir ini beroperasi di industri curah dan tidak memiliki persediaan.
Jadi, pedagang grosir ini memang membeli produk yang mereka jual, tetapi tidak benar-benar menangani, menyimpan, atau mengirimkannya.
Ketika mereka menerima pesanan dari grosir, pengecer, atau pengguna bisnis lainnya, mereka memilih produsen yang langsung mengirimkan barang dagangan ke pelanggan.
Kepemilikan dan risiko ditanggung oleh pengirim barang sejak pesanan diterima hingga saat dikirimkan ke pelanggan.
Karena dropshipper tidak harus menangani produk, biaya operasional mereka lebih rendah.
- Mail Order Wholesaler
Pedagang grosir yang satu ini melakukan aktivitas penjualan barang dagangan dengan memesan menggunakan pos.
- Manufacture Wholesaler
Pedagang grosir manufacture melakukan aktivitas penjualan barang dagangan dengan bertindak sebagai pemasok keperluan industri.
Nah, itulah pengertian tentang apa itu grosir, perbedaannya dengan eceran, serta jenis-jenis pedagangnya.
Semoga informasi ini membantu!