Sebagai womanpreneur, tentu kamu memiliki kapasitas untuk memimpin bisnismu sendiri. Apa saja skill kepemimpinan yang wajib kamu miliki?
Dalam era modern ini, siapa pun dapat memiliki bisnis sendiri. Banyak sekali peluang usaha yang bisa dijalankan dengan mudah dari mana saja. Bahkan, sebagian di antaranya terbilang minim modal.
Kemudahan memperoleh bahan baku usaha juga semakin menciptakan ekosistem bisnis yang baik. Bahkan, promosi dan iklan juga sudah bisa dilakukan secara gratis dan dapat menjangkau banyak audiens.
Baca Juga: 3 Skill Penting untuk Jadi Mompreneur Sukses, Sudah Tahu?
Seperti disinggung di awal, menjadi pebisnis bisa digeluti oleh siapa saja. Laki-laki, perempuan, milenial, maupun orang dewasa bisa menjadi pebisnis untuk usahanya masing-masing.
Khusus untuk para pebisnis wanita, ada sapaan yang cukup menarik, yaitu womanpreneur. Menjadi pebisnis bagi setiap perempuan tentu memiliki tantangan sendiri, apalagi bagi para wanita yang sudah berumah tangga dan memiliki anak.
Oleh sebab itu, dibutuhkan keterampilan atau skill kepemimpinan yang baik. Lantas, skill yang dibutuhkan untuk menjadi womanpreneur?
Skill yang Dibutuhkan untuk Menjadi Womanpreneur
Menurut Investopedia, entrepreneur adalah individu yang menciptakan bisnis baru, menanggung sebagian besar risiko dan menikmati sebagian besar keuntungan sendiri. Proses mendirikan bisnis dikenal sebagai entrepreneurship.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa womanpreneur adalah pebisnis wanita yang menciptakan usaha baru dengan menanggung resiko usaha dan menikmati sebagian besar keuntungannya sendiri.
Womanpreneur tidak harus bekerja sendiri, para pebisnis wanita ini juga bisa memiliki pegawai yang membantu menjalankan usahanya. Para wanita membutuhkan keterampilan dan skill kepemimpinan yang baik. Apa saja kemampuan yang dibutuhkan?
Baca Juga: Ini 3 Skill yang Dibutuhkan oleh Content Creator
1. Memberikan visi yang strategis
Skill kepemimpinan yang pertama adalah dapat memberikan pengaruh terhadap pemimpin lain maupun keputusan organisasi yang krusial.
Sebuah bisnis seringkali terpengaruh oleh iklim pasar yang tidak pasti dan organisasi eksternal, sehingga seorang pemimpin seharusnya bisa memberikan visi yang strategis kepada tim untuk ke depannya serta mengantisipasi apa yang akan terjadi selanjutnya.
Pola pikir strategis ini juga perlu dikembangkan dengan memahami isu apa yang sedang dihadapi bisnismu dan faktor eksternal mana yang memiliki dampak pada industri bisnis.
2. Kreativitas dan Inovasi
Dalam industri bisnis yang penuh kompetisi ini, sebuah bisnis memerlukan rencana jangka panjang. Skill kepemimpinan perempuan yang kreatif dan inovatif akan mampu memberikan warna baru serta keberagaman ke dalam tim, begitu pula dalam perencanaan bisnis untuk ke depannya agar bisa bersaing.
Untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi tim, beberapa perangkat seperti komputer dan software perlu dipersiapkan. Tim juga memerlukan lingkungan yang memudahkan mereka untuk aktif berkarya dan berkreasi tanpa takut salah.
Selain itu, pelatihan soft skill dan hard skill juga dibutuhkan untuk melatih creative thinking anggota tim.
3. Kecerdasan Emosional
Dengan kecerdasan emosional, seorang pemimpin akan mampu memahami dan mengatur emosinya sendiri maupun orang-orang di sekelilingnya.
Jika seorang pemimpin bisa memahami dan bekerja sama dengan orang lain melalui motivasi, empati, serta social skills-nya, maka ia juga akan semakin sukses sebagai pemimpin.
Mengembangkan kecerdasan emosional membutuhkan cara-cara tersendiri bagi setiap orang dalam mengendalikan emosinya di situasi stressful.
Kamu perlu menemukan caramu sendiri untuk menjauhkan diri dari tekanan perasaan negatif, seperti berjalan-jalan atau mengendalikan keluar masuknya nafas agar lebih tenang.
Baca Juga: 6 Manfaat Ikut Pelatihan UMKM, Gunakan Kesempatannya Ya!
4. Tidak Takut Untuk Berkata “Tidak”
Menerima dan menolak sama pentingnya. Jika kamu menerima semua ajakan kerjasama atau permintaan customer yang tidak memungkinkan, kamu akan kesulitan mengatur dan menyeimbangkan pekerjaanmu yang lain.
Kamu bahkan mungkin tidak bisa memenuhi satupun pekerjaanmu yang menumpuk. Walaupun profit dan portofolio itu penting, kamu juga perlu mengingat mana yang baik untuk bisnismu secara jangka panjang.
5. Berpikir Kritis dan Problem Solving Skills
Seorang pemimpin perempuan cenderung berpikiran terbuka dalam berasumsi maupun memperkirakan konsekuensi.
Berpikir kritis berarti kamu perlu menanyakan pertanyaan vital tentang sebuah permasalahan, mencerna informasi yang masuk, serta menarik kesimpulan dari sebuah permasalahan.
Untuk mengembangkan skill ini, kamu perlu mengambil keputusan secara adil dan objektif sesuai fakta atau informasi yang ada tanpa bias.
Baca Juga: 5 Prinsip Wealth Management yang Penting Bagi Pebisnis Muda
6. Komunikasi yang Efektif
Komunikasi tidak hanya tentang memimpin pembicaraan satu arah atau kepada tim saja. Namun, seseorang perlu memahami pentingnya mendengarkan, menulis atau membahasakan pikiran ke dalam kata-kata, serta komunikasi non-verbal atau gesture kepada lawan bicara.
Komunikasi yang efektif juga akan membantu dalam menjalin hubungan bisnis dan networking, serta menyamakan visi, misi, serta tujuan bisnis dengan tim.
Salah satu cara untuk berkomunikasi yang efektif adalah menerima feedback dari tim atau lawan bicara. Setelah selesai menyampaikan sesuatu, cobalah tanyakan kepada tim untuk menjelaskan kembali ucapanmu dengan bahasa mereka sendiri.
Tanyakan juga apakah ada bagian dari penjelasanmu yang kurang. Aksi meminta feedback ini akan membantumu dan tim agar lebih sepaham.
7. Terus Belajar dan Memperbarui Kemampuan
Segalanya bergerak dengan cepat di era digital ini, karena itulah kamu perlu skill kepemimpinan untuk mengikuti perkembangan dengan banyak belajar dan memperbarui kemampuanmu.
Apalagi jika kamu seorang solopreneur atau baru merintis perusahaan startup dengan anggota yang sedikit, maka kamu memerlukan banyak kemampuan untuk bisa berkembang, seperti mempelajari digital marketingatau memperkuat analytical skills-mu.
Namun, itu bukan berarti kamu harus melakukan semuanya sendiri. Kamu bisa mencari bantuan dengan belajar dari sumber atau kelas online.
8. Jangan Meragukan Diri Sendiri
Saat memulai pertama memulai, kamu mungkin akan merasa tidak percaya diri. Ketika berhadapan dengan customer atau investor, kamu bisa merasa insecure dengan dirimu sendiri dan bisnismu.
Jika kamu mempertanyakan dan meragukan dirimu sendiri, maka orang lain juga tidak akan yakin dengan bisnis rintisanmu.
Karena itu, kamu perlu mengingat bahwa kamu telah berjuang dan berhak berada di posisimu saat ini karena usahamu sendiri.
Baca Juga: 10 Ide Jualan di Rumah yang Laku Setiap Hari, Bikin Tetangga Iri!
9. Manajemen Waktu dengan Keluarga
Sebagai seorang wanita, tentunya menjadi pebisnis memiliki tantangan tersendiri. Bagi kamu yang masing single, sediakanlah waktu untuk berbagi bersama keluarga. Cobalah bercengkerama dengan keluarga, makan bersama, atau liburan bersama.
Begitu pun bagi kamu yang sudah menikah dan memiliki anak, tentu sebagian waktumu akan dihabiskan bersama keluarga dan pasangan. Kamu perlu membagi waktu antara bisnis dan keluarga.
10. Bergabung Dalam Komunitas
Tahukah kamu bahwa saat ini ada banyak sekali komunitas bisnis yang bisa diakses dengan mudah? Kehadiran komunitas bisnis sangat bermanfaat bagi usahamu.
Ketika bergabung dalam komunitas, kamu bisa mempelajari banyak hal baru. Misalnya, memudahkanmu menganalisis peluang dan persaingan, mengembangkan ide baru, meningkatkan skill, mendapat pelanggan baru atau investor, hingga mendapat mitra usaha.
Sosok pemimpin perempuan memiliki skill kepemimpinandi atas, dan skills ini tentu bisa dikembangkan untuk dirimu sendiri maupun anggota tim-mu.
Walaupun butuh waktu, kamu akan bisa menjadi pemimpin yang baik untuk bisnis atau organisasi jika kamu mampu melatihnya!