Kabar resesi ekonomi Amerika Serikat baru-baru ini membuat gempar para pakar ekonomi. Apa dampaknya bagi Indonesia?
Isu resesi ekonomi Amerika Serikat belakangan ini ramai diperbincangkan. Negara Paman Sam tersebut dinilai sudah masuk pada jurang resesi yang berdampak besar pada perkonomiannya.
Diketahui, Amerika Serikat merupakan negara adikuasa yang memegang peranan penting dalam perekonomian dunia. Berita resesi yang dialami negara tersebut tentu membuat heboh pakar ekonomi berbagai negara, termasuk Indonesia.
Membahas kondisi perekonomian di negara tersebut nampaknya sangat menarik untuk dikaji. Sejatinya, setiap negara dapat belajar dari permasalahan di negara lain dan mempersiapkan solusi terbaik jika ikut terdampak.
Baca Juga: Pengertian Suku Bunga dan 5 Jenisnya dalam Finance
Kabar resesi ekonomi Amerika Serikat ini kerap kali dibahas oleh para ekonom. Banyak pihak yang mengungkapkan penyebab terjadinya resesi ini dan kemungkinan dampaknya bagi negara lain.
Penasaran apa penyebab resesi ekonomi Amerika Serikat dan dampaknya bagi Indonesia? Simak sampai akhir ya!
Memahami Resesi Ekonomi Amerika Serikat
Sebelum membahas lebih jauh, kamu perlu mengetahui lebih dulu tentang definisi dari resesi itu sendiri.
Menurut Investopedia, resesi adalah penurunan yang signifikan, meluas, dan berkepanjangan dalam kegiatan ekonomi. Resesi sering berlangsung enam bulan atau lebih, bahkan hingga dua kuartal berturut-turut.
Para ahli menyatakan resesi terjadi ketika ekonomi suatu negara mengalami perubahan tingkat PDB yang negatif, meningkatnya angka pengangguran, dan penurunan kapasitas produksi serta pendapatan perusahaan di suatu negara.
Selama resesi, banyak orang kehilangan pekerjaan, perusahaan menghasilkan lebih sedikit penjualan, dan output ekonomi negara secara keseluruhan menurun. Titik di mana ekonomi secara resmi jatuh ke dalam resesi tergantung pada berbagai faktor.
Resesi di tiap negara cukup bervariasi dalam hal lamanya resesi, tingkat keparahan, dan dampak. Ketika resisi, akan lebih banyak PHK dan peningkatan pengangguran selama penurunan tingkat ekonomi ini.
Baca Juga: Apa Itu Inklusi Keuangan? Ini Tujuan dan Manfaatnya
Apa Saja Faktor Penyebab Resesi Ekonomi?
Sebelum membahas tentang resesi ekonomi Amerika Serikat, secara umum ada beberapa faktor penyebab resesi ekonomi, yaitu:
1. Guncangan Ekonomi yang Tiba-Tiba
Guncangan ekonomi adalah masalah yang dapat menciptakan gangguan finansial yang serius. Wabah virus corona yang mempengaruhi ekonomi di seluruh dunia, adalah contoh yang dari guncangan ekonomi secara tiba-tiba.
2. Utang yang Berlebihan
Ketika individu atau bisnis mengambil terlalu banyak utang, biaya untuk membayar utang dapat semakin tinggi sehingga tidak dapat membayar tagihan.
Peningkatan gagal bayar utang dan kebangkrutan dapat menurunkan perekonomian. Contohnya, mengambil terlalu banyak produk kredit sehingga tak mampu membayarnya dengan disiplin.
3. Penurunan Nilai Aset
Ketika keputusan investasi tidak dipertimbangkan dengan baik, sangat mungkin mengalami kerugian. Pembelian aset investasi berlebihan dan menjualnya sekaligus karena nilainya menurun bisa berpengaruh terhadap resesi ekonomi.
