Dalam pengertian umum, kas dapat dikatakan sebagai tempat menyimpan uang atau tempat membayar dan menerima uang.
Bisa dibilang ia merupakan uang tunai yang digunakan untuk menukar barang, utang, atau jasa.
Namun berbicara mengenai pembukuan, maknanya sudah cukup berbeda. Akuntansi kas merupakan bentuk pembukuan yang mendasarkan pencatatan berdasarkan transaksi yang benar-benar terjadi.
Dalam artikel ini, pembahasan akan fokus pada pengertiannya dalam akuntansi. Selain itu, akan dijelaskan juga jenis-jenisnya, contoh pencatatannya, hingga manfaatnya bagi bisnis.
Baca Juga: 10 Aplikasi Keuangan Pribadi untuk Bantu Kelola Finansialmu!
Pengertian Kas
Kas, menurut Investopedia menunjukkan aset perusahaan yang dapat dicairkan atau dikonversi menjadi uang tunai dengan segera.
Istilah ini sering kali menunjukkan uang di rekening bank, cek, atau bentuk mata uang lainnya yang mudah diakses dan dapat dengan cepat diubah menjadi uang tunai fisik.
Dalam perbankan, kas merujuk pada aset perusahaan saat ini. Ia juga merujuk pada aset apa pun yang dapat diubah menjadi uang tunai dalam waktu satu tahun.
Arus kas bisnis menunjukkan jumlah bersih yang dimiliki perusahaan, setelah memperhitungkan kas dan aset masuk keluar.
Ada pun laporannya menunjukkan semua kas masuk, seperti laba bersih. Selain itu, tentu menunjukkan kas keluar yang digunakan untuk membayar pengeluaran, seperti peralatan dan investasi.
Berbeda pula pengertiannya jika dikaitkan dengan akuntansi. Yang satu ini adalah metodologi di mana transaksi dicatat ketika benar-benar terjadi.
Misalnya, pendapatan akan dicatat ketika perusahaan menerima uang tunai. Sebaliknya, pengeluaran dicatat ketika perusahaan benar-benar membayarnya, bukan ketika tagihan diberikan.
Baca Juga: 5 Peran Akuntansi Dalam Kegiatan Usaha, Apa Saja?
Jenis-Jenisnya
Terdapat beberapa jenisnya dalam pembukuan. Tergantung dari ukurannya, sebuah bisnis dapat mengelola pendapatan dan pembayaran tagihan dalam satu atau lebih jenis rekening.
Misalnya, bisnis retail mungkin memiliki akun operasi dan akun merchant yang terpisah, misalnya sebagai akun penyimpanan transaksi kartu kredit.
Perusahaan besar lainnya, mungkin memiliki akun operasi dan penggajian yang terpisah.
Perusahaan lainnya mungkin pula memiliki rekening kas untuk memperoleh pendapatan bunga. Dengan adanya berbagai kemungkinan tersebut, terdapat beberapa jenis. Ini dia perinciannya.
1. Rekening Giro Operasional
Sebuah bisnis biasanya mengalokasikan rekening giro tertentu. Rekening ini disebut rekening operasi, digunakan untuk menangani aktivitas bisnis seperti menyetor pendapatan dan membayar tagihan.
2. Rekening Giro Payroll
Sesuai namanya, rekening payroll digunakan untuk melakukan penggajian. Banyak perusahaan menengah dan besar yang memiliki rekening giro khusus untuk membayar upah karyawan.
3. Rekening Merchant
Jika suatu bisnis mengizinkan pelanggan membayar dengan kartu kredit atau kartu debit, mungkin bisnis tersebut memiliki rekening merchant.
Rekening itu hanya digunakan untuk lalu lintas keuangan dari kegiatan perdagangan.
4. Rekening Kas Kecil (Petty Cash)
Rekening petty cash, disebut juga sebagai imprest account karena selalu memiliki saldo yang sama.
