Customer centric merupakan sebuah pendekatan bisnis. Pendekatan ini menempatkan pelanggan sebagai yang utama.
Bisnis dengan pendekatan ini yakin bahwa bisnisnya tidak akan bisa berjalan jika tidak ada pelayanan yang baik bagi pelanggannya. Pendekatan ini juga memiliki kelebihannya tersendiri.
Apa itu customer centric, seperti apa manfaatnya, serta tips dan trik penerapannya? Semuanya dibahas di sini!
Baca juga: Cara Membuat Kata Kunci SEO On Page untuk Blog dan Website-mu!
Pengertian Customer Centric
Customer centric adalah strategi dan budaya berbisnis yang berfokus pada menciptakan pengalaman terbaik bagi pelanggan. Dengan demikian, bisnis dapat membangun loyalitas pelanggan terhadap merek.
Bisnis yang berpusat pada pelanggan atau klien, cenderung memastikan bahwa pelanggan berada di pusat filosofi, operasi, hingga ide bisnis.
Tipe bisnis yang customer centric percaya bahwa pelanggan adalah alasan utama keberadaan mereka. Jadi, bisnis ini menggunakan segala cara yang mereka miliki untuk menjaga kepuasan klien.
Customer centric telah lama menjadi kata kunci dalam industri berorientasi layanan. Bisnis yang memiliki pendekatan ini, biasanya bisnis layanan keuangan dan perbankan.
Dalam teori bisnis umum, melayani pelanggan dengan kemampuan terbaikmu, akan menghasilkan pelanggan setia yang akan menghabiskan lebih banyak uang untuk perusahaanmu.
Mereka cenderung tidak akan pergi ke tempat lain yang memberi penawaran lebih baik, karena sudah tercipta loyalitas.
Manfaat Pendekatan Customer Centric
Menjalankan bisnis dengan pendekatan customer centric dapat memberikan sejumlah manfaat. Selain yang sudah disebutkan sebelumnya, seperti terciptanya loyalitas, terdapat banyak manfaat lain.
Berikut ini sejumlah manfaat menjalankan pendekatan customer centric untuk bisnismu.
1. Memahami Pengalaman Pelanggan
Manfaat ini didasarkan pada pemahaman tentang bagaimana pelanggan bergerak masuk dan keluar dari hubungan dengan bisnis serta produk atau layanan yang mereka beli. Terdapat latar belakang dalam sebuah hubungan.
Kebutuhan pelanggan dalam setiap tahap, khususnya pada titik-titik perubahan dari satu ke yang lain, sangat penting bagi keberhasilan hubungan. Transaksi yang tercipta pun turut menciptakan nilai.
2. Berfokus pada Keuntungan Pelanggan
Bisnis yang mendukung pelanggan ketika mereka mempertimbangkan pilihan, berpotensi meningkatkan penjualan. Penawaran yang tidak jelas, cenderung membuat pelanggan tidak percaya diri atas keputusan mereka.
Ketika pelanggan sedang menimbang antara dua produk, ketimbang memberi mereka saran untuk membeli produk termahal, bisnis yang customer centric berusaha melihat dari perspektif pelanggan.
Jika barang yang lebih murah dinilai lebih dibutuhkan pelanggan, itulah yang akan direkomendasikan. Dari segi penjualan, mungkin tidak menguntungkan.
Namun, dalam jangka panjang, pelanggan akan datang kembali karena merasa mendapat keuntungan dalam bertransaksi.
Baca juga: Proses Desain Produk: Pengertian, Cara, dan Tips Sukses Melakukannya
3. Mereduksi Biaya Layanan
Bisnis yang customer centric, tidak akan meninggalkan pelanggan begitu saja setelah transaksi selesai. Pelanggan harus dibimbing terus hingga berhasil menggunakan produk dengan benar, apalagi jika produk yang dijual cukup rumit dan membutuhkan edukasi kepada pelanggan.
Banyak bisnis yang meninggalkan pelanggan begitu saja setelah penjualan terjadi. Ini merupakan strategi buruk karena pelanggan berpotensi merusak produk.
