3 Mekanisme Earned Media untuk Strategi Marketing Bisnis

Share this Post

earned media
Table of Contents
shopee pilih lokal

Digital marketing menjadi salah satu strategi pemasaran yang dianggap efektif untuk sebuah bisnis.

Digital marketing bisa dilakukan lewat sejumlah kanal daring, seperti blog, forum daring, dan yang paling populer saat ini, media sosial.

Tidak hanya bisnis skala besar, media sosial juga bisa memfasilitasi kebutuhan bisnis kecil yang dananya masih sangat terbatas. Mengingat keanggotaannya gratis dan bisa diakses lewat berbagai gawai personal

Guna melancarkan kampanye brand awareness tersebut pemilik bisnis bisa melakukan metode kemitraan berbayar dengan tujuan menarik audiens lebih banyak, yaitu menyewa platform milik pihak ketiga. Umumnya, dikenal pula dengan istilah endorsement atau paid partnership.

Bentuknya bermacam-macam, bisa memberikan produk secara cuma-cuma untuk diulas. Bisa juga dengan membayarkan sejumlah dana untuk menyewa slot unggahan di akun atau platform pihak ketiga.

Namun, ada pula yang disebut sebagai earned media. Apa itu dan bagaimana ia dibedakan dengan kemitraan berbayar? 

Baca Juga: Mengenal Social Advertising dan 3 Tips Menjalankannya

Pengertian Earned Media 

earned media
(Foto pengguna media sosial. Sumber: Pexels.com)

Menurut jurnal yang ditulis Stephen dan Galak dalam Journal of Marketing Research, earned media merujuk pada aktivitas publikasi yang tidak dilakukan secara langsung oleh perusahaan. Bisa dalam bentuk mention oleh pers atau konsumen.

Bedanya, mereka tidak meminta atau membayar pihak tersebut untuk menyebutkan nama maupun memberi ulasan alias gratis.

Inilah yang membuat earned media dikenal pula sebagai strategi marketing organik, yaitu pemasaran yang dilakukan secara sukarela dan otomatis oleh pihak ketiga. Terdengar menggiurkan, tetapi apakah mudah dan benar-benar efektif? 

Baca Juga: 5 Jenis Performance Marketing dan Manfaatnya untuk Bisnis

Strategi Marketing Lain 

earned media
(Foto pembuatan video di media tradisional. Sumber: Pexels.com)

Masih melansir sumber yang sama, dalam bisnis, dikenal tiga strategi marketing. Selain yang sudah disebut di atas ada yang bernama paid media (iklan berbayar) dan owned media (iklan di kanal milik perusahaan sendiri).

Iklan berbayar dilakukan dengan cara menyewa platform media lain, bisa akun media sosial atau situs milik seseorang atau lembaga yang dianggap mewadahi audiens yang relevan.

Sementara, owned media dilakukan perusahaan dengan cara membangun platform sendiri. Bisa media sosial, situs atau blog, konten video, dan lain sebagainya.

Pemilik bisnis disarankan untuk melakukan ketiga strategi di atas untuk bisa mendapatkan eksposur yang optimal. 

Baca Juga: Apa Itu Paid Promote? Ini 5 Manfaatnya Untuk Bisnis

Mekanisme Earned Media 

earned media
(Foto proses pembuatan konten digital. Sumber: Pexels.com)

Earned media bisa didapatkan lewat beberapa mekanisme sebagai berikut. 

1. Social Media Outlet (SMO)

Social media outlet merujuk pada penggunaan media sosial, blog/situs, dan forum daring sebagai alat untuk berkomunikasi atau melakukan publikasi dan kampanye.

Contoh paling mudah adalah penggunaan Instagram dan TikTok untuk beriklan atau mengulas sebuah produk. Tujuannya menyasar komunitas pengguna internet. Cocok bila kamu menyasar kaum muda yang melek teknologi. 

SMO bisa menjadi mekanisme earned media bila sebuah akun atau blog mengulas produk tertentu tanpa adanya kerja sama.

Mereka bisa saja memang menganggap produkmu bagus atau layak untuk dibahas dan direkomendasikan. Bisa pula sebaliknya, pihak ketiga menganggap ada beberapa kekurangan yang bisa diperbaiki. 

2. Traditional Media Outlet (TMO)

Sesuai namanya, mekanisme ini dilakukan lewat media komunikasi tradisional seperti televisi, radio, dan surat kabar. Media macam ini memang mulai ditinggalkan, tetapi masih jadi jujukan untuk audiens yang lebih tua.

Tak heran bila sekarang iklan-iklan televisi lebih banyak menjual produk atau jasa yang diperuntukkan bagi orang yang berusia 40 tahun ke atas. Cukup berbeda dengan produk dan jasa yang iklannya kita temukan di media sosial dan situs-situs daring. 

