Apa saja fungsi dari buzz marketing? Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini. Pahami juga pengertiannya dengan baik.
Dalam suatu bisnis, campaign yang berhasil ditentukan dengan hadir atau tidaknya perbincangan di antara kalangan khalayak ramai.
Dalam melakukan branding, mungkin kamu bisa mempertimbangkan strategi buzz marketing sebagai solusi yang patut dicoba.
Namun, apa itu buzz marketing? Apa kelebihan dan kekurangan dari strategi bisnis ini? Untuk mengetahui lebih lanjut, simak artikel di bawah ini.
Baca Juga: Branding VS Marketing, Sudah Tahu Bedanya?
Pengertian dan Perbedaan dengan Viral Marketing
Dilansir dari Tech Target, buzz marketing merupakan salah satu teknik pemasaran dengan cara memviralkan dan digunakan untuk dapat memaksimalkan campaign produk dari mulut ke mulut. Strategi ini bisa dilakukan secara online maupun offline.
Dalam menjalankan strategi buzz marketing, kamu dapat memanfaatkan dengan apa yang disebut dengan buzzer. Para buzzer akan berperan sebagai aktor di media sosial.
Mereka akan bekerja dengan menggiring opini followers tentang suatu topik tertentu. Hal tersebut dilakukan agar topik tersebut banyak dibicarakan.
Teknik marketing ini memang mengharapkan campaign yang bisnis kamu lakukan terkenal. Dengan cara terkenal, bisnis kamu sangat besar menimbulkan dampak terhadap peningkatan followers, kenaikan traffic situs, prospek, dan penjualan.
Pada intinya, buzz marketing termasuk bagian dari viral marketing. Namun, sistem marketing ini sedikit berbeda dengan viral marketing.
Teknik viral marketing merupakan salah teknik campaign yang berusaha menjangkau audiens dengan cara yang bertahap. Setelah menjangkau audiens, baru bisnis mereka menciptakan momentum yang membuatnya viral.
Sedangkan, buzz marketing memiliki proses dengan mengirimkan pesan ke audiens atau follower dengan jumlah yang sangat besar. Strategi ini dilakukan dalam content di media sosial atau juga maupun melalui kolom komentar di media sosial.
Baca juga: 5 Karakteristik Service Marketing, Berikut Strateginya!
Mengapa Buzz Marketing Penting Dilakukan?
Sebagai salah satu bagian dari marketing, ada beberapa alasan mengapa bisnis kamu harus mencoba strategi buzz marketing. Berikut ini alasan mengapa bisnis kamu perlu menerapkan strategi marketing satu ini:
1. Menggunakan Banyak Aspek konten
Suatu brand perlu melakukan atau menerapkan buzz marketing adalah karena strategi ini dapat mencakup banyak hal.
Berhasilnya sistem marketing ini dapat melahirkan banyak percakapan organik yang meningkatkan percakapan brand di ruang publik, rujukan situs, hingga peningkatan follower.
2. Menciptakan Fenomena Baader Meinhof
Baader meinhof atau ilusi frekuensi merupakan fenomena yang membuat seseorang mengalami ilusi keterkinian.
Fenomena seperti ini bisa terjadi pada suatu produk lalu kamu menyadari bahwa ternyata banyak orang membeli produk yang sama sepertimu.
Buzz marketing seperti inilah yang membangun pengalaman seperti ini dengan membanjiri saluran informasimu oleh hal atau topik yang sama.
Kemudian, informasi tersebut terkumpul di dalam alam bawah sadar para audiensnya sehingga mereka menyadari keberadaan produk.
Baca Juga: 5 Jenis Performance Marketing dan Manfaatnya untuk Bisnis
3. Menekankan Fear of Missing Out (FOMO)
Buzz marketing merupakan strategi yang mencoba menekankan fear of missing out. Fear of missing out (FOMO) adalah kekhawatiran yang dirasakan oleh seorang individu atau kelompok orang apabila tertinggal dari tren yang ada.
Sistem marketing ini bekerja sangat baik dalam peran FOMO ini untuk merangsang audiens ikut terlibat dalam percakapan yang tengah ramai tersebut.
4. Kelebihan Buzz Marketing
Ada beberapa keuntungan yang bisa kamu peroleh saat menerapkan strategi buzz marketing. Berikut ini adalah beberapa kelebihan dari buzz marketing:
- Pertama, strategi ini akan membuat brand kamu dibicarakan banyak orang. Oleh karena itu, brand kamu akan sangat mungkin mendapatkan jangkauan pelanggan yang sangat luas.
- Strategi ini juga tergolong tidak membutuhkan anggaran atau dana yang besar. Namun, bila dikerjakan dengan optimal, sangat mungkin meningkatkan penjualan produk serta memperoleh timbal balik yang baik dari pelanggan.
