Banyak orang yang tidak bisa menentukan beda marketing dan sales.
Keduanya sama-sama faktor penting dalam bisnis, tetapi masing-masing memiliki pengertian yang berbeda.
Dalam banyak perusahaan, marketing dan sales pun dibedakan divisinya. Ini karena orang-orang yang bekerja di dua divisi tersebut memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda.
Namun, harus diakui keduanya tak bisa berjalan sendiri-sendiri. Hal ini karena keduanya saling memengaruhi performa perusahaan. Harus terdapat kerja kolaborasi antara marketing dan sales.
Memangnya, apa beda marketing dan sales? Simak selengkapnya dalam artikel ini.
Baca Juga: 7 Tahapan Sales untuk Tingkatkan Bisnismu, Sudah Tahu?
Pengertian Marketing dan Sales
Dari segi pengertian, marketing atau pemasaran mengacu pada kegiatan perusahaan untuk mempromosikan penjualan produk atau layanan.
Kegiatan pemasaran mencakup periklanan, penjualan, dan pengiriman produk kepada konsumen atau bisnis lain.
Orang-orang yang berada di balik kegiatan marketing berupaya mendapatkan perhatian dari audiens potensial melalui iklan. Maka dari itu, terdapat kegiatan promosi yang ditargetkan untuk menggaet audiens tertentu.
Caranya bisa dengan melibatkan selebritas sebagai brand ambassador, copywriting yang menarik, kemasan produk yang menarik, dan pendekatan ke media untuk menyebarluaskan pengaruh.
Marketing merupakan sebuah kegiatan yang melibatkan semua tindakan perusahaan untuk menggaet pelanggan sekaligus menjaga hubungan baik dengan mereka.
Melakukan networking dengan klien baru dan menjaga hubungan baik dengan klien-klien sebelumnya, merupakan pekerjaan marketing juga.
Ada pun sales mengacu pada semua kegiatan yang terlibat dalam penjualan produk atau layanan kepada konsumen maupun bisnis.
Namun pada praktiknya, sales lebih dari sekadar kegiatan penjualan.
Perusahaan kadang memiliki divisi tersendiri untuk melakukan kegiatan sales, yakni penjualan barang dan jasa. Dalam satu divisi sales, biasanya terdapat sejumlah tim yang terdiri dari beberapa orang.
Tim-tim sales ini biasanya dibagi berdasarkan penugasan penjualan di wilayah yang berbeda, jenis produk atau layanan tertentu, dan target pelanggan.
Setiap tim memiliki target bulanan yang harus dipenuhi.
Target yang dimaksud ialah seberapa banyak mereka bisa mengubah prospek menjadi transaksi. Maka dari itu, kita sering mendengar istilah “closing” di kalangan sales.
Itu artinya mereka berhasil melakukan penjualan.
Dari sini terlihat bahwa tugas sales adalah mencari prospek pelanggan yang sesuai dengan target perusahaan. Kemudian, menjalin hubungan dengan pelanggan hingga akhirnya terjadi transaksi.
Baca Juga: Bahasa Marketing: Istilah-Istilah dalam Dunia Marketing
Beda Marketing dan Sales
Setelah mengetahui pengertian masing-masing kegiatan tersebut, kini bagaimana mengetahui beda marketing dan sales?
Dari pengertian yang telah diungkap sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa marketing merupakan kegiatan yang menginformasikan dan menarik prospek kepada perusahaan serta produk dan layanan.
Ada pun sales kegiatan yang bersentuhan langsung dengan prospek tersebut.
Para pegawai sales memperkuat nilai perusahaan, bernegosiasi, meyakinkan pelanggan, hingga akhirnya prospek tersebut berubah menjadi transaksi.
Meski kedua fungsi bisnis ini berbeda, marketing dan sales memiliki tujuan sama. Tujuannya, menarik prospek dan mengubahnya menjadi pelanggan yang akhirnya menghasil pendapatan.
Untuk lebih memahami beda marketing dan sales, kita perlu memahami elemen inti dari kedua kegiatan ini.
1. Proses
Dari segi proses, marketing dan sales memiliki perbedaan dalam perencanaan kerja. Rencana kerja pemasaran, lebih kepada menjabarkan produk yang dijual.
Mulai dari apa produk itu, berapa harganya, kepada siapa akan dijual, dan di mana akan dijual.
Semua aspek ini terdapat dalam formula 4P (product, price, place, dan promotion) dalam marketing mix. Kemudian target pemasaran ditentukan: memilih kanal pemasaran dan membuat anggaran campaign.
Ada pun rencana kerja sales mencakup perincian proses penjualan, struktur tum, target pasar, dan tujuan. Rencana kerja sales pun menguraikan bagaimana tindakan, serta alat dan sumber daya yang digunakan untuk mencapai target.
Baca Juga: Perbedaan Branding dan Marketing dalam Bisnis, Pahami Yuk!
2. Tujuan
Keduanya sama-sama memiliki fokus utama menghasilkan profit bagi perusahaan. Namun, keduanya memiliki detail yang berbeda dalam mencapai tujuan ini.