Sejak lama TMO merupakan platform komersial. Kebanyakan iklan dan penyebutan nama jenama dilakukan lewat kerja sama yang jelas. Sangat jarang menemukan TMO yang bersedia melakukan promosi dan kampanye secara cuma-cuma.

Ini karena mereka merupakan institusi yang memiliki hierarki dan batasan-batasan tertentu. Beda dengan media sosial yang bisa mewadahi hampir semua kalangan dengan sensor yang lebih longgar. 

3. Word of Mouth (WOM)

Di masa lalu, word of mouth benar-benar berarti pada obrolan dari mulut ke mulut lewat interaksi tatap muka. Misalnya ketika seseorang memiliki masalah, orang lain bisa memberikan rekomendasi produk dan jasa yang menurut mereka bisa jadi solusinya.

Kini, hal itu tetap bisa dilakukan, tetapi didukung pula lewat forum-forum daring. Sering kali orang saling berbagi rekomendasi, saran, dan bahkan ulasan lewat kolom komentar di media sosial. 

WOM memiliki dampak yang cukup besar karena pengguna lebih percaya dengan kata pengguna lain ketimbang produsen atau distributor.

Ini karena mereka berada di posisi yang sama dan memiliki tingkat objektivitas yang lebih tinggi terhadap barang atau jasa yang dimaksud. 

WOM adalah cara terbaik untuk meningkatkan earned media karena pebisnis benar-benar lepas tangan alias tidak terlibat langsung dalam kampanyenya.

WOM dipastikan datang dari pengguna atau pihak ketiga. Dalam kasus ini, hanya kualitas barang atau jasa yang menentukan bagaimana citra jenama di mata pasar. 

Baca Juga: 8 Jenis Marketing Objective dan Perbedaannya Dalam Bisnis

Optimasi Earned Media 

earned media
(Suasana pembuatan konten promosi. Sumber: Pexels.com)

Ada beberapa cara mengoptimalkan earned media untuk pengusaha atau pemilik bisnis. Berikut beberapa rangkumannya. 

  • Memastikan kualitas produk benar-benar baik sehingga bisa jadi titik awal yang baik pula untuk membangun reputasi positif perusahaan serta jenama yang diusung.
  • Mengoptimalkan layanan konsumen dan aktif berinteraksi dengan pengguna. Paling mudah memanfaatkan forum media sosial seperti membalas pesan dan merespon komentar serta pertanyaan audiens. Pengelola usaha yang responsif akan memberikan ruang untuk regenerasi brand awareness lewat komentar, ulasan positif, dan mention yang mencatut jenama tertentu. 
  • Fokus mencari audiens yang benar-benar tertarik dengan produkmu. Ini dilakukan dengan membangun citra di media sosial yang kiranya menarik target pasar atau dengan membuat konten yang informatif, interaktif, dan relevan dengan jasa atau produk. Biasanya berupa kombinasi, tulisan, video, gambar, dan audio.

Baca Juga: Bahasa Marketing: Istilah-Istilah dalam Dunia Marketing

Keuntungan dan Kelemahan Earned Media

3 Mekanisme Earned Media untuk Strategi Marketing Bisnis
(Foto pengguna media sosial. Sumber: Pexels.com)
shopee pilih lokal
shopee gratis ongkir

Earned media memiliki keunggulan dan kelemahannya sendiri. Berikut yang wajib kamu cermati sebagai pengelola bisnis. 

  • Memberikan insight yang objektif tentang produk atau jasa sehingga membantu pebisnis melakukan evaluasi serta pengembangan produk. 
  • Memastikan kontrol kualitas dan kredibilitas perusahaan menjadi prioritas operasional bisnis. 
  • Memotivasi pebisnis untuk mewujudkan dan mempertahankan citra positif. 
  • Publikasi gratis yang menarik audiens atau pelanggan baru secara organik. Bisa menghemat banyak biaya sekaligus mendapatkan audiens yang relevan dan peduli pada produk atau jasamu. 
  • Tidak bisa dilakukan sebagai satu-satunya strategi pemasaran. Harus tetap diimbangi dengan dua strategi lain seperti owned media dan paid media. 
  • Proses kampanyenya tidak secepat dan semasif menggunakan iklan berbayar. 
  • Cocok untuk bisnis kecil atau pemula yang tidak memiliki banyak dana untuk melakukan metode kemitraan berbayar. 

Baca Juga: 5 Kelebihan dan Kekurangan Digital Marketing, Wajib Tahu!

Earned media memang menarik dan menjanjikan, tetapi ia bukan satu-satunya strategi pemasaran yang bisa dilakukan seorang pengelola bisnis.

Tanpa iklan berbayar, proses meningkatkan brand awareness akan berlangsung cukup lama dan mungkin saja tidak efektif. Disarankan memang melakukan kombinasi ketiganya dengan tetap memperhitungkan besaran pengeluaran yang masuk akal. 

Belanja Harga Murah + Gratis Ongkir + Cashback

X