Food and beverages adalah lini bisnis yang terkait dengan penyediaan makanan dan minuman.
Maknanya cukup luas.
Citra food and beverages sangat erat dengan industri jasa yang terkait dengan perhotelan, restoran, dan bentuk hospitality lainnya.
Namun, manufaktur makanan dan minuman kemasan juga termasuk sebagai food and beverages.
Dari segi peluang bisnis, food and beverages adalah lini bisnis yang tidak ada habisnya. Hal ini karena makanan dan minuman merupakan kebutuhan dasar manusia.
Dengan jeli melihat tren terkini, kamu bisa sukses dengan bisnis food and beverages. Berikut ini penjelasannya lebih lanjut!
Baca Juga: Simak 4 Tips Packing Makanan Ini Agar Foodies Tergiur
Food and Beverages, Industri Terkait Makanan dan Minuman
Mengutip dari Hotel Management Tips, food and beverages adalah proses menyiapkan dan menyajikan makanan serta minuman kepada pelanggan.
Dalam pengertian ini, food and beverages adalah bidang usaha jasa pelayanan.
Makanan dan minuman yang disajikan kepada pelanggan, mencakup berbagai gaya dan jenis masakan. Makanan dapat diklasifikasikan berdasarkan negara.
Adapun minuman yang dimaksud pada food and beverages adalah semua minuman beralkohol dan non-alkohol.
Minuman beralkohol bervariasi, seperti semua jenis anggur, cocktail, bir, dan sebagainya.
Dalam industri jasa makanan dan minuman, ada sejumlah sektor industri yang berbeda. Sektor-sektor ini dikategorikan menurut jenis permintaan pelanggan yang akan dipenuhi.
Ragam sektor ini juga dapat menyediakan kerangka kerja bagi orang-orang yang mempelajari industri jasa makanan dan minuman. Sektor-sektor ini dapat diidentifikasi dan dijadikan studi lebih lanjut.
Industri food and beverages service sangat lekat dengan bisnis perhotelan dan jaringan restoran besar. Namun pengertian food and beverages tidak hanya soal jasa, tetapi juga industri manufaktur.
Dalam konteks ini, mengutip dari Tstar, industri food and beverages adalah semua perusahaan yang terlibat dalam mengubah barang pertanian mentah menjadi produk makanan konsumen.
Rantai pasokan industri makanan dan minuman secara keseluruhan mencakup pemrosesan, pengemasan, dan distribusi makanan.
Produksi bahan makanan mentah tidak termasuk di dalamnya karena itu masuk ke sektor pertanian.
Industri ini meliputi makanan segar, makanan kemasan, dan minuman, baik yang beralkohol maupun non-alkohol.
Dari makanan dan minuman yang dijual di warung, gerai retail, hingga makanan matang di restoran, semuanya termasuk industri food and beverages.
Baca Juga: 10 Ide Jualan Makanan Online Untuk Berbisnis, Menarik!
Tipe-tipe Food and Beverages Service
Berdasarkan penjelasan sebelumnya, bahwa food and beverages adalah industri pengolahan makanan dan minuman, mulai dari kemasan hingga yang disajikan di restoran.
Namun, istilah food and beverages lekat pula dengan industri jasa yang berhubungan dengan bisnis perhotelan dan restoran.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, food and beverages service terbagi dalam beberapa sektor. Berikut ini tipe-tipe food and beverages service:
1. Sektor Katering Utama
Usaha di kategori ini fokus pada penyediaan makanan dan minuman ke pelanggan. Contohnya yaitu gerai makanan di sektor akomodasi, berbagai jenis restoran, dan takeaway.
Gerai makanan takeaway pada food and beverages adalah gerai yang hanya melayani pesanan makanan dan minuman untuk dibawa pulang.
Gerai ini beragam, seperti food stand, food truck, hingga cloud kitchen.
2. Sektor Katering Sekunder
Pada sektor ini, penyediaan makanan dan minuman bukanlah kegiatan utama, melainkan kegiatan sekunder atau penunjang.
Contohnya, yaitu katering di sebuah institusi, katering pada perusahaan transportasi, layanan makanan di bioskop, dan sebagainya.
Aktivitas utama unit-unit ini bukanlah penyediaan makanan dan minuman untuk klien, tetapi untuk menunjang aktivitas utama bisnis yang menaunginya.
3. Sektor Komersial
Tujuan beroperasinya sektor komersial pada food and beverages adalah menghasilkan keuntungan atau untuk mendapatkan pengembalian investasi melalui produk dan layanan mereka.
Fasilitas food and beverages hotel, restoran, kedai kopi, gerai makanan cepat saji, katering transportasi, dan sebagainya, merupakan contoh sektor komersial.
Tentunya, untuk dapat menghasilkan keuntungan, kamu perlu pengelolaan bisnis yang optimal.
4. Non-captive market
Pada non-captive market, pelanggan dapat memilih tempat makan dan minum mereka. Jenis usahanya pun beragam.
Usaha food and beverages di sektor komersial dapat dikatakan sebagai non-captive market.
Pelanggan bisa memilih untuk menggunakan atau tidak menggunakan suatu jasa food and beverages. Ia menggunakan jasa tersebut sesuai dengan kebutuhan dan preferensinya sendiri.
5. Captive Market
Pada sektor captive market, pelanggan tidak memiliki pilihan tempat makan dan mau tak mau harus memanfaatkan layanan yang disediakan oleh gerai katering tertentu.
Contoh captive market, yaitu siswa di sekolah asrama yang makan sesuai katering sekolah, pasien di rumah sakit, orang-orang yang tinggal di panti, tahanan penjara, pekerja industri, dan sebagainya.