4. Tingginya Inflasi
Inflasi adalah kenaikan harga secara barang-barang kebutuhan secara ekstrem dari waktu ke waktu. Inflasi bukanlah hal yang buruk, tetapi inflasi yang berlebihan adalah fenomena yang berbahaya.
Bank sentral mengendalikan inflasi dengan menaikkan suku bunga, dan suku bunga yang lebih tinggi menekan aktivitas ekonomi.
5. Tingginya Deflasi
Sementara inflasi yang dapat menciptakan resesi, deflasi bisa menjadi lebih buruk. Deflasi adalah ketika harga turun dari waktu ke waktu.
Ketika deflasi menjadi tidak terkendali, orang-orang dan bisnis berhenti berbelanja sehingga merusak kegiatan ekonomi.
6. Perubahan Teknologi
Penemuan baru meningkatkan produktivitas dan membantu perekonomian dalam jangka panjang, tetapi mungkin ada waktu penyesuaian jangka pendek terhadap terobosan teknologi.
Revolusi Industri membuat banyak profesi menjadi tak dibutuhkan lagi, memicu resesi dan masa-masa sulit. Saat ini, beberapa ekonom khawatir bahwa AI dan robot dapat menyebabkan resesi dengan menggantikan pekerja manusia.
Baca Juga: Dampak Inflasi dan 4 Jenisnya yang Perlu Kamu Tahu
Resesi Ekonomi di Amerika Serikat
Amerika Serikat (AS) secara teori telah terjerumus ke jurang resesi ekonomi setelah mencatatkan dua kali berturut-turut pertumbuhan ekonomi yang negatif dalam dua kuartal terakhir.
Resesi ekonomi di Amerika Serikat diduga disebabkan oleh inflasi yang terus meningkat, begitu pula dengan kemungkinan resesi. Artinya, dapat terjadi lebih banyak PHK, lebih sedikit lapangan kerja, dan suku bunga yang lebih tinggi.
Federal Reserve U.S (The Fed) terus menaikkan suku bunga untuk mencoba menekan inflasi, sehingga berdampak pada naiknya biaya pinjaman atau kredit. Tingkat bunganya akan lebih tinggi, sehingga lebih sulit bagi rumah tangga untuk meminjam atau melunasi utang.
Dampak dari lonjakan harga minyak dan gas setelah invasi Rusia ke Ukraina dan kenaikan suku bunga yang berkelanjutan dapat membebani ekonomi di Amerika Serikat.
Selain itu, kenaikan harga minyak dunia dan lambatnya pertumbuhan ekonomi juga dapat menyebabkan resesi. Kondisi tersebut membuat ekonomi menjadi semakin lemah.
Baca Juga: Fungsi dan Jenis Margin Profit yang Perlu Kamu Ketahui
Dampak Resesi Ekonomi Amerika Serikat Bagi Indonesia
Setelah mengetahui penyebab resesi ekonomi Amerika Serikat, tentu menarik membahas dampaknya bagi Indonesia.
Jika resesi terus berlanjut, efeknya akan mempengaruhi perdagangan di seluruh dunia. Sebab, terganggunya mata uang dollar Amerika yang digunakan dalam perdagangan internasional.
Tak hanya Amerika Serikat, negara lain seperti China dan negara-negara uni Eropa yang mengalami resesi juga dapat mempengaruhi perekonomian Indonesia. Sebab, AS, China, dan Eropa merupakan negara-negara tujuan ekspor Indonesia.
Jika kondisi ekonomi di negara-negara tersebut melemah, maka permintaan ekspor akan menurun dan harga barang-barang juga turun. Hal ini dapat berpengaruh terhadap menurunnya pendapatan Indonesia dari ekspor.
Namun, resesi ekonomi Amerika Serikat juga bisa memberikan dampak postif pada penguatan nilai rupiah. Sebab, ketika dollar melemah, maka nilai tukar rupiah akan menguat.
Itulah penjelasan tentang resesi ekonomi Amerika Serikat dan pengaruhnya bagi Indonesia.