Sebagia besar perusahaan memiliki boks uang tunai untuk membayar pengeluaran kecil setiap harinya. Uang dalam petty cash inilah yang dipakai.
5. Sweep Account
Rekening ini adalah cara bagi perusahaan untuk memperoleh pendapatan investasi secara otomatis.
Setiap malam, setiap uang ekstra di rekening operasional perusahaan dikumpulkan dan ditransfer (disapu atau sweep) ke rekening investasi.
Baca Juga: Wajib Tahu, 2 Contoh Sistem Dana Tetap dalam Petty Cash
Contoh Penggunaan Kas
Seperti yang disebutkan sebelumnya, istilah ini juga digunakan dalam pembukuan. Perusahaan kecil biasanya menggunakan akuntansi kas karena lebih mudah dan lebih mendasar.
Akuntansi kan menawarkan gambaran jelas tentang berapa banyak uang yang benar-benar dimiliki perusahaan. Kelemahannya, ketika pembayaran didaftarkan secara tunai, mereka memiliki dampak tertunda pada akun.
Akibatnya, sering kali kurang tepat dalam waktu dekat dibandingkan jenis akuntansi lainnya. Berikut ini contoh penggunaannya.
Contohnya, terjadi transaksi B2B antara perusahaan A dan B. Perusahaan A mendapat Rp25 juta dari penjualan 5 komputer ke perusahaan B pada 15 Februari.
Transaksi dicatat terjadi pada 15 Februari meski pemesanan dilakukan pada tanggal 20 Januari. Kapan pemesanan terjadi tidak penting, karena perusahaan B tidak membayarnya sampai tanggal 15 Februari, ketika komputer benar-benar dikirim.
Di sisi lain, perusahaan A tetap mendokumentasikan transaksi Rp25 juta pada 20 Januari di bawah akuntansi akrual, meski tidak ada uang yang benar-benar dibayarkan pada hari itu.
Dengan akuntansi ini, perusahaan melaporkan pengeluaran ketika membayarnya.
Baca Juga: Ketahui 10 Komponen Pembukuan Usaha Agar Catatan Rapi
Manfaatnya dalam Bisnis
Terlepas dari kelemahannya, akuntansi kas memiliki sejumlah fungsi penting dalam bisnis. Akuntansi jenis ini sangat berguna, terutama bagi perusahaan kecil. Ini dia sejumlah alasannya.
1. Ramah bagi Pemula
Kamu tidak perlu menjadi seorang ahli akuntansi untuk memulai pembukuan dengan akuntansi kas. Kamu cukup mencatat transaksi saat kamu membayar suatu biaya dan dibayar untuk suatu layanan atau penjualan.
Kamu tidak akan memiliki banyak akun untuk dilacak. Kamu juga tidak perlu mengetahui sistem pembukuan entri ganda.
2. Pelacakan Arus Kas
Manfaat lain, yaitu memberikan gambaran yang jelas mengenai berapa banyak uang tunai yang kamu miliki untuk digunakan.
Hal ini sangat bermanfaat bagi usaha kecil dan pemula, karena bisa mengelola pengeluaran dengan lebih mudah.
Apa yang kamu miliki di rekening kas merupakan apa yang kamu miliki untuk dibelanjakan pada titik waktu tertentu.
Sebaliknya, dengan akuntansi akrual, kamu perlu memperhitungkan pembayran dan piutang pada masa mendatang ke dalam persamaan.
Baca Juga: Ingin Tahu Jumlah Pajak Restoran? Ini Cara Perhitungannya!
3. Perihal Likuiditas
Karena hanya mencatat tentang transaksi tunai, calon investor yang ingin berinvestasi dalam bisnis ini tidak perlu melalui rasio likuiditas apa pun.
Calon investor dapat melihat sistem akuntansi, melihat arus masuk dan keluar, serta mencari tahu sendiri arus kas bersih bisnis tersebut.
Demikian penjelasan mengenai penggunaan akuntansi kas dan bagaimana manfaatnya bagi bisnis. Semoga informasi ini bermanfaat.