Dengan menjalankan bisnis, tentu akan ada perputaran uang secara terus-menerus. Kamu harus bisa melakukan pembukuan usaha untuk mencatat semua transaksi ini.
Namun, kamu mungkin bertanya-tanya, apa itu pembukuan usaha? Mengutip dari Sumup, pembukuan adalah pencatatan dari hari ke hari terkait transaksi keuangan dan informasi yang berkaitan dengan bisnis.
Kegiatan ini memastikan bahwa catatan transaksi keuangan individu benar, selalu diperbarui, dan komprehensif. Oleh karena itu, akurasi sangat penting untuk proses pembukuan.
Setiap transaksi, baik yang berkaitan dengan pembelian atau penjualan, harus dicatat. Biasanya, ada struktur yang ditetapkan untuk pembukuan yang membantu memastikan catatan tepat waktu dan akurat.
Baca juga: Margin of Safety Adalah Prinsip yang Digunakan dalam Investasi dan Akuntansi
Cara Melakukan Pembukuan Usaha
Kini kamu sudah tahu apa pengertiannya. Hal selanjutnya yang perlu kamu tahu, yaitu bagaimana cara melakukan pembukuan usaha.
Dengan perkembangan teknologi terkait pembukuan dan akuntansi, terdapat otomatisasi yang memudahkan tugas mencatat pengeluaran dan pemasukan.
Meski demikian, kamu tetap harus mengetahui dasar-dasar melakukan pembukuan usaha. Berikut ini perinciannya.
1. Menyiapkan Software Akuntansi
Hal pertama yang perlu dilakukan, yaitu menyiapkan software akuntansi. Kegiatannya seputar melakukan entri data yang diperlukan, merekonsiliasi transaksi, pemeriksaan kesalahan.
Selain itu, kamu perlu mempelajari cara kerja software lebih mendalam dan mencari cara untuk merampingkan berbagai bagian proses pembukuanmu.
2. Memilih Sistem Entri Data
Pembukuan usaha kecil mengharuskanmu untuk memilih antara akuntansi entri tunggal (single-entry) atau ganda (double-entry).
Mengutip dari Nerd Wallet, Akuntansi entry tunggal mencatat semua transaksi hanya sekali, baik sebagai pengeluaran maupun pendapatan.
Metode ini mudah dan cocok untuk bisnis kecil yang tidak memiliki inventaris atau peralatan signifikan dalam keuangannya.
Ada pun akuntansi entri ganda memasukkan setiap transaksi dua kali, baik sebagai debit dan kredit. Tujuannya, yaitu untuk “menyeimbangkan pembukuan” antar akun.
Meski lebih rumit, sistem yang terakhir ini dapat mencegah kesalahan dalam pencatatan transaksi.
Apa pun pilihanmu, sistem entri yang kamu pilih memengaruhi caramu mengelola keuangan dan cara kerja proses pembukuan.
3. Memilih Metode Akuntansi
Kamu juga perlu memilih antara akuntansi berbasis tunai atau akrual pada pembukuan usaha.
Akuntansi berbasis kas mencatat transaksi ketika uang berpindah tangan. Metode ini tidak mencatat invoice atau tagihan terutang perusahaan sampai piutang tersebut benar-benar dibayar.
Akuntansi berbasis akrual mencatat invoice dan tagihan tersebut meskipun dana belum ditukarkan.
Umumnya, sistem akrual adalah metode akuntansi yang direkomendasikan, tetapi keputusan pada akhirnya ada di tanganmu.
4. Mengelola Transaksi
Pengelolaan transaksi merupakan bagian dari pembukuan usaha sehari-hari. Kegiatannya seputar mengimpor dan mengategorikan transaksi dengan benar.
Selain itu, merekonsiliasi transaksi dan memastikan transaksi tersebut dicatat sesuai dengan sistem entri dan metode akuntansimu.
Baca juga: 5 Peran Akuntansi Dalam Kegiatan Usaha, Apa Saja?
5. Menangani Piutang dan Utang
Hal yang perlu dilakukan selanjutnya, yaitu menangani piutang dan utang. Usaha apa pun yang kamu jalankan, perlu menangani piutang.