- Apabila dibandingkan dengan iklan yang dilakukan secara offline, seperti iklan di billboard ataupun media lainnya, penggunaan buzzer dalam strategi marketing terbilang lebih terjangkau. Bila kamu beruntung, brand atau bisnis kamu bisa saja terkenal sampai ke seluruh dunia
5. Kekurangan Buzz Marketing
Di samping banyak kelebihan dari buzz marketing, proses dari strategi ini terbilang lebih kompleks dan tidak mudah.
Kamu harus menyadari bahwa membuat suatu produk menjadi viral dan bisa diperbincangkan oleh banyak orang walaupun kamu sudah menggunakan buzzer.
Kamu harus benar-benar melakukan strategi ini secara maksimal dan tingkat konsistensi yang lebih tinggi daripada melakukan strategi yang lainnya.
6. Contoh Buzz Marketing
Dalam mengatur buzz marketing, kamu bisa mencoba melakukan campaign yang inklusif, lucu, inspiratif, atau bahkan kontroversial agar dapat menjangkau minat banyak orang.
Hal ini perlu dilakukan karena pada dasarnya sistem marketing ini bertujuan membuat orang-orang tertarik dengan konten yang dibuat sehingga bisa menjadi perbincangan umum.
Contohnya yang pernah berhasil dilakukan Starbucks. Bisnis ini telah menyadari bahwa campaign terbaik merupakan pemasaran dari mulut ke mulut.
Itulah mengapa Starbucks mengutamakan customers experience dengan cara menyematkan nama pelanggan di cup kopi disertai tanda senyum dengan tetap menyediakan kualitas minuman terbaik.
Starbucks juga selalu berusaha memberi pelayanan yang ramah dengan suasana yang nyaman untuk meminum kopi. Strategi buzz marketing pada akhirnya mengantarkan Starbucks punya tempat di kalangan para pecinta kopi.
Baca juga: 8 Jenis Marketing Objective dan Perbedaannya Dalam Bisnis
Cara Membuat Buzz Marketing
Setelah mengetahui apa itu buzz marketing dan mengapa bisnis kamu memerlukannya, kamu juga harus mengetahui cara membuatnya. Berikut ada cara membuat sistem marketing ini dan bisa kamu coba terapkan:
1. Menggunakan Brand Ambassador dan Influencer
Kamu bisa memanfaatkan Influencer dan brand ambassador dalam membantu jangkauan dalam campaign yang dilakukan brand.
Namun, ada beberapa jenis influencer: macro influencer, micro influencer, dan nano influencer. Untuk strategi marketing ini, dapat dikatakan micro influencer cocok untuk strategi marketing ini dikarenakan audiens cenderung lebih percaya kepada mereka.
Selain itu, kamu bisa memanfaatkan brand ambassador untuk melakukan strategi ini. Kamu dapat menjadikan pelanggan setia kamu sebagai brand ambassador yang selalu memberikan ulasan positif.
2. Pakai campaign Pay per Click
Campaign Pay per Click (PPC) dapat menjadi strategi yang efektif. Campaign tersebut dapat meningkatkan jangkauan semakin luas dan cepat sesuai anggaran yang dimiliki.
Terdapa beberapa jenis campaign PPC yang bisa kamu manfaatkan seperti Google Display atau Facebook Ads. Keduanya sangat mampu menjangkau audiens yang sudah kamu targetkan.
3. Memanfaatkan Program Referral
Kamu juga dapat membuat program referal yang bisa membuat audiens atau pelanggan kamu mengajak rekan, keluarga untuk memakai produk dari brand milikmu.
Sebagai imbalan atas referral tersebut, kamu bisa menjanjikan hadiah berupa pemberian produk, diskon, hingga akses ke produk eksklusif.
Baca Juga: 5 Kelebihan dan Kekurangan Digital Marketing, Wajib Tahu!
4. Gunakan Sosial Media
Buzz marketing dapat kamu lakukan membagikan campaign di media sosial, misalnya yang dimiliki oleh brand. Kamu dapat memproduksi campaign menarik, seperti perpaduan antara video dan teks.
Beberapa media sosial yang bisa kamu gunakan misalnya adalah Facebook, Instagram, LinkedIn, Twitter atau situs perusahaan juga. Semakin banyak sosial media yang dilakukan, campaign marketing yang kamu lakukan semakin banyak menjangkau orang.
Demikian, artikel mengenai buzz Marketing dan manfaatnya dalam bisnis kamu. Semoga kamu dapat menerapkan strategi ini supaya bisnis kamu lebih baik lagi.