6. Semi-captive Market
Pada sektor ini, pelanggan memiliki pilihan tempat makan yang terbatas. Di pasar ini, pelanggan memiliki pilihan sebelum memilih makanan dan minuman.
Setelah pilihan dibuat, pelanggan tidak punya pilihan selain puas dengan apa yang ditawarkan. Contoh semi-captive market pada food and beverages adalah gerai pada bioskop.
Penonton biasanya diminta untuk tidak membawa makanan dan minuman dari luar. Sebagai gantinya, pihak bioskop menyediakan jasa makanan dan minuman dari mereka sendiri.
Baca Juga: 10 Aneka Minuman Segar untuk Usaha, Yuk Coba!
Peluang Bisnis Food and Beverages
Keuntungan dari menjalankan bisnis food and beverages adalah peluangnya yang selalu terbuka lebar dan tidak ada habisnya.
Makan dan minum merupakan kebutuhan dasar manusia, sehingga bisnis ini tidak pernah redup.
Namun tentu kamu tidak bisa asal-asalan ketika mau memulainya. Saat mencari ide bisnis food and beverages, kamu perlu melihat tren pasar yang sedang berlangsung.
Tidak bisa dipungkiri bahwa pandemi yang kita alami dalam beberapa tahun terakhir ini sangat memengaruhi berbagai aspek kehidupan.
Sektor bisnis tentunya terkena imbas yang cukup besar.
Gaya hidup dan kebiasaan orang pun berubah, terutama dalam makanan dan minuman. Unsur kesehatan jadi perhatian utama.
Pasca-pandemi, berbagai peluang bisnis food and beverages adalah sebagai berikut:
1. Menu Makanan Nabati
Pandemi disebabkan oleh penularan virus yang berasal dari hewan. Jadi, tidak sedikit orang yang berusaha menghindari makanan yang bersumber dari hewan.
Oleh karena itu, menu makanan yang berbahan dasar sayur, buah, rempah, kacang-kacangan, dan berbagai jenis tanaman lain, jadi lebih banyak diminati.
Apalagi nutrisi terbaik untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh lebih banyak datang dari bahan makanan tumbuh-tumbuhan.
Protein nabati jadi lebih diminati ketimbang protein hewani. Sumber protein nabati terbaik, datang dari kacang almond, kedelai, beras, gandum, dan kacang polong.
Merintis bisnis food and beverages yang menawarkan konsumsi sehat, bisa jadi peluang menarik serta menguntungkan.
2. Food Delivery
Menjamurnya aplikasi jasa antar-jemput, food delivery mulai populer bahkan sebelum pandemi. Dengan adanya pandemi, makin menunjukkan jasa food delivery makin berjaya.
Hal ini karena banyak orang yang mengandalkan jasa antar makanan untuk menunjang kegiatan isolasi mandiri atau work from home.
Kamu tidak perlu menjadi pencetus aplikasi food delivery, tetapi bisa mengandalkan berbagai aplikasi yang sudah ada untuk menjalankan bisnis food and beverages.
Kamu bisa menjalankan bisnis makanan dan minuman yang hanya menerima pesanan takeaway. Jadi, tidak perlu lagi pusing memikirkan lokasi restoran atau tempat makan.
Baca Juga: 4 Contoh Delivery Bagi Bisnis, Mengapa Begitu Penting?
3. Cloud Kitchen
Ini masih ada hubungannya dengan food delivery. Meski bisa melayani permintaan makanan dan minuman yang bisa dibawa pulang, tidak semua penjual memiliki dapur yang memadai.
Cloud kitchen bisa jadi solusi bagi penjual yang tidak memiliki dapur memadai untuk mengoperasikan bisnisnya. Kebutuhan akan cloud kitchen pun meningkat seiring meningkatnya permintaan food delivery.
Ini bisa jadi peluang bisnismu. Entah kamu sebagai penyedia cloud kitchen atau menggunakan layanan cloud kitchen itu sendiri untuk merintis usaha makanan dan minuman.
4. Pembelian Melalui E-Commerce Meningkat
Untuk makanan dan minuman kemasan, penjualannya melalui e-commerce meningkat pasca-pandemi. Bahkan bahan makanan seperti sayuran dan buah-buahan pun dijual secara online.
Kelebihan dari e-commerce ialah toko online tidak memiliki jam operasional. Jadi, konsumen dapat berbelanja kapan saja mereka mau.
Semenjak pandemi, tidak sedikit konsumen yang menumbuhkan kebiasaan berbelanja secara online.
Pasca-pandemi pun, kebiasaan ini masih berlanjut untuk menghindari pergi ke tempat umum.
Ini merupakan peluang bagimu untuk memproduksi makanan dan minuman kemasan untuk dijual secara online. Bisa juga kamu menjadi pengecer dengan menjual ulang makanan dan minuman kemasan.
Baca Juga: 7 Ide Bisnis Makanan Kreatif dan Inovatif, Pasti Laris Manis!
5. Masakan Rumahan Kembali Populer
Menurut DPO International, menurut survei pada 2020, 32% orang dewasa berencana untuk makan di restoran lebih jarang karena kekhawatiran akan pandemi.
Tren ini diperkirakan akan berlanjut untuk beberapa waktu ke depan pada pasca-pandemi, karena keraguan mengenai keamanan tempat umum.
Meski konsumen bisa memesan makanan melalui jasa food delivery, tak sedikit yang memilih untuk masak di rumah.
Ini bisa menjadi peluang untuk menyediakan bahan makanan yang mudah disajikan di rumah.
Frozen food menjadi salah satunya yang digemari dan meningkat penjualannya. Ini peluangmu untuk menciptakan jenis frozen food baru, kemudian menjualnya.
Demikian penjelasan mengenai lini bisnis ini. Food and beverages adalah lini bisnis yang peluangnya selalu ada dan tidak pernah redup.