Apa itu CPA? Ia adalah singkatan dari cost per acquisition. Ini merupakan metrik pemasaran sekaligus model pembayaran iklan online.
Platform jasa pemasangan iklan setidaknya memberikan tiga opsi untuk kamu pilih ketika mau memasang iklan online. Ada CPA, CPC (cost per click), dan CPM (cost per mile).
Apa itu CPA dan bagaimana keunggulannya untuk bisnis, semuanya akan dibahas dalam artikel ini.
Baca Juga: Yuk, Ketahui Cara Menggunakan Google Keyword Planner!
Apa Itu CPA?
Foto: Freepik.com
Cost per acquisition atau CPA, merupakan metrik pemasaran terkait iklan online yang mengukur biaya kumulatif pelanggan yang mengambil tindakan (action) mengarah ke konversi.
Konversi biasanya identik dengan penjualan. Namun, sejumlah tindakan seperti klik, unduh, atau instal software atau aplikasi, dapat dihitung sebagai konversi juga.
Sering kali CPA menjadi pilihan banyak pemasang iklan karena kamu hanya membayar untuk hasil yang langsung kamu dapatkan.
Kamu pun dapat membandingkan performanya pada berbagai marketing channel, misalnya kamu sedang menjalankan campaign di Facebook dan Google secara bersamaan.
Adapun rumus untuk menghitung nilai CPA, yaitu dengan membagi total biaya campaign dengan jumlah koversi. Contohnya kamu memiliki bujet Rp1.000.000,- untuk campaign iklan online yang mengarahkan ke tautan situs e-commerce milikmu.
Setelah campaign iklan berakhir, ternyata ada 20 penjualan yang terjadi di situs e-commerce. Menghitung CPA untuk campaign ini yaitu dengan membagi Rp1.000.000,- dengan 20 konversi ini. Maka nilai CPA-nya adalah Rp50.000,-.
Namun, bagaimana menentukan apakah nilai CPA ini sudah ideal atau terlalu tinggi? Jika terlalu tinggi, tentu merugikan bisnismu.
Ada cara untuk mengetahui nilai CPA sudah ideal atau tidak, yakni dengan mengetahui CLV atau customer lifetime value. CLV mewakili jumlah total uang yang kemungkinan akan dibelanjakan oleh pelanggan tertentu selama hubungan seumur hidupnya di situs e-commerce milikmu.
Dengan mengetahui nilai CLV untuk setiap pelanggan, kamu dapat memastikan bahwa kamu tidak membayar lebih untuk mendapatkan pelanggan melalui CPA. Jika dibandingkan dengan nilai pengeluaran pelanggan untuk bisnismu.
CLV juga dapat menjadi patokan bagimu tentang marketing channel mana yang paling efektif untuk bisnismu. Oleh karena itu, kamu harus memastikan bahwa nilai CLV lebih besar dari CPA untuk setiap marketing channel.
Baca Juga: 3 Cara Membuat Iklan di Google Maps dengan Gratis
Mengapa CPA Penting?
Setelah mengetahui apa itu CPA, kamu perlu tahu mengapa CPA itu penting. Sebagai metrik pemasaran CPA dapat membantu bisnismu mengukur ROI atau return on investment.
Sebesar apapun pendapatanmu, mengukur hasil pemasangan iklan dari Google Ads, Facebook, Instagram, dan sebagainya penting untuk dilakukan.
Ini untuk melihat apakah pemasangan iklan di saluran-saluran tersebut membuahkan pendapatan bagimu secara efisien.
Adapun metrik lainnya, seperti bounce rate atau jumlah unique visit per laman, bisa menjadi indikator keberhasilan. Namun, kedua metrik tersebut tidak terkait langsung dengan jumlah uang yang kamu dapatkan.
CPA berbeda dengan metrik lainnya, karena CPA merupakan metrik finansial. Kamu dapat mengetahui pengaruh langsung campaign bisnismu terhadap pendapatan.
Lalu, bagaimana peruntukan CPA? Kapan saat yang tepat untuk menggunakan CPA? Biasanya CPA digunakan pada medium marketing berbayar berikut ini:
1. CPC
CPC sering kali juga digunakan untuk pemasangan iklan di mesin pencari. Dalam hal ini, pengiklan menggunakan platform Google Ads untuk menargetkan pengguna mesin pencari yang sedang mencari barang dan jasa.
Setiap campaign yang menggunakan CPC, bertujuan untuk menghasilkan konversi sebanyak mungkin. Pendekatan ini menciptakan CPA atau biaya per akuisisi yang lebih rendah dan membantu bisnis tetap menguntungkan.
2. Iklan Displai
Iklan displai merupakan jenis pemasaran online dengan menggunakan banner atau menampilkan displai di situs web atau platform lainnya. Ada materi gambar atau video yang digunakan dalam iklan displai.