Tujuan utama marketing yakni untuk mempromosikan merek dagang, produk, atau layanan secara menyeluruh.
Marketing bertanggung jawab menentukan harga produk dan mengomunikasikan kepada khalayak bagaimana produk yang ditawarkan dapat memenuhi kebutuhan mereka.
Tujuan dalam kerja marketing sering kali bersifat jangka panjang. Hal ini karena campaign perusahaan dapat berlangsung selama berbulan-bulan.
Ada pun tujuan sales yaitu mencapai target kuota dan volume penjualan. Tujuannya bersifat jangka pendek, biasanya dihitung per bulan.
Pengukuran keberhasilan sales dihitung dari nominal penjualan.
Berbeda dengan marketing yang menggunakan banyak metrik untuk menentukan sebuah campaign berhasil atau tidak.
3. Alat
Keduanya menggunakan alat atau sumber daya tersendiri dalam menjalankan kegiatannya. Meski media sosial bisa dimanfaatkan oleh keduanya untuk mempromosikan konten atau penjualan.
Pada marketing, alat yang digunakan, antara lain CRO (Conversion Rate Optimization), alat SEO (Search Engine Optimization), alat manajemen proyek, perangkat pelaporan data, dan alat pembuatan konten.
Pada sales, alat yang digunakan seputar aplikasi meeting, perangkat dokumentasi, perangkat untuk membuat invoice, alat manajemen surel, serta alat manajemen inventaris dan pemesanan.
Baca Juga: 5 Tips Menetapkan Target Sales yang Perlu Diketahui
Strategi Marketing dan Sales untuk Bisnis
Meski memiliki tugas berbeda, tim marketing dan tim sales sebenarnya bisa berkolaborasi dalam mencapai target utama perusahaan. Kolaborasi ini dapat menjadi strategi yang unik.
Untuk menyelaraskan upaya marketing dan sales perusahaan, komunikasi antara kedua tim harus berjalan dengan baik.
Hal ini perlu dilakukan untuk memastikan kedua tim memiliki kesamaan tujuan dan saling memahami istilah yang digunakan satu sama lain.
Berikut ini sejumlah tips dari Lee Frederiksen dalam mengembangkan strategi marketing dan sales untuk kemajuan bisnismu.
1. Lihat Pasar dan Prospek Sebagaimana Adanya
Memperhitungkan pasar sebagaimana adanya merupakan strategi terbaik. Jangan membuat asumsi terlebih dahulu, kemudian mencocok-cocokkan kondisi lapangan dengan asumsi sendiri.
Hal ini berlaku juga untuk klien potensial. Kita mungkin merasa tahu apa yang mereka butuhkan, tetapi kenyataan kadang berbeda dari yang diharapkan.
Jagalah objektivitas dalam membaca pasar. Caranya, lakukan riset pasar untuk memahami permintaan atau kebutuhan klien. Dari sana, barulah kamu menyesuaikan penawaran.
Baca Juga: Apa Itu Direct Selling? Ketahui 6 Keuntungannya
2. Perhatikan Tujuan dan Nilai yang Hendak Ditawarkan Perusahaan
Setelah tahu bagaimana perusahaanmu menjaga objektivitas dalam membaca pasar, kamu harus kembali lagi ke dalam. Artinya, kamu perlu melihat situasi internal perusahaanmu.
Coba evaluasi lagi, apa yang menjadi tujuan serta strategi yang dijalankan. Riset internal dan eksternal akan membantumu membuat rencana menjadi kenyataan dan mencapai kesuksesan.
3. Nilai Sumber Daya yang Dimiliki Perusahaan
Strategi marketing dan sales tidak akan mungkin berjalan dengan lancar jika tidak memiliki instrumen atau sumber daya untuk menjalankannya.
Kamu harus menilai apakah alat dan bujet yang dipersiapkan sudah memadai atau belum.
Selain itu, bagaimana dengan kemampuan tim marketing dan sales bekerja untuk perusahaanmu. Apakah skill mereka sudah mencukupi?
4. Tentukan Strategi yang Sesuai dengan Kemampuan
Jika kamu adalah pemilik tunggal bisnismu, kemungkinan kamu harus menggunakan model “seller-doer”.
Kamu menjadi representatif merekmu, menjual keahlianmu sambil membangun hubungan dan kepercayaan dengan klien.
Jika perusahaanmu memiliki tim marketing dan sales, model “seller-expert” lebih cocok digunakan. Timmu mencitrakan dirinya sebagai pakar dan pemimpin pasar untuk meyakinkan klien.
Baca Juga: 5 Kelebihan dan Kekurangan Sales Promotion, Layak Dicoba?
5. Mengembangkan Rencana Implementasi
Strategi marketing dan sales yang efektif menjadi elemen utama dari keseluruhan strategi bisnismu. Pastikan implementasi di lapangan sesuai dengan strategi bisnis.
Strategi marketing dan sales membutuhkan komitmen tinggi. Pastikan baik tim marketing dan sales dalam perusahaanmu mendukung strategi yang sudah ditetapkan.
Demikian penjelasan beda marketing dan sales. Semoga informasinya bermanfaat!