Revolusi industri 4.0 sudah dilalui, sekarang saatnya memasuki era industri 5.0 yang serba digital. Intip peluang bisnis di era digital ini yuk!
Revolusi industri, istilah ini tentu sudah cukup familiar. Revolusi industri adalah fenomena yang cukup sering dipelajari di sekolah, lantaran pengaruhnya yang begitu besar bagi dunia.
Revolusi industri 4.0 adalah kemajuan terakhir yang paling banyak diterapkan oleh industri. Namun, baru-baru ini muncul gagasan baru, era industri 5.0 yang muncul pasca pandemi.
Nampaknya pandemi Covid-19 memang membawa perubahan besar bagi kehidupan manusia, terutama aspek ekonomi. Banyak industri yang mengubah model bisnisnya, sebagian besar sudah melakukan digitalisasi.
Baca Juga: Pengertian Digital Marketing Agency dan 6 Cara Kerjanya dalam Bisnis
Akibatnya, terjadi perubahan model bisnis yang semula banyak dilakukan secara offline, kini beralih secara online. Bahkan, banyak orang kini bisa bekerja dari mana saja tanpa harus hadir ke kantor.
Memasuki era industri 5.0, tentu ada berbagai tantangan dan peluang. Berikut ini peluang bisnis di era 5.0 yang patut dicoba, simak ya!
Sejarah Revolusi Industri Menuju Era Industri 5.0
Menurut sejarahnya, revolusi industri dimulai di Inggris dan menyebar ke seluruh dunia, termasuk Amerika Serikat pada tahun 1830-an.
Sejarawan sering menyebut periode ini sebagai revolusi industri pertama, untuk membedakannya dari periode industrialisasi kedua yang terjadi dari akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20 dan melihat kemajuan pesat dalam industri baja, listrik, dan mobil.
Ikon revolusi industri muncul di awal 1700-an, ketika Thomas Newcomen merancang prototipe untuk mesin uap modern pertama bernama “mesin uap atmosfer,”.
Penemuan Newcomen awalnya diterapkan untuk memberi daya pada mesin yang digunakan untuk memompa air keluar dari pertambangan.
Pada 1760-an, insinyur Skotlandia James Watt dan Matthew Boulton menciptakan mesin uap dengan gerakan putar, sebuah inovasi yang menyebar ke seluruh industri Inggris, termasuk pabrik tepung, kertas, kapas, baja, penyulingan, dan saluran air.
Pada awal 1800-an, Richard Trevithick menciptakan lokomotif bertenaga uap yang digunakan mengangkut barang. Pada tahun 1830, kapal bertenaga uap juga sudah digunakan.
Bagian terakhir dari revolusi industri ditandai dengan kemajuan dalam metode komunikasi, karena orang-orang semakin menyadari kebutuhan untuk berkomunikasi secara efisien dari jarak jauh.
Revolusi industri pertama terjadi ketika manusia masih memproduksi barang dan jasa dengan tenaga otot, tenaga air, dan tenaga angin. Revolusi industri 2.0 sudah mulai menggunakan mesin uap untuk produksi dan transportasi.
Pada revolusi industri 3.0 sudah ditemukan listrik, komputer, dan robot yang menjadia awal digital revolution. Pada revolusi industi 4.0, muncul Internet of Things, kecerdasan buatan, Big Data, AI, rekayasa genetika, dan sebagainya.
Baca Juga: 8 Cara Sinkronisasi Bisnis Digital agar Usahamu Relevan Sesuai Zaman
Memasuki Era Industri 5.0
Pada tahun 2011, visi Industri 4.0 awalnya dimaksudkan untuk modernisasi industri (manufaktur). Pada tahun 2017, Jepang menyampaikan visinya tentang konsep baru yang disebut Society 5.0 di pameran CeBIT, Jerman.
Sejak revolusi industri pertama, manusia telah memahami potensi penerapan teknologi sebagai sarana kemajuan. Mesin uap, dan komputasi adalah beberapa kemajuan yang telah terjadi selama beberapa abad terakhir.
Industri 4.0 pada dasarnya didorong oleh IoT (Internet of Things), AI, dan otomatisasi. Era 4.0 ini menjadi revolusi besar dalam perkembangan kehidupan manusia. Teknologi digital telah mempengaruhi manusia dalam berbagai aspek.