Biasanya, iklan displai dapat dilihat di blog dan portal berita dengan logo Google Adsense di sudut atas. Tidak hanya Google Adsense, tetapi banyak platform lain yang juga menawarkan penempatan iklan displai seperti ini.
Tujuan dari iklan displai, yaitu menempatkan iklan secara strategis di situs web atau platform yang menghasilkan pelanggan dari target audiens idealmu. Pendekatan ini dapat mengonversi pendapatan tinggi dengan biaya lebih rendah. Ini tentu menurunkan biaya CPA.
Baca Juga: 7 Cara Membuat Website AMP dengan Mudah
3. Affiliate Marketing dan Influencer Marketing
Affiliate marketing merupakan strategi pemasaran di mana si pemasar mendapatkan komisi dari kegiatan mempromosikan produk atau layanan bisnis lain.
Tujuan dari affiliate marketing adalah mempromosikan produk atau jasa di berbagai situs lain yang mendorong audiens untuk melakukan tindakan.
Ketika terjadi pembelian, pemasar mendapatkan komisi dan bisnismu mendapatkan konversi. Di sinilah CPA dihitung.
Ada pun influencer marketing sebenarnya tidak berbeda jauh dengan affiliate marketing. Bedanya, influencer menggunakan media sosial untuk mempromosikan produk atau jasa bisnismu kepada audiens.
Affiliate marketing dan influencer marketing menjadi cara yang bagus untuk meminimalkan CPA.
4. Pemasaran Melalui Media Sosial
Melakukan pemasaran melalui media sosial bertujuan untuk memaksimalkan tayangan dan klik sebanyak mungkin menuju situs e-commerce milikmu. Media sosial juga digunakan untuk campaign berbayar.
Sangat penting bagimu untuk membuat CPA tetap rendah pada campaign media sosial. Pasalnya, campaign di media sosial dapat cepat menghabiskan banyak uang dan dihitung berdasrkan jumlah tayangan.
Kamu pun harus melacak dari sekian tayangan di media sosial dalam rentang waktu tertentu, ada berapa konversi yang kamu dapatkan. Jika kamu melakukan campaign dengan cermat, kamu dapat menurunkan CPA.
Baca juga: 4 Cara Membuat Workflow Kerja Tim dalam Bisnismu
Keunggulan CPA
Setelah tahu apa itu CPA dan kamu tertarik menggunakan model CPA untuk mempromosikan situs e-commerce-mu, ada beberapa keunggulan dan manfaat CPA yang perlu kamu ketahui. Berikut ini daftarnya.
1. Dapat Memperluas Audiens Bisnismu
Salah satu keunggulan menggunakan CPA, yaitu CPA dapat dengan cepat memperluas audiensmu. Kamu dapat bekerja sama dengan influencer atau affiliate marketer, lalu menampilkan produk atau merekmu kepada lebih banyak audiens.
Hal ini tentunya berpotensi memperluas basis pelangganmu. Metode ini sangat efektif jika kamu mau mencoba segmentasi pasar baru.
2. Meningkatkan Reputasi Merek
Selain menambah pelanggan baru, bekerja sama dengan influencer dan affiliate marketer juga dapat meningkatkan reputasi dan pengakuan orang terhadap merekmu. Hal ini dapat memperkuat merekmu di lini bisnis terkait untuk bersaing dengan kompetitor.
Pemasaran CPA dapat secara positif memengaruhi penjualan dan kehadiran bisnismu secara digital. Kepercayaan konsumen pun dapat meningkat terhadap keseluruhan merek dan rangkaian produk atau jasamu.
3. Sangat terjangkau
Salah satu keunggulan lain model pemasaran CPA, yaitu harganya yang terjangkau. Metode CPA menjadi cara mudah bagi perusahaan dari berbagai ukuran untuk terlibat dengan prospek baru.
Kamu dapat meningkatkan ROI pemasaranmu dengan CPA. Jadi, tak perlu lagi menghabiskan uang untuk campaign iklan online yang dihitung berdasarkan tayangan dan klik, tetapi tidak ada tindakan dari pengunjung yang terjadi.
Baca Juga: Ingin Pembeli Tak Batalkan Keranjang Belanja Online Shop? Simak 5 Tipsnya!
4. Berisiko Rendah
Pemasaran berbasis CPA merupakan teknik pemasaran berbasis kinerja. Risikonya sangat rendah, baik bagi bisnismu maupun mitra afiliasi.
Kamu hanya mengeluarkan uang jika pemasaran yang dilakukan mitramu menghasilkan konversi. Mitra afiliasi pun jadi lebih kreatif dalam melakukan pemasaran agar mereka mendapatkan komisi mereka.
Demikian penjelasan mengenai apa itu CPA. Semoga bermanfaat!