Hal ini untuk memastikan bahwa bisnismu dibayar untuk barang atau jasa yang sudah kamu berikan terhadap pelanggan.
Dalam pembukuan usaha, pencatatan mencakup memperkirakan nilai akhir dari proyek yang telah selesai, menyiapkan dan mengirim invoice, serta memberikan pernyataan.
Pencatatan juga mencakup memastikan bisnismu membayar tagihan dan invoice tepat waktu, yang dikenal sebagai utang dagang.
6. Menyiapkan Penggajian
Pembukuan usaha juga mencakup persiapan gaji. Tak sedikit bisnis yang memproses penggajian dalam software akuntansi, tetapi ada pula yang memiliki software penggajian terpisah.
Bagaimana caramu mengatur dan mengelola penggajian akan bergantung pada perangkat lunak yang kamu pilih.
7. Berkoordinasi dengan Spesialis Pajak
Sebuah usaha perlu mengidentifikasi pengurangan potensial dan membuat prosedur pajak semulus mungkin. Hitung-hitungan pajak bisa jadi sangat rumit dan membingungkan.
Ketimbang kamu salah langkah dalam menentukan besaran pajak yang harus bisnismu bayar, cobalah untuk berkonsultasi dengan spesialis pajak.
8. Mengelola Laporan Keuangan dan Dokumen
Pembukuan usaha kecil juga mencakup pengelolaan dokumen akuntansi penting dan pemeliharaan informasi untuk laporan keuangan.
Berbagai informasi yang dimaksud, seputar transaksi, aset, pendapatan, pengeluaran, dan lain-lain.
Baca juga: Ini 9 Contoh Laporan Keuangan dan Penjualan yang Perlu Kamu Tahu!
Contoh Tugas Pembukuan Usaha
Ada sejumlah contoh tugas pembukuan usaha. Pembukuan dapat melibatkan berbagai macam tugas yang melayani fungsi penting dalam memelihara catatan keuangan bisnis.
Mulai dari mencatat pendapatan penjualan hingga menyeimbangkan akun. Berikut ini sejumlah contoh tugas pembukuan usaha.
1. Memantau Transaksi di Bank
Salah satu tugas pembukuan, yaitu memantau transaksi di bank. Jika terjadi transaksi apa pun, akan dicatat di pembukuan.
Akuntan perusahaan perlu memastikan bahwa catatan keuangan bisnis sesuai dengan apa yang terjadi dengan rekening bank.
2. Rekonsiliasi Rekening Bank Perusahaan
Contoh lain tugas pembukuan, yaitu rekonsiliasi rekening bank perusahaan. Hal ini untuk memastikan bahwa informasi keuangan yang dicatat dalam pembukuan sesuai dengan catatan lain.
Catatan lain yang dimaksud, yaitu informasi yang dicatat pada laporan bank, laporan kredit, dan laporan laba rugi perusahaan.
Baca juga: Apa Itu Rekber? Ini Cara Kerja dan 3 Manfaatnya
3. Menyiapkan Laporan Keuangan
Akuntan yang melakukan pembukuan bertanggung jawab untuk menyiapkan laporan keuangan untuk periode akuntansi tertentu.
Misalnya, pemegang buku dapat mengatur dan menyiapkan laporan keuangan bisnis untuk tahun fiskal yang memerinci pendapatan kotor serta bersih yang dihasilkan bisnis.
4. Membantu Persiapan Perpajakan
Melalui pembukuan, akuntan juga dapat membantu dalam persiapan dan pengajuan pajak penghasilan perusahaan.
Persiapan pajak dapat mencakup mengatur catatan keuangan untuk mengajukan laporan pajak. Selain itu, untuk melaporkan pendapatan, pengeluaran, serta potongan lainnya.
5. Menggunakan Teknologi untuk Menyederhanakan Tugas
Akuntan yang melakukan pembukuan juga dapat melakukan tugas yang menggunakan teknologi untuk merampingkan tugas akuntansi.
Misalnya menggunakan program akuntansi atau perangkat lunak spreadsheet. Agar tetap terkini dalam lingkungan virtual, pembukuan biasanya memerlukan penerapan keterampilan teknologi bersama keterampilan penting untuk akuntansi.
