Low Tuck Kwong menggeser posisi Hartono bersaudara sebagai orang terkaya di Indonesia. Berikut profil lengkapnya!
Dalam daftar Forbes Real-Time Billionaires per 26 Desember 2022, Low Tuck Kwong menempati peringkat pertama sebagai orang terkaya di Indonesia.
Ia mencatatkan kekayaan bersih senilai US$26,4 miliar atau sekitar Rp412 triliun (asumsi kurs Rp15.631 per dolar AS).
Nilai tersebut melampaui kekayaan Budi Hartono dan Michael Hartono di posisi kedua dan ketiga dengan total kekayaan masing-masing US$22,3 miliar dan US$21,4 miliar.
Hartono bersaudara juga menempati posisi ke-67 dan 71 sebagai orang terkaya di dunia. Dalam data yang dirilis oleh Forbes itu, kekayaan Low Tuck Kwong meningkat hingga 7,41 persen.
Kekayaan Low Tuck Kwong juga melampaui harta CEO Softbank Masayoshi Son (US$ 22,9 miliar) dan CEO Alibaba Jack Ma (US$ 22,7 miliar). Keduanya menempati peringkat 65 dan 66 dalam daftar orang terkaya di dunia.
Nilai kekayaan Low Tuck Kwong mengalami peningkatan karena kenaikan harga batu bara.
Namun, Hartono bersaudara masih menempati peringkat pertama dengan total kekayaan gabungan mencapai US$47,7 miliar usai membawa e-commerce Blibli masuk ke Bursa Efek Indonesia.
Baca Juga: Mohammed bin Salman: Biografi, Kekayaan, dan Bisnisnya
Sepak Terjang Low Tuck Kwong
Low Tuck Kwong lahir pada 17 April 1948. Ia merupakan pebisnis asal Singapura yang telah menjadi Warga Negara Indonesia. Ia dijuluki sebagai raja batu bara karena memiliki perusahaan tambang Bayan Resources.
Sejak usia 20 tahun, Ia sudah bekerja di perusahaan konstruksi milik ayahnya. Ia pindah ke Indonesia tahun 1972 dan mendirikan PT Jaya Sumpiles Indonesia pada tahun 1973.
Pada tahun 1988, Ia melebarkan sayap bisnisnya ke sektor pertambangan batu bara dan menjadi kontraktor tambang.
Pada tahun 1997, Ia membeli tambang batu bara melalui PT Gunungbayan Pratamacoal. Ia membeli tambang batu bara pertamanya setelah lima tahun menjadi WNI.
Pada tahun 2004, Low Tuck Kwong mendirikan Bayan Resources. Lalu pada 2008, Bayan Resources menjadi perusahaan batu bara terbesar ke-8 di Indonesia dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Ia mengaku ‘sangat beruntung’ kala menekuni bisnis konstruksi pada 1973. Saat itu, Ia mendapatkan proyek pertamanya saat masih berusia 25 tahun.
Pekerjaan pertamanya adalah menyelesaikan pekerjaan dasar untuk sebuah pabrik es krim di Ancol, Jakarta Utara.
Pada saat itu, Ia bertemu dengan Liem Sioe Liong alias Sudono Salim, pendiri Grup Salim. Liem merupakan pemilik pabrik tepung Bogasari yang lokasinya berdekatan dengan pabrik es krim.
Saat itu, Liem mengajak Low untuk bekerja sama. Liem dan putranya Anthoni Salim banyak membantu Low dalam bisnisnya.
Menariknya lagi, Low juga dikenal sebagai pecinta binatang. Ia memiliki sebuah kebun binatang di Kalimantan dengan puluhan hewan eksotis, termasuk burung merak dan beruang madu.
Selain memiliki perusahaan tambang, Low juga menempati jabatan penting di perusahaan energi Singapura Metis Energy, serta memiliki kepentingan di The Farrer Park Company, Samindo Resources, dan Voksel Electric.
Ia juga mendukung SEAX Global dengan membangun sistem kabel bawah laut untuk konektivitas internet di Singapura, Indonesia, dan Malaysia.
Ia juga menjadi salah satu donatur untuk program beasiswa di Universitas Indonesia dengan donasi mencapai Rp50 miliar.
Baca Juga: Sumber Kekayaan Sisca Kohl yang Baru Dinikahi Jess No Limit
Daftar Terbaru Orang Terkaya di Indonesia
Berikut daftar orang terkaya di Indonesia versi Forbes per 26 Desember 2022:
- Low Tuck Kwong Rp412,7 triliun
- Budi Hartono Rp348,6 triliun
- Michael Hartono Rp334,5 triliun
- Sri Prakash Lohia Rp118,8 triliun
- Chairul Tanjung Rp78,2 triliun
- Prajogo Pangestu Rp78,2 triliun
- Keluarga Tahir Rp64,1 triliun
- Djoko Susanto Rp61 triliun
- Theodore Rachmat Rp51,6 triliun
- Martua Sitorus Rp48,5 triliun
Itulah penjelasan tentang profil Low Tuck Kwong dan daftar terbaru orang terkaya di Indonesia.