Besar kecilnya margin dalam bisnis salah satunya ditentukan oleh vendor yang kamu pilih.
Jika kamu mampu memilih penjual atau pemasok (vendor) yang tepat, baik secara layanan, kualitas barang, hingga harga yang ditawarkan, usaha kamu pun juga semakin meningkat dengan pesat.
Proses pemilihan pemasok produk atau jasa bisa menjadi pekerjaan yang sangat rumit dan emosional jika kamu tidak memahami bagaimana caranya.
Baca Juga: 6 Cara Agar Marketplace Facebook Dilihat Banyak Orang
Tips dan Cara Memilih Vendor
Foto: Freepik.com
Oleh karena itu, berikut ini beberapa tips dalam memilih vendor bagi usaha yang bisa kamu terapkan.
1. Melihat Keunggulan yang Dimiliki Vendor
Agar dapat melihat keunggulan penjual/pemasok yang akan kamu pilih, buatlah daftar layanan yang mereka tawarkan.
Kemudian, bandingkan dengan vendor lainnya. Dengan begitu, kamu dapat melihat keunggulan apa yang dimiliki vendor tersebut dibanding vendor yang lain.
Selain itu, sebagai langkah awal, tentukan vendor berdasarkan harga murah yang mereka tawarkan. Lihatlah apakah harga tersebut sangat berpengaruh terhadap kualitas layanan yang mereka berikan.
Usahakan kamu bisa mendapatkan nilai maksimum dengan biaya serendah mungkin.
Oleh karena itu, tentukan beberapa pilihan penjual/pemasok untuk kemudian kamu seleksi kembali untuk mendapatkan vendor terbaik.
Waspadalah terhadap vendor yang menawarkan perkiraan biaya yang jauh lebih rendah daripada yang lain. Sebab, kamu mungkin akan menerima produk atau layanan yang kurang dari yang dapat seharusnya.
Kamu juga mungkin akan membayar lebih dari perkiraan biaya di luar bagian dari penawaran. Pahami jika vendor bermaksud untuk menambahkan biaya tambahan perjalanan, biaya administrasi, atau biaya pemeliharaan.
Selalu baca tulisan kecil dalam dokumen penawaran yang diberikan pemasok barang/jasa. Di situlah, kamu mungkin menemukan beberapa biaya tambahan atau biaya tersembunyi.
Saat merekrut vendor untuk layanan/jasa, tanyakan tentang pelatihan karyawan. Karyawan layanan harus menerima pelatihan untuk memastikan mereka memberikan tingkat layanan yang sesuai keinginan.
Jika penyedia layanan atau jasa tidak terlalu menekankan pelatihan, kamu mungkin perlu berpikir keras sebelum memilihnya.
Jadi, pastikan untuk memilih vendor dengan cermat, ya.
Baca Juga: 9 Tips Fotografi Produk untuk Hasil Terbaik, Catat!
2. Menyediakan Solusi dari Berbagai Masalah
Saat pertama kali memilih vendor, perhatikan apakah mereka hanya menawarkan, menyediakan, atau bahkan bisa menjamin penanganan masalah yang akan kamu hadapi?
Jika memang penjual/pemasok tersebut tidak bisa memberikan jaminan atau layanan untuk menangani masalah kamu, sebaiknya pilih penyedia yang lain.
Sebab, salah satu fungsi dari vendor adalah untuk memberikan solusi bagi permasalahan yang mungkin timbul di tengah perjalanan usaha kamu.
Salah satu ciri dari penjual/pemasok yang bisa memberikan jaminan penyelesaian masalah adalah adanya customer service yang memberikan layanan baik dan berkualitas.
Selain itu, lancarnya komunikasi antara kamu dan CS vendor menjadi indikasi lancarnya hubungan kerja sama.
3. Mendengarkan Pendapat
Tidak semua orang dapat menerima pendapat orang lain dengan mudah. Namun, dalam memilih vendor, kamu harus mendengarkan pendapat orang lain.
Bahkan, sangat disarankan bagi kamu untuk bertanya pada orang-orang sekitar tentang apa yang kamu butuhkan. Pemasok barang/jasa yang baik tentu akan mendapatkan testimoni yang banyak dan baik.
Sebab, pelanggan yang sudah dilayaninya pasti akan memberikan tanggapan positif atas apa yang sudah mereka lakukan.
Jadi, jika memungkinkan, mintalah untuk melihat contoh pekerjaan vendor sebelumnya. Misalnya, jika kamu akan menyewa perusahaan untuk merombak ruang kantor, mintalah daftar proyek lain yang telah mereka selesaikan dan lakukan kunjungan lapangan untuk melihat apakah pekerjaan yang telah selesai memenuhi harapan.