Baca juga: 10 Aplikasi Keuangan Pribadi untuk Bantu Kelola Finansialmu!
Komponen dalam Pembukuan Usaha
Kini, kamu sudah tahu bagaimana cara melakukan pembukuan dan berbagai contoh tugas terkait kegiatan pencatatan tersebut.
Namun, kamu mungkin masih kebingungan, apa saja transaksi yang harus dicatat pada pembukuan usaha?
Berikut ini ada 10 komponen dasar yang harus ada pada pembukuan usaha. Simak baik-baik, ya!
1. Uang Tunai
Tidak ada yang lebih mendasar dari ini. Semua transaksi bisnismu perlu melewati rekening kas.
Tugas ini sangat penting, sehingga sering kali akuntan benar-benar melakukan entri ganda pada jurnal penerimaan kas dan pengeluaran kas untuk melacak aktivitasnya.
2. Piutang
Jika perusahaanmu menjual produk atau layanan dan tidak segera menagih pembayaran, kamu akan memiliki piutang atau uang yang jatuh tempo dari pelanggan.
Kamu harus melacak piutang usaha dan selalu memperbaruinya, sehingga kamu dapat mengirimkan tagihan atau invoice yang tepat waktu dan akurat.
3. Persediaan
Mengutip dari Score, akun ini adalah produk yang tidak terjual, seperti uang yang disimpan di rak dan harus diperhitungkan dan dilacak dengan hati-hati.
Angka-angka dalam pembukuan usaha harus diuji secara berkala dengan melakukan penghitungan fisik persediaan yang ada.
4. Utang
Tidak ada yang suka mengirim uang keluar dari bisnis, tetapi utang usaha diperlukan pula untuk menggerakkan operasional bisnis.
Pembukuan yang ringkas membantu memastikan pembayaran tepat waktu. Membayar tagihan lebih awal juga dapat membuat bisnismu memenuhi syarat untuk mendapatkan diskon.
5. Utang Pinjaman
Jika kamu meminjam uang untuk membeli peralatan, kendaraan, furnitur, atau barang lain untuk bisnis, akun ini melacak pembayaran dan tanggal jatuh tempo.
Baca juga: Piutang Usaha: Pengertian, Jenis, dan Fungsinya
6. Penjualan
Akun penjualan pada pembukuan usaha, melacak semua pendapatan yang masuk dari apa yang kamu jual.
Mencatat penjualan secara tepat waktu dan akurat sangat penting untuk mengetahui posisi bisnismu.
7. Pembelian
Akun pembelian melacak bahan mentah atau barang jadi yang kamu beli untuk bisnismu.
Ini adalah komponen kunci dalam menghitung harga pokok penjualan yang kamu kurangi dari akun penjualan untuk menemukan laba kotor perusahaan.
8. Biaya Penggajian
Bagi bisnis pada umumnya, biaya penggajian bisa menjadi biaya tetap terbesar dari semuanya.
Menjaga agar akun ini tetap akurat dan terkini, sangat penting untuk memenuhi persyaratan pelaporan pajak.
9. Ekuitas Pemilik
Pada dasarnya, akun ini melacak jumlah yang dimasukkan pemilik perusahaan ke dalam bisnis.
Akun ini juga disebut sebagai aset bersih. Ekuitas pemilik mencerminkan jumlah uang yang dimiliki pemilik setelah kewajiban dikurangi dari aset.
10. Laba Ditahan
Akun ini melacak setiap keuntungan perusahaan yang diinvestasikan kembali dalam bisnis dan tidak dibayarkan kepada pemiliknya.
Laba ditahan bersifat kumulatif dan muncul sebagai total uang yang telah ditahan sejak perusahaan dimulai.
Mengelola akun ini tidak memakan banyak waktu dan penting bagi investor serta pemberi pinjaman yang ingin melacak kinerja perusahaan dari waktu ke waktu.
Baca juga: 3 Cara Menghitung Laba Bisnis dan Jenis-Jenisnya
Itulah penjelasan terperinci mengenai pembukuan usaha. Semoga informasi ini bermanfaat bagi pembukuan bisnismu.