Pelanggan akan datang kembali menggunakan kartu garansi untuk produk yang dibeli. Hal ini akan menambah biaya layanan tambahan untuk perbaikan.
4. Bekerja Sama dengan Pelanggan
Manfaat pendekatan customer centric, kamu bisa dengan mudah mengajak pelanggan untuk bekerja sama. Nilai diciptakan bersama ketika bisnis dan pelanggan bekerja sama. Hal ini dapat meningkatkan efisiensi operasional.
Contoh mudah, yakni bisnis travel atau pemanduan wisata. Bisnis ini sangat ketat dengan jadwal: pukul berapa pelanggan harus tiba di bandara, pukul berapa pelanggan harus check-out dari hotel, dan sebagainya.
Jika sudah muncul kepercayaan terhadap bisnis, pelanggan pun akan berusaha mengikuti jadwal yang sudah ditetapkan. Itinerary pun dapat dijalankan sesuai rencana.
Tips Menerapkan Customer Centric
Ketika kamu memiliki perusahaan yang berfokus kepada pelanggan, kamu akan mendapatkan loyalitas mereka. Selain itu, kamu dapat meningkatkan retensi pelanggan, dan meningkatkan jumlah rekomendasi.
Kini kamu sudah tahu kelebihannya, tetapi bagaimana dengan penerapannya? Menerapkan pendekatan ini terdengar sederhana. Namun tak banyak perusahaan yang berhasil mencapainya.
Jika kamu ingin menerapkan customer centric pada bisnismu, simak sejumlah tips dan trik berikut:
1. Lakukan, Jangan Hanya Bicara
Sebagian besar perusahaan hanya memberikan lip service bahwa kepentingan pelanggan adalah yang utama, tetapi sebenarnya tidak. Bisnis yang customer centric harus benar-benar menjadikan pelanggan sebagai yang utama.
Teruslah ingatkan tim bisnismu bahwa mereka harus tetap berkomitmen terhadap filosofi tersebut. Jika perlu, kembangkan budaya yang berpusat pada pelanggan.
2. Meriset Pelanggan
Bisnis yang berpusat kepada pelanggan, meluangkan waktu untuk memahami pelanggan dengan melakukan riset. Pastikan bisnismu berwawasan dengan basis data tentang pelanggan.
Kamu perlu meneliti setiap prospek terlebih dahulu. Dengan demikian solusi yang direkomendasikan akan disesuaikan dengan pelanggan dan memberikan nilai terbaik.
3. Ajukan Pertanyaan Bagus
Setiap interaksi dengan pelanggan harus dipusatkan di sekitar pelanggan. Kamu perlu mengajukan pertanyaan menyelidiki yang mampu pelanggan mengungkapkan apa yang dibutuhkannya.
Tak hanya itu, pertanyaan yang diajukan pun harus bisa menyentuh sisi emosional, seperti masalah apa yang mereka hadapi, hingga kekhawatiran mereka soal harga. Dengan mendapatkan banyak informasi, solusi yang tepat pun dapat disampaikan kepada pelanggan.
Baca juga: Pahami Apa Itu Marketing Mix, agar Bisnismu Berkembang
4. Beri Jasa Konsultasi
Strategi penjualan yang customer centric akan fokus pada pemahaman masalah terlebih dahulu. Setelah itu, membantu menyelesaikannya dengan solusi yang paling tepat.
Kamu perlu mendengar pelanggan secara aktif, menawarkan saran, dan menyesuaikan solusi. Solusi yang diberikan, berdasarkan apa yang benar-benar menjadi kepentingan terbaik bagi pelanggan.
5. Gunakan Gaya Komunikasi Pelanggan
Dalam pertemuan pertama, kamu juga perlu fokus mempelajari gaya komunikasi pelanggan. Mengetahui apa yang menjadi kebutuhan pelanggan penting, tetapi cara ini juga penting untuk diterapkan
Beradaptasilah dengan gaya komunikasi pelanggan, sehingga mereka nyaman berbicara denganmu. Pelanggan pun bisa jadi dengan mudah membeberkan apa yang dibutuhkannya.
Itulah seluk beluk mengenai pendekatan customer centric dalam bisnis. Semoga informasi ini bermanfaat!