Sebagian besar organisasi terkemuka, kecuali mereka baru memulai, harus memiliki referensi dan rekam jejak yang terbukti dalam mencapai dan melampaui harapan.
Minta juga referensi penjual/pemasok dari orang-orang yang pendapatnya kamu percayai. Kemudian tanyakan kepada pelanggan tersebut tentang pengalaman mereka dalam menggunakan vendor.
Selain itu, manfaatkan grup jaringan profesional tempat kamu berada. Misalnya, dengan menanyakan kepada orang-orang di organisasi yang kamu ikuti.
Dari mulut ke mulut selalu merupakan cara yang bagus untuk menemukan penjual/pemasok. Orang-orang akan berbagi pendapat yang jujur dan sering kali memiliki jawaban atas kebutuhan kamu berdasarkan pengalaman serupa.
Apabila tidak menemukan referensi langsung dari orang lain, kamu bisa mencari tahu melalui internet. Di zaman digital seperti ini, kamu dapat dengan mudah dalam menemukan berbagai informasi.
Orang-orang yang memiliki pengalaman pelanggan yang buruk dapat melampiaskannya secara online. Maka, pencarian di internet dapat mengungkap umpan balik semacam ini.
Kamu bisa melakukan pencarian Google dengan cara mengetik “ulasan [nama vendor]” dan lihatlah komentar baik dan buruk dari pelanggan sebelumnya.
Semakin banyak testimoni dari pelanggan yang positif muncul, semakin bonafide juga vendor tersebut. Perusahaan dengan reputasi layanan pelanggan seperti itu kemungkinan besar akan bekerjasama dengan baik.
Pencarian internet dengan mengetik “berita [nama vendor]” di mesin pencarian juga dapat menghasilkan banyak informasi perusahaan. Baik yang positif (misalnya, keterlibatan amal) dan negatif (contohnya, artikel surat kabar tentang tuntutan hukum).
Baca Juga: Cara Membuat Barcode Produk di Laptop dan Ponsel Pintar
4. Memberikan Beberapa Pertanyaan Kunci
Ini merupakan langkah terakhir sebelum kamu menentukan sebuah penjual/pemasok bagi usaha kamu. Cobalah untuk bertanya pada diri sendiri dengan beberapa pertanyaan berikut:
- Apakah vendor yang kamu pilih bisa bertahan lama melakukan kerja sama dengan kamu? Pastikan jawaban dari pertanyaan ini. Jangan sampai mereka meninggalkan kamu disaat kamu sangat bergantung kepadanya. Sebab, itu jelas merugikan bagi usaha kamu. Bisa jadi, kamu akan gulung tikar jika tidak bisa pertanyaan ini diabaikan.
- Apakah vendor yang kamu pilih bisa melakukan inovasi terhadap produk atau layanan yang mereka berikan? Jika iya, jelas usaha kamu pun akan ikut berkembang seiring dengan inovasi yang mereka berikan.
- Apakah vendor yang kamu pilih mampu memberikan harga yang bersaing dengan vendor lain. Dalam hal ini, bukan berarti kamu selalu memilih harga yang murah. Namun, pilihlah vendor yang memberikan harga bersaing dengan barang berkualitas.
- Apakah vendor yang kamu pilih memberikan fitur yang fleksibel sesuai kebutuhan kamu?
- Jaga hubungan baik dengan vendor.
Beberapa pertanyaan di atas akan membantu kamu memilih vendor yang tepat.
Apabila kamu telah menjalin kerja sama dengan pemasok barang/jasa, pastikan untuk menjaga hubungan tetap baik.
Dikutip dari Thriving Small Bussiness, hal ini untuk berjaga-jaga, siapa tahu kamu akan membutuhkan mereka kembali di lain waktu.
Jadi, manfaatkan pengalaman dan hubungan yang sudah ada dan peliharalah untuk jangka waktu ke depan.
Jika tidak demikian, kamu bisa saja dimanfaatkan karena terkadang, penjual/pemasok akan menaikkan harga setelah menjalankan bisnis selama beberapa tahun.
Jaga agar hubungan tetap profesional dan lakukan penawaran ulang setiap beberapa tahun untuk memastikan kamu mendapatkan nilai bisnis terbaik untuk setiap uang yang telah kamu keluarkan.
Baca Juga: 6 Strategi Negosiasi Bisnis yang Ampuh untuk Capai Kesepakatan
Nah, itulah beberapa tips dalam memilih vendor untuk bisnis. Ingat, kamu harus pastikan bahwa penjual/pemasok yang kamu pilih dapat dipercaya agar rahasia usaha tidak disebar ke pesaing bisnis lainnya. Semoga bermanfaat!