Era industri 5.0 muncul sebagai penyempurna atas era 4.0, kini manusia dapat bekerja bersama dengan robot dan kecerdasan buatan. Era industri 5.0 ini memanfaatkan teknologi IoT untuk menggabungkan kecerdasan buatan dengan pikiran manusia.
Era industri 5.0 hadir bukan untuk menggantikan manusia dengan robot, melainkan mendukung pekerjaan manusia. Era 5.0 ini mendorong keseimbangan efisiensi dan produktivitas industri berkat perpaduan teknologi dan kecerdasan manusia.
Sebagai contoh, saat ini sudah ada kebiasaan baru remote working dimana para pekerja dapat menyelesaikan pekerjaannya dari mana saja. Untuk menjalankannya, dibutuhkan bantuan internet, teknologi, dan perangkat lunak untuk bertukar data pekerjaan, berkomunikasi dengan tim, hingga menilai kinerja pegawai.
Artinya, dalam bekerja secara remote, manusia dibantu dengan adanya teknologi dan kecerdasan buatan. Namun, pada dasarnya yang bekerja tetaplah manusia itu sendiri.
Sistem remote working tidak menggantikan tenaga kerja manusia, namun menyempurnakannya dengan teknologi.
Baca Juga: Pentingnya Digitalisasi UMKM Sebagi Kunci Kemajuan Bisnis
Apa Saja Keuntungan Revolusi Industri 5.0?
Foto Revolusi Industri 5.0 (Pexels.com)
Revolusi industri 5.0 membawa sejumlah keuntungan yang signifikan bagi industri dan masyarakat, dengan beberapa aspek kunci yang menonjol, di antaranya:
1. Meningkatnya Kualitas Produk dan Layanan
Dengan memanfaatkan kemampuan mesin untuk melakukan analisis data dan mengoptimalkan proses produksi, revolusi industri 5.0 memiliki potensi besar untuk meningkatkan kualitas barang dan layanan.
Proses ini melibatkan identifikasi serta pengurangan cacat produksi, peningkatan efisiensi operasional, dan penyediaan pengalaman yang lebih memuaskan bagi pelanggan.
Integrasi teknologi dalam manufaktur tidak hanya memastikan bahwa produk yang dihasilkan memiliki standar kualitas yang tinggi, tetapi juga memungkinkan efisiensi operasional yang lebih baik, mengarah pada hasil akhir yang lebih unggul dan kepuasan pelanggan yang lebih tinggi.
2. Daya Saing Perusahaan Meningkat
Pada era revolusi industri 5.0, keberhasilan perusahaan terletak pada kemampuannya untuk menyatukan teknologi dengan keahlian manusia, memberikan keunggulan kompetitif yang signifikan.
Kolaborasi yang terjalin antara manusia dan mesin menjadi kunci dalam mewujudkan efisiensi operasional yang tinggi, meningkatkan inovasi, dan mempercepat respons terhadap permintaan pelanggan.
Integrasi teknologi canggih dengan kecerdasan dan kreativitas manusia membentuk sinergi yang kuat, memungkinkan perusahaan untuk bersaing dengan lebih efektif di pasar yang terus berubah dan menuntut.
Dengan demikian, kolaborasi antara manusia dan mesin menjadi landasan bagi keberhasilan perusahaan dalam menghadapi dinamika bisnis modern.
3. Fleksibilitas Produksi
Dalam era revolusi industri 5.0, fleksibilitas produksi menjadi lebih terwujud. Kini, pabrik atau sistem manufaktur memiliki kemampuan untuk diatur ulang dengan cepat dan efisien guna mengakomodasi perubahan dalam permintaan dan kebutuhan pasar yang dinamis.
Kolaborasi yang terjalin antara manusia dan mesin memainkan peran krusial dalam meningkatkan ketangguhan ini.
Kemampuan untuk menyesuaikan produksi secara lebih efektif adalah hasil dari integrasi teknologi canggih dan keterlibatan manusia yang cerdas.
Dengan adanya kerja sama antara tenaga kerja manusia dan sistem otomasi yang pintar, perusahaan dapat lebih responsif terhadap perubahan yang tidak terduga, seperti evolusi tren pasar, kemajuan teknologi, serta lonjakan jumlah pesanan secara tiba-tiba.
Sehingga, fleksibilitas produksi yang lebih tinggi menjadi salah satu aspek kunci dalam meningkatkan daya saing perusahaan dalam lingkungan bisnis yang dinamis.
4. Meningkatkan Produktivitas
Dengan mengotomatisasi tugas-tugas yang bersifat repetitif dan memanfaatkan teknologi seperti kecerdasan buatan, revolusi industri 5.0 membawa potensi peningkatan efisiensi dan produktivitas yang signifikan.
Pendekatan ini memungkinkan perusahaan untuk menghemat waktu operasional, optimalisasi penggunaan sumber daya, dan pengurangan biaya produksi.
Melalui penerapan otomatisasi yang cerdas, perusahaan dapat mempercepat proses produksi, mengurangi kesalahan manusia, dan meningkatkan konsistensi dalam penghasilan produk atau layanan.
Dengan demikian, efisiensi yang ditingkatkan tidak hanya menghasilkan penghematan biaya secara langsung tetapi juga memungkinkan peningkatan output secara keseluruhan.
Inovasi dalam otomatisasi ini menciptakan potensi untuk kemajuan yang lebih lanjut dalam efisiensi operasional, memberikan keuntungan kompetitif yang berkelanjutan bagi perusahaan di era revolusi industri 5.0.
5. Mengurangi Risiko Kecelakaan di Tempat Kerja
Revolusi industri 5.0 membuka peluang besar untuk mengurangi risiko dan bahaya di lingkungan kerja. Dengan penerapan teknologi robotika dan otomasi cerdas, tugas-tugas yang melibatkan risiko tinggi atau beban kerja berat dapat diambil alih oleh mesin.
Hal ini memiliki dampak positif terhadap keselamatan karyawan, mengurangi potensi risiko cedera atau kecelakaan di tempat kerja.
Penggunaan robotika untuk menangani tugas berbahaya tidak hanya meningkatkan keselamatan tetapi juga membebaskan tenaga manusia untuk fokus pada pekerjaan yang membutuhkan kreativitas, analisis, dan interaksi sosial.
Dengan demikian, revolusi industri 5.0 tidak hanya menciptakan efisiensi operasional, tetapi juga menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan lebih manusiawi.
Baca Juga: Daftar Lengkap Kawasan Industri Terbesar di Indonesia
Peluang Bisnis di Era Industri 5.0
Setelah memahami sejarah dan konsep dari era industri 5.0, tentunya sangat menarik untuk membahas peluang bisnisnya. Sebab, di era IoT, otomatisasi, dan kecerdasan buatan ini, bisnis juga dituntut agar semakin modern.
1. Bisnis Produk Digital
Peluang bisnis di era 5.0 yang pertama adalah bisnis digital. Bisnis ini bisa bergerak dalam bidang barang atau jasa.
Misalnya, kamu bisa menjual karya digitalmu dalam bentuk gambar visual dan grafis. Dalam bentuk jasa, kamu bisa menawarkan jasa asisten virtual yang bekerja dari jarak jauh dengan bantuan teknologi.
2. Menyewakan Coworking Space
Sistem kerja remote working kini semakin banyak diterapkan. Untuk mendukungnya, kamu bisa menyewakan ruang kerja bersama atau coworking space.
Sebagai pekerja ingin bekerja dari luar rumah, namun mencari tempat yang nyaman dan strategis untuk menunjang pekerjaannya. Coworking space kini menjadi peluang bisnis yang semakin banyak dijalankan.
Alih-alih menyewakan rumahmu untuk tempat tinggal, kamu bisa mengubahnya menjadi ruang kerja bersama. Lengkapi tempatmu dengan fasilitas kantor yang lengkap, termasuk akses internet dan kitchen.
Baca Juga: Ide Bisnis Digital yang Cocok untuk Gen Z
3. Data Solutions
Peluang bisnis lain yang bisa kamu coba adalah menyediakan jasa dan layanan dalam bidang pemeliharaan dan penyimpanan data digital. Kini, banyak perusahaan memyadari pentingnya big data.
Namun, tak semua perusahaan memiliki SDM profesional untuk menjalankannya. Oleh sebab itu, banyak perusahaan yang menggunakan layanan pihak ketiga untuk mengelola data mereka dalam server yang aman dan rapi.
Kamu bisa menawarkan jasa cloud hosting untuk mengelola data perusahaan. Selain itu, kamu juga bisa menawarkan layanan analisis data digital kepada perusahaan.
Itulah penjelasan tentang era industri 5.0 dan peluang bisnisnya. Siapkan kamu memasuki era industri ini?