Apakah kamu sudah tahu apa itu leverage?
Pengertian leverage secara umum adalah tambahan modal yang didapat dari pinjaman. Modal ini nantinya akan digunakan untuk mengembangkan bisnis.
Misalnya saja, membuka cabang baru, membeli aset atau perlengkapan (mesin, alat, bahan), hingga mengakuisisi perusahaan lain.
Intinya pengertian leverage adalah berhutang guna meningkatkan skala bisnis. Setiap pebisnis memiliki pilihan untuk mendapatkan modal, leverage adalah salah satu caranya.
Namun, bukan berarti leverage hanya berlaku dalam konteks bisnis. Berikut beberapa definisi serta penjelasan lengkap tentang leverage sesuai dengan konteksnya.
Baca juga: Pengertian Evaluasi Usaha Beserta Tujuan, dan Tahapannya
Definisi Leverage yang Lebih Spesifik
Merujuk artikel yang ditulis Tretina dan Curry di Forbes Advisor ada beberapa pengertian leverage sesuai konteksnya. Apa saja?
1. Leverage dalam Bisnis
Dalam bisnis, leverage adalah salah satu cara mendapatkan tambahan modal selain dengan menjual aset atau mengandalkan ekuitas.
Leverage atau modal pinjaman dianggap lebih menguntungkan dalam banyak segi karena bersifat tax-deductible, yaitu pengurangan biaya dalam penghitungan penghasilan bruto sehingga mengurangi nominal pajak yang harus dibayarkan.
Namun, besaran leverage harus benar-benar diperhitungkan dengan benar karena akan mempengaruhi persepsi investor pada perusahaan.
Seorang pebisnis harus bisa menunjukkan dan menjamin bahwa mereka bisa mencicil hutang dalam jangka waktu yang masuk akal. Definisi dan logika ini berlaku pula sebagai pengertian leverage dalam perusahaan startup dan konvensional.
2. Leverage dalam Keuangan Personal
Tidak hanya untuk pebisnis, dalam konteks keuangan personal kamu juga bisa menggunakan istilah leverage.
Masih sama, di sini pengertian leverage adalah modal yang didapat dari pinjaman. Namun, bukan dipakai untuk mengembangkan bisnis, pinjaman ini dipakai untuk mengembangkan aset atau kekayaan yang dimiliki seseorang.
Misalnya, untuk membeli rumah, meminjam dana untuk pendidikan (student loans), atau bahkan barang-barang lain yang dianggap memiliki nilai jual bertambah dari tahun ke tahun atau punya fungsi yang bisa meningkatkan produktivitas.
Sama seperti bisnis, besarannya tetap harus masuk perhitungan agar kamu bisa melunasinya dalam jangka waktu yang sudah ditentukan.
3. Leverage dalam Investasi
Metode dapat modal dengan pinjaman juga bisa dilakukan seorang investor. Meski sebenarnya investasi sebaiknya menggunakan uang dingin, dalam beberapa kasus, pinjaman bisa diambil.
Metode ini lebih disarankan untuk profesional yang sudah berpengalaman dan memiliki pengetahuan cukup.
Intinya kamu meminjam sejumlah dana untuk menanam investasi guna mendapatkan return yang lebih besar dari besaran cicilan pinjaman. Tujuannya tentu mendapatkan profit dengan memanfaatkan margin antara keuntungan dengan iuran pinjaman.
Tipe-Tipe Leverage
Setelah memahami pengertian leverage dalam perusahaan startup maupun keuangan personal, mari mengenal tipe-tipe leverage yang ada.
- Financial leverage adalah pinjaman modal yang nantinya akan dikelola untuk memaksimalkan return pada para investor atau pemilik saham.
- Operating leverage adalah pinjaman modal yang digunakan untuk membeli aset tetap dengan tujuan menunjang produktivitas dalam jangka panjang.
- Combined leverage merupakan total gabungan antara dua leverage sebelumnya. Kombinasi ini akan menunjukkan kesehatan keuangan sebuah perusahaan.
Baca juga: 9 Cara Mencari Modal Usaha untuk Bisnis
Cara Mendapatkan Leverage
Beda dengan pinjaman biasa yang dipakai untuk menutup kebutuhan, leverage diambil dengan tujuan mengembangkan bisnis atau aset.
Ini membuat leverage pun harus segera disalurkan ke instrumen-instrumen investasi tertentu, misalnya seperti ini.
1. Margin Investing
Margin investing adalah proses membeli saham dengan dana yang disediakan pihak ketiga atau broker, bisa perusahaan sekuritas atau bank.
Dana ini memungkinkan seseorang membeli saham dengan jumlah berkali-kali lipat dari yang seharusnya mereka bisa dapatkan.
Tujuannya, meningkatkan nilai sebuah saham karena buying power yang bagus. Setelah beberapa waktu, akan ada margin atau profit yang didapat dari selisih harga beli dengan harga jual di pasaran.
Meski begitu, profit yang didapat nantinya akan dikurangi dengan bunga karena dana dari pihak ketiga ini dihitung sebagai pinjaman.
2. Leveraged Exchange Traded Funds (ETF)
ETF sebenarnya adalah keranjang investasi yang merupakan kombinasi antara saham dan reksadana. Ia dikelola oleh manajer investasi profesional atau perusahaan broker, sehingga nantinya profit yang akan didapat akan dipotong dengan fee atau komisi untuk manajer investasi.
Tim profesional tersebut bertanggung jawab untuk memantau dinamika pasar secara berkala. ETF bisa didapatkan sebagai leverage untuk sebuah perusahaan.
Tentunya orang berharap tren pasar terus naik ke arah positif, tetapi nyatanya penurunan bisa saja terjadi. Untuk itu, seseorang yang memilih ETF sebagai leverage harus benar-benar tahu risiko penurunan dan kenaikannya agar bisa mencari metode lain sebagai rencana back-up.
Namun, EFT ini cocok bagi perusahaan atau pihak yang tidak punya banyak waktu untuk belajar dan memantau kondisi pasar.
3. Hedge Fund
Hedge fund adalah sebuah sistem kemitraan yang bertujuan mendapatkan profit dan return rutin dengan cara mengoptimasi akumulasi dana dari investor.
Biasanya hasil yang didapat dari metode ini cukup tinggi dibanding metode-metode lain karena nominal dana yang tidak bisa dibilang sedikit. Namun, risikonya juga sebanding. Jika salah strategi, investor pun bisa mengalami kerugian total.
4. Short Selling
Sesuai dengan namanya, short selling adalah praktik jual beli saham dalam waktu cepat untuk menyasar profit dari spekulasi harga pasar. Short selling bisa dilakukan dengan meminjam dana dari pihak lain sehingga dapat dikategorikan sebagai leverage.
Namun, metode ini cukup kontroversial sehingga Bursa Efek Indonesia pun mengatur izinnya. Ketika pasar bergejolak karena beberapa hal seperti krisis dan pandemi, praktik short selling tidak diperbolehkan.
5. Forex Trading
Forex adalah singkatan dari foreign exchange yang artinya transaksi jual beli saham di level internasional. Ini membuat pilihan saham dan komoditasnya sangat beragam.
\Namun, kondisi pasarnya pun sangat dinamis, nilai kurs tukar mata uang hingga konstelasi politik global akan mempengaruhi harga pasar.
Risiko Leverage
Meski dianggap cukup menguntungkan, leverage ternyata memiliki beberapa kelemahan. Silakan perhatikan baik-baik dan jadikan pertimbangan sebelum memutuskan mendapatkannya.
Keberadaan bunga hutang bisa jadi beban tambahan untuk perusahaan atau keuangan personalmu. Penting untuk bisa menghitung margin antara pendapatan yang didapat dengan biaya yang harus dibayarkan untuk mencicil hutang.
Insolvensi atau ketidakmampuan membayar hutang secara umum akan berpengaruh pada reputasi perusahaan.
Reputasi inilah yang akan menentukan kesediaan pemilik modal lain memberikan pinjaman hingga mempengaruhi keputusan investor dan mitra yang akan menanam modal.
Likuidasi yaitu bila perusahaan tidak mampu membayar hutang tepat waktu sesuai perjanjian dan berujung pada dampak terburuk Perusahaan atau seseorang harus mengumumkan kebangkrutan dan aset yang dijadikan jaminan akan disita.
Baca juga: Ketahui 7 Jenis Pinjaman Modal Usaha dan Tips Memilihnya
Itu beberapa penjelasan tentang leverage. Pengertian leverage secara sederhana adalah pinjaman modal dengan tujuan mengembangkan bisnis atau aset.
Tidak hanya perusahaan, perorangan pun bisa menggunakan metode ini untuk meningkatkan pendapatan atau mengakuisisi aset yang punya nilai guna. Mengingat ia pinjaman, tetap ada risiko yang mengikuti, sehingga harus jeli dan teliti betul.