Tren belanja online di Indonesia tampaknya tetap bergairah meski pandemi sudah mereda. Berikut kilas baliknya!
Belanja online merupakan sebuah tren yang meningkat dari tahun ke tahun. Hal tersebut ditopang oleh kemudahan transaksi yang disediakan oleh berbagai macam platform.
Ditambah, kondisi pandemi membuat banyak orang lebih nyaman belanja dari rumah. Untuk beberapa orang yang baru pertama kali mencoba, tentu ini menjadi metode belanja yang menarik dan efisien.
Disaat banyak toko offline yang tutup dan dibatasinya kegiatan di luar rumah, peran situs belanja online sangat membantu. Pada akhirnya, tren belanja ini menjadi kebiasaan baru.
Sebab, masyarakat umumnya sudah cukup nyaman dengan sistem belanja online. Menurut data SIRCLO, sebanyak 17,5% masyarakat telah berpindah dari berbelanja offline menjadi belanja online.
Peningkatan pelanggan yang berbelanja online juga cukup besar. Dari semula yang hanya 11%, meningkat menjadi 25% pada tahun 2021.
Menurut Semrush, pergeseran perilaku berbelanja ini juga dipengaruhi oleh perkembangan e-commerce dan ditutupnya toko fisik selama pandemi.
Merangkum dari berbagai sumber, berikut tren belanja online di Indonesia sepanjang tahun 2022!
Baca Juga: Harbolnas atau Hari Belanja Online Nasional, Begini Sejarahnya
Tren Belanja Online Tetap Disukai Meski Pandemi Mereda
Menurut survei yang dilakukan oleh Dataindonesia.id pada periode 25 Agustus-10 September 2022, frekuensi belanja online di Indonesia rupanya masih cukup tinggi.
Berdasarkan hasil survei, mayoritas responen (43,2%) mengatakan bahwa frekuensi belanja online mereka tidak mengalami perubahan dibandingkan ketika kasus Covid-19 masih tinggi (PPKM Darurat).
Bahkan, sebanyak 37,7% responden mengakui bahwa frekuensi belanja online mereka semakin meningkat. Sementara sisanya (19,1%), mengatakan bahwa mereka semakin jarang belanja online.
Tak hanya itu, menurut riset yang dilakukan oleh Research and Markets, pasar di Indonesia berpotensi tumbuh 19% sepanjang tahun 2022. Proyeksi itu diperoleh dari hasil Q2 2022 B2C e-Commerce Survey.
Lembaga riset tersebut juga mengungkapkan bahwa Indonesia akan menjadi salah satu kekuatan ekonomi digital di kawasan Asia Tenggara, dengan menguasai 40% pangsa pasar dalam kawasan.
Secara umum, ada beberapa alasan mengapa belanja online dan kegiatan ekonomi digital lebih disukai, yaitu:
1. Tak Perlu Keluar Rumah
Alasan tren belanja online lebih disukai yang pertama adalah tidak perlu repot-repot datang ke toko fisik secara langsung.
Belanja dari rumah merupakan langkah aman untuk meminimalisir diri dari paparan Covid-19.
Dengan berdiam diri di rumah bermodal handphone, konsumen bisa membeli barang, membayar menggunakan m-banking, memilih jasa pengiriman barang, dan semua kemudahan belanja online bisa didapatkan tanpa bepergian.
Baca Juga: 2 Cara Belanja di TikTok Shop, Nggak Perlu Keluar Aplikasi!
2. Banyak Promo
Alasan belanja online sekaligus salah satu daya tariknya adalah banyaknya promo menarik.
Promosi yang ditawarkan marketplace, website, atau platform lainnya bisa membuat banyak orang tergiur. Promosinya pun beragam jenisnya. Ada yang sifatnya potongan harga, kode voucher, cashback, dan lainnya.
Apalagi untuk event tertentu seperti Harbolnas, momentum ini banyak dimanfaatkan konsumen untuk berburu barang dengan beragam jenis promo menarik.
Baca Juga: 7 Jenis E-Commerce Berdasarkan Model Bisnisnya
3. Menghindari COVID-19
Sebenarnya sudah dari beberapa tahun terakhir belanja online menjadi tren belanja yang marak terjadi. Akan tetapi, adanya Covid-19 membuat belanja online semakin meningkat pesat.
Selain itu, para pelaku usaha pun mencoba mewadahi kekhawatiran konsumen dengan membuat toko online. Sehingga keinginan konsumen untuk menghindari COVID-19 didukung oleh para pelaku bisnis yang membuatkan akses secara online.
Dengan begitu, konsumen bisa tetap berbelanja dan terhindar dari COVID-19.
4. Relatif Lebih Murah
Alasan belanja online disukai banyak konsumen sebab merasa belanja online selain mudah dan efektif, metode belanja ini juga diyakini lebih murah dari belanja langsung ke toko fisik.
Anggaplah jika membeli barang elektronik di toko fisik akan terasa lebih mahal dibandingkan secara online. Banyak toko online menawarkan produk yang bagus serta murah dikantong.
5. Banyak Pilihan
Saat belanja langsung ke toko fisik, ada kalanya konsumen tidak menemukan produk yang dicari. Entah itu stok sedang habis atau memang tidak tersedia.
Permasalahan ini merupakan jawaban yang tepat jika belanja secara online. Konsumen bisa mencari produk dengan banyak pilihannya.
Baca Juga: Ini 5 Cara Menghindari Penipuan Belanja Online, Jangan Mudah Tergiur Harga Murah!
Perilaku Belanja Online Tahun 2022
Tren belanja online memang tetap bergairah sepanjang tahun 2022. Menurut hasil survei yang dilakukan JakPat, 85% orang Indonesia berbelanja bahan makanan dan kebutuhan harian di toko fisik.
Akan tetapi, sebanyak 58% responden memilih berbelanja produk fashion secara online. Data ini bisa menjadi catatan yang menarik bagi pelaku usaha dalam industri fashion.
Mengutip dari Katadata, survei itu melibatkan 1.420 responden yang berbelanja online pada semester 1 2022, yang mana 59% diantaranya berada di pulau Jawa (termasuk Jakarta).
Sementara itu, untuk berbelanja gadget dan produk elektronik sebanyak 47% (online) dan 24% (offline). Produk kecantikan 43% (online) dan 45% (offline), produk kesehatan & kebersihan 33% (online) dan 43% (offline), perabotan 24% (online) dan 39% (offline).
Selain itu, ada juga perlengkapan anak dengan perbandingan 18% (online) dan 13% (offline), serta produk rekreasi 10% (online) dan 8% (offline).
Tokopedia juga merilis data “Online Shopping Trends Across Indonesia Throughout Q2 2022”.
Dikutip dari situs resminya, Tokopedia Head of External Communications Ekhel Chandra Wijaya mengatakan, produk kesehatan, FnB, home and living, perawatan diri, dan otomotif masuk dalam kategori produk terpopuler hingga Q2 2022.
Beberapa contoh produk terlaris tersebut adalah tisu, masker wajah, obat herbal, buah-buahan, susu bubuk, minyak goreng, sprei, parfum, vitamin, serum, dan aksesoris kendaraan.
Baca Juga: 4 Cara Menggunakan Kartu Debit untuk Belanja Online
Itulah catatan tren belanja online sepanjang tahun 2022 yang bisa menjadi referensi dalam menentukan strategi bisnis